Klinik Apollo, Jakarta –  Setiap wanita pasti sering mengalami keputihan dan itu wajar karena kondisi tersebut merupakan pembersihan vagina yang terlaksana secara alami. Namun, ada keputihan yang berbahaya, yang menunjukkan bahwa masalah serius tengah mengintai.

Perubahan dari normal ke keputihan yang tidak wajar, aspek-aspek yang berganti terdiri atas warna, tekstur, aroma, dan gejalanya. Oleh karena itu, wanita memerlukan informasi ini.

Berikut adalah pembahasan mengenai keputihan yang berbahaya, dilihat dari jenis-jenisnya. Simak!

Apa Saja Jenis Keputihan yang Berbahaya?

Permasalahan mengenai keputihan termasuk hal yang biasa terjadi. Ini termasuk siklus yang terjadi pada semua perempuan di seluruh dunia. 

Pada dasarnya, cairan yang keluar dari vagina tidak memiliki bau, cair, serta transparan. Akan tetapi, semua dapat berubah dengan adanya bakteri, jamur, virus, atau parasit, fenomena ini disebut dengan keputihan patologis.

Patologis terjadi ketika mikroba dari penyakit menular seksual menginfeksi vagina. Infeksi yang menimbulkan keputihan ini akan menjadikannya tidak normal dan dapat membahayakan setiap individu.

Inilah jenis-jenis keputihan berbahaya yang termasuk abnormal.

1. Keputihan berwarna kuning dan hijau

Keputihan yang mengandung warna kuning dan hijau termasuk berbahaya karena terkandung infeksi bakteri klamidia dan gonore.

2. Keputihan coklat

Jika mengalami keputihan dengan warna coklat, hati-hati. Kemungkinan, ini menjadi awal dari perdarahan yang sangat tidak normal.

Adapun warna coklat yang ada dalam cairan, itu adalah darah. penyebab keputihan berdarah, yaitu infeksi, polip, atau kanker rahim. 

3. Keputihan berbau anyir

Jamur yang menyebar dapat menghasilkan keputihan dengan bau yang anyir atau amis. Aroma yang keluar, biasanya sangat kuat. 

Tidak hanya berbau tak enak, rasa gatal dan nyeri terasa di genital.

4. Keputihan yang penuh dengan gumpalan

Keputihan yang berbahaya berikutnya, yaitu cairan yang menggumpal seperti susu masam. Jamur yang tumbuh dengan sangat ekstrem di alat kemaluan perempuan bisa menimbulkan efek ini.

5. Keputihan berwarna abu-abu

Warna keputihan akan berubah menjadi abu-abu pada saat flora bakteri normal di vagina tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini memicu vaginosis bakterialis untuk membuat iritasi dan cairan menjadi busuk.

Bagaimana Mencegah Keputihan yang Abnormal?

Telah dipaparkan dengan singkat, tetapi gamblang mengenai berbagai keputihan abnormal yang berefek buruk bagi wanita. Untuk mencegah kondisi ini, 

Anda bisa membersihkan vagina secara rutin saat mandi. Selain itu, pencegahan lain adalah sebagai berikut:

  • Menjaga area intim dengan tidak menggunakan produk kewanitaan seperti pantyliner secara sering.
  • Memakai celana dalam yang tidak ketat sehingga alat kemaluan memiliki ruang yang cukup.
  • Menjaga keseimbangan pikiran dengan cara hidup sehat.
  • Membasuh vagina dari arah yang benar.

Periksakan diri Anda apabila mengalami keputihan yang berbeda dari biasanya. Ceritakan kepada dokter mengenai keluhan Anda sehingga dokter dapat merencanakan pengobatan yang tepat untuk keputihan yang berbahaya tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment