Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis pada ibu hamil tidak boleh diabaikan, orang yang menderita penyakit tersebut harus menjalani pengobatan secara teratur.

Ada baiknya untuk menerapkan pengobatan sifilis pada ibu hamil sebelum infeksinya semakin parah dan sebelum kelahiran buah hati.

Selain penanganan yang tepat, edukasi dan pencegahan juga memainkan peran penting dalam mengatasi sifilis.

Sifilis yang Menginfeksi Wanita Hamil

Penyakit menular seksual, sifilis, tidak hanya menginfeksi pria, tetapi juga wanita, khususnya ibu hamil.

Dalam konteks ini, penyakit raja singa pada ibu hamil yang menular kepada janin disebut dengan sifilis kongenital. Penyebab utamanya tetap sama, yaitu Treponema pallidum.

Penyakit ini sangat berbahaya bagi janin karena dapat menyebabkan berbagai gejala sifilis kongenital, seperti ruam berair, kelenjar getah bening, dan pembesaran limpa.

Jika penyakit yang ditularkan saat masa kehamilan ini tidak segera diobati, komplikasi serius akan merusak buah hati, termasuk kelainan, perkembangan, dan kematian.

Adapun risiko komplikasi dari sifilis kongenital tergantung pada tahap infeksi dan ibu hamil yang mau atau tidak menjalani pengobatan.

Baca Juga: Kenali Dampak Sifilis Kongenital bagi Ibu dan Buah Hati

Faktor Risiko Sifilis Kongenital

Individu yang sering berganti-ganti pasangan seksual, tidak memerhatikan kebersihan organ genital, memakai jarum (suntik, akupuntur, tato) yang mengandung bakteri sifilis memiliki risiko penularan yang tinggi.

Akan tetapi, sifilis tidak menular melalui ciuman, pelukan, handuk yang steril, alat makan, kamar mandi, kolam renang, dan udara.

Tujuh aspek tersebut tidak dapat menjadi faktor penyebaran infeksi karena Treponema pallidum tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia.

Kapan Gejala Sifilis Muncul pada Bayi?

Sifilis dapat mengancam nyawa bayi karena dapat menyerang berbagai sistem organ tubuh janin yang sedang berkembang.

Di sisi lain, infeksi yang timbul dapat berdampak di berbagai organ tubuh, juga meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil, dapat membuat bayi lahir dengan berat badan rendah, lahir prematur, ataupun lahir dalam keadaan tidak bernyawa.

Masa kelahiran baru sampai bayi berusia 2 tahun yang disebut dengan sifilis kongenital dini merupakan waktu yang mengacu pada kemunculan gejala.

Sementara itu, gejala yang baru muncul setelah usia 2 tahun ialah sifilis kongenital lanjut.

Pemeriksaan klinis di laboratorium dengan pengambilan sampel darah pada perempuan hamil harus berlangsung sedini mungkin.

Penderita perlu mengobatinya saat kehamilan berusia 1 sampai dengan 13 pekan sehingga dokter dapat melakukan penanganan segera.

Menyembuhkan Sifilis pada Ibu Hamil dengan Pengobatan Medis

Pengobatan sifilis pada ibu hamil menggunakan antibiotik yang hanya akan efektif apabila infeksinya terjadi pada tahap awal.

Sang ibu dan anak memiliki peluang yang besar jika pengobatan sifilis dilakukan sesegera mungkin.

Jika penanganan sifilis terlambat sedikit saja, hal itu akan membahayakan janin, dan dapat menimbulkan reaksi aborsi spontan.

Penderita harus mengobati penyakit ini secepat mungkin, tepatnya pada 7 hari pertama setelah kelahiran sang bayi.

Untuk mendeteksi keberadaan bakteri pada bayi yang baru lahir, ibu memerlukan bantuan dokter. Dengan pemeriksaan plasenta serta pemeriksaan tubuh bayi, gejala akan teridentifikasi.

Adapun pemeriksaan fisik bayi atau anak, yaitu menyinari bagian tulang dengan laser, memeriksa mata, analisis mikroskopik, dan tes darah.

Anda mempraktikkan hubungan seksual yang sehat, maka sifilis kongenital berpotensi tercegah. Periksa kondisi Anda serta pasangan untuk mendeteksi bakteri dalam tubuh.

Buah hati akan mengalami kerusakan di bagian otak, telinga, mata, hati, dan limpa apabila Anda mengabaikan infeksi sifilis.

Apabila Anda ingin mendapatkan pengobatan sifilis pada ibu hamil, Klinik Apollo bisa memberikan pelayanan terbaik. Konsultasi segera dengan kami melalui link di bawah ini!

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment