Klinik Apollo, Jakarta – Para pria yang bermasalah dapat merasakan nyeri saat ejakulasi dalam suatu hubungan intim. Jadi, gangguan pada saat berhubungan tidak hanya pada wanita saja.

Rasa nyeri yang timbul saat ejakulasi tidak hanya berdampak pada fungsi seksual, tetapi juga mengenai kesenangan dalam hubungan seksual yang bisa Anda nikmati.

Bahkan, gangguan ini dapat memicu rasa enggan untuk melibatkan penetrasi dan berpotensi menyebabkan disfungsi ereksi.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pengertian Ejakulasi

Ejakulasi itu adalah proses melepaskan sperma melalui penis. Ini terjadi ketika lelaki mencapai orgasme selama berhubungan seks.

Saat pria merasa terangsang, tubuh mengirimkan pesan dari otak ke bagian-bagian khusus di dalam tubuh.

Pesan ini membuat otot-otot di sekitar tempat keluarnya sperma dan kelenjar pembuat air mani bekerja sama sehingga bisa keluar.

Saat ejakulasi, biasanya juga terjadi perasaan senang yang disebut orgasme. Ini adalah puncak dari rasa ingin bercinta.

Air mani yang terdiri dari sperma dan cairan yang mendukungnya, keluar dari penis melalui gerakan-gerakan otot yang kuat.

Tujuannya adalah untuk mengantarkan sperma ke dalam tubuh wanita, tempat sperma bisa bergerak mencari sel telur untuk dibuahi.

Proses ejakulasi bisa terjadi tanpa orgasme, seperti saat pria mengeluarkan air mani terlalu cepat (ejakulasi dini) atau saat beristirahat (mimpi basah).

Apa Penyebab Rasa Nyeri saat Ejakulasi?

Sensasi sakit bisa dirasakan saat atau pasca ejakulasi terjadi. Bahkan, bisa muncul beberapa saat sebelum itu terjadi.

Selain itu, sensasi yang menyakitkan saat ejakulasi dapat terjadi ketika buang air kecil, terutama setelah mengeluarkan sperma.

Kenapa nyeri saat ejakulasi bisa terjadi? Berikut adalah beberapa penyebab dari permasalahan organ reproduksi pria ini.

  • Penyakit Orkitis

Orkitis adalah kondisi di mana salah satu atau kedua testis mengalami peradangan. Biasanya, peradangan terjadi karena adanya infeksi epididimitis.

Infeksi virus atau bakteri seringkali menjadi penyebab utama terjadinya epididimitis. Individu yang mengalami orkitis dapat disertai gejala yang mencakup:

  • Darah dalam air mani
  • Perubahan tekstur cairan sperma
  • Demam
  • Sensasi nyeri di celah kangkang
  • Pembengkakan di buah zakar
  • Rasa sakit pada testis
  • Tidak nyaman saat berhubungan seks
  • rasa sakit saat mengalami ejakulasi

Pria yang berusia 45 tahun, mengalami infeksi saluran kemih untuk yang kesekian kali, tidak memperoleh vaksin Measles Mumps dan Rubella (MMR), dan sebagainya, berisiko mengalami orkitis.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

  • Penyakit Gonore

Ketika Anda melakukan kontak seksual dengan penderita (termasuk cairan tubuh), bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat menginfeksi.

Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri yang menyebabkan seseorang menderita penyakit gonore.

Jika saluran kemih bagian bawah terinfeksi, ini menandakan bahwa gonore sudah parah dan pengidap akan merasakan nyeri sewaktu penis mengalami ereksi.

Selain itu laki-laki yang mengalami penyakit ini, mungkin gejala berikut ini dapat diperoleh:

  • Alat kelamin mengeluarkan nanah
  • Terbakar saat kencing
  • Penis gatal
  • Sakit tenggorokan
  • Pembengkakan di testis
  • Selangkangan lecet

Jika Anda merasa terkena penyakit yang bisa menular melalui hubungan seksual, seperti gonore, sangat penting untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan untuk melakukan tes.

Semakin awal Anda mengetahui kemungkinan infeksi, pengobatan bisa semakin cepat, dan mungkin dapat mengatasi dampak yang berasal dari infeksi tersebut.

  • Prostatitis Kronis

Prostatitis kronis adalah peradangan dan pembengkakan di kelenjar prostat yang gejalanya dapat berlangsung selama tiga bulan atau lebih.

Rasa nyeri saat pengeluaran sperma bisa menjadi salah satu gejala yang muncul pada prostatitis kronis, umumnya disertai kaku atau kelemahan otot.

Selain itu, gejala-gejala lainnya adalah sebagai berikut:

  • Aliran kemih yang menjadi lemah
  • Demam atau tubuh gemetar
  • Darah bercampur dengan air kencing
  • Sering buang air seni, terlebih pada malam hari
  • Air seni berbusa dan beraroma tidak sedap
  • Sakit punggung atau perut bagian bawah

Jika Anda mengalami masalah kesehatan tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Baca Juga: Mencegah Ejakulasi dengan Mengubah Pola Hidup

Mencegah Nyeri saat Ejakulasi Lebih Baik daripada Mengobati

Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah masalah yang mungkin berhubungan dengan ejakulasi:

  • Memakai pelumas berbahan aman pada saat melakukan hubungan seksual.
  • Lindungi di Anda dari infeksi menular seksual yang dapat menimbulkan keluhan ini melalui hubungan intim yang baik dan benar.
  • Menjaga kebersihan area genital dapat membantu mencegah infeksi dan iritasi.
  • Melindungi diri Anda dari penyakit menular seksual (PMS) adalah kunci penting dalam mencegah infeksi yang dapat menyebabkan nyeri saat pengeluaran air mani.
  • Menetapkan satu orang untuk dijadikan pasangan.
  • Minum air putih yang cukup, minimal sebanyak 2 liter per hari.

Jika Anda menyadari ada yang tidak beres seperti nyeri saat ejakulasi, segera lakukan pemeriksaan medis di Klinik Apollo.

Dengan begitu, Anda dapat memastikan masalah kesehatan ini sejak dini. Demikian artikel kali ini. Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat untuk Anda.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment