Klinik ApolloPenyebab kelamin melepuh bisa bervariasi, mulai dari infeksi hingga reaksi alergi.

Contohnya melepuhnya area kelamin bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Dengan pemikiran ini untuk menghindari komplikasi, penting untuk memahami penyebabnya dan mengetahui cara mengobatinya dengan tepat.

Seperti yang sudah dijelaskan berikut adalah 5 penyebab utama kelamin melepuh serta langkah-langkah pengobatannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Herpes Genital

Herpes genital penyebabnya oleh herpes simpleks virus (HSV) yang menyebar melalui kontak seksual.

Terutamanya infeksi ini menyebabkan luka melepuh yang terasa nyeri dan bisa berulang (kambuh).

Pengobatannya dengan:

  • Penggunaan obat-obatan antivirus untuk mengurangi gejala dan frekuensi kambuh.
  • Menjaga kebersihan area kelamin dan menghindari kontak seksual saat gejala muncul.

2. Sifilis (Raja Singa)

Sifilis (raja singa) adalah infeksi menular seksual (IMS) yang penyebabnya oleh bakteri Treponema pallidum.

Contohnya pada tahap awal, penyakit ini dapat menyebabkan luka melepuh yang tidak terasa sakit (chancre) di area kelamin.

Pengobatannya dengan:

  • Pemberian antibiotik oleh dokter.
  • Pengobatan dini penting untuk mencegah komplikasi serius di tahap lanjut.

3. Alergi atau Iritasi Kulit

Reaksi alergi terhadap sabun, deterjen, kondom (pengaman atau pelindung) berbahan lateks, atau produk perawatan kulit tertentu dapat menyebabkan iritasi dan munculnya lepuhan di area kelamin.

Dengan pemikiran ini pengobatannya dengan:

  • Menghindari pemicu alergi dan beralih ke produk yang lebih ramah bagi kulit sensitif.
  • Menggunakan krim antiinflamasi atau antihistamin untuk meredakan reaksi alergi.

4. Infeksi Jamur

Dengan pemikiran ini infeksi jamur seperti kandidiasis dapat menyebabkan ruam, gatal, serta lepuhan kecil di sekitar area kelamin.

Terutamanya kondisi ini lebih sering terjadi pada individu dengan sistem imun lemah atau yang sering mengenakan pakaian ketat dan lembap.

Pengobatannya dengan:

  • Menggunakan obat-obatan antijamur.
  • Menjaga kebersihan area genital dan mengenakan pakaian yang longgar serta berbahan katun.

5. Molluscum Contagiosum

Infeksi virus ini menyebabkan benjolan kecil berisi cairan yang bisa melepuh di sekitar area kelamin.

Seperti yang sudah dijelaskan penyakit ini menular melalui kontak langsung atau hubungan seksual.

Pengobatannya dengan:

  • Dalam beberapa kasus, lepuhan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
  • Prosedur medis seperti krioterapi (pembekuan dengan nitrogen cair) atau penggunaan obat-obatan topikal dapat membantu menghilangkan lesi lebih cepat.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Kapan Harus ke Dokter Ahli?

Jika Anda mengalami lepuhan di area kelamin yang beserta nyeri, gatal, atau demam, segera konsultasikan dengan dokter ahli.

Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius serta penyebaran infeksi kepada pasangan seksual.

Terutamanya melepuhnya area kelamin penyebabnya oleh berbagai faktor, termasuk infeksi menular seksual (IMS), alergi, atau infeksi jamur.

Pengobatan yang tepat bergantung pada penyebabnya, dan langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan serta menggunakan perlindungan saat berhubungan seksual sangat mereka anjurkan.

Jika gejala berlanjut atau memburuk, segera cari bantuan medis untuk diagnosis dan penanganan yang lebih lanjut.

Baca juga: Herpes Genital pada Pria Jarang Terjadi, Seperti Apa Tandanya?

Solusi Mengatasi Kelamin Melepuh di Klinik Apollo

Kelamin melepuh penyebabnya oleh berbagai faktor seperti infeksi menular seksual (IMS), alergi, atau infeksi jamur yang tidak segera tertangani.

Jika Anda biarkan, kondisi ini bisa semakin menyakitkan dan berisiko menular. Klinik Apollo Jakarta hadir dengan solusi terbaik!

Dengan tim dokter ahli dan berpengalaman serta teknologi medis modern, kami siap membantu Anda mengatasi masalah ini dengan pengobatan yang cepat, aman, dan efektif.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.