Penyakit orkitis disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, terkadang infeksi ini tidak diketahui.
Orkitis bakteri mungkin terkait dengan epididimitis yaitu peradangan pada tabung melingkar (epididimis) di bagian belakang testis yang menyimpan sperma dan membawa sperma.
Dalam hal ini, itu disebut epididimo orkitis. Obat-obatan dapat mengobati penyebab orkitis bakteri dan dapat meringankan beberapa tanda dan gejala penyakit sejenisnya.
Tapi bisa memakan waktu beberapa minggu agar nyeri pada skrotum menghilang.
Ketahui Penyebab Orkitis
Img: klinikapollojakarta.com
Terkadang penyebab orkitis tidak dapat ditentukan, seperti:
- Orkitis Bakteri
Paling sering, orkitis bakteri dikaitkan dengan akibat dari epididimitis. Seringkali, penyebab infeksi adalah infeksi menular seksual.
Penyebab infeksi lainnya dapat termasuk dengan kelahiran yang memiliki kelainan pada saluran kemih, atau memiliki kateter atau alat medis yang dimasukkan ke dalam penis.
- Orkitis Virus
Virus gondok biasanya menyebabkan orkitis virus. Hampir sebagian pria yang terjangkit penyakit gondong setelah pubertas mengalami penyakit ini, biasanya dalam 4 hingga 7 hari setelah munculnya penyakit gondong.
Faktor risiko orkitis menular non seksual dapat meliputi tidak mendapat imunisasi gondong dan terlahir dengan kelainan pada saluran kemih.
Perilaku seksual yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual menempatkan pada risiko orkitis menular seksual.
Perilaku tersebut termasuk memiliki banyak pasangan seksual, berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki infeksi menular seksual, seks tanpa kondom dan riwayat infeksi menular seksual.
Komplikasinya mungkin termasuk:
- Atrofi testis.
- Abses skrotum. Jaringan yang terinfeksi terisi nanah.
- Infertilitas (kemandulan).
Tanda dan Gejala
Img: klinikapollojakarta.com
Tanda gejala penyakit ini biasanya berkembang secara tiba-tiba dan dapat meliputi:
- Pembengkakan pada salah satu testis atau pada kedua testis.
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Perasaan umum tidak sehat (malaise).
Bagaimana cara mengobatinya? Dokter kemungkinan akan memulai dengan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik.
Tujuannya untuk memeriksa pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan dan testis yang membesar di sisi yang terkena.
Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan dubur untuk memeriksa pembesaran prostat atau nyeri prostat.
Dokter mungkin merekomendasikan:
- Tes infeksi menular seksual
Jika mengeluarkan cairan dari uretra, usap sempit dimasukkan ke ujung penis untuk mendapatkan sampel cairan tersebut.
- Tes urine
- USG
Tes ini adalah yang paling umum untuk mengetahui rasa nyeri testis.
Ultrasonografi dapat menentukan apakah aliran darah ke testis Anda lebih rendah dari biasanya dan menunjukkan torsi atau lebih tinggi dari normal yang membantu memastikan diagnosis orkitis.
- Mengobati Orkitis Bakteri
Jika penyebab infeksi bakteri adalah infeksi menular seksual, pasangan seksual Anda juga memerlukan pengobatan.
Lakukan semua pengobatan antibiotik yang telah dokter berikan, bahkan jika gejala Anda mereda lebih cepat, untuk memastikan bahwa infeksinya telah hilang.
- Mengobati Orkitis Virus
Tujuan pengobatan untuk menghilangkan gejala. Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan antiinflamasi non steroid dan istirahat di tempat tidur dan mengangkat skrotum.
Kebanyakan orang dengan kondisi ini mulai merasa lebih baik dalam 3 hingga 10 hari, meskipun dapat memakan waktu beberapa minggu untuk nyeri skrotum menghilang.
Segera Konsultasi di Klinik Kelamin Jakarta
Img: klinikapollojakarta.com
Klinik Apollo adalah klinik kelamin Jakarta, pasien akan langsung ditangani oleh dokter ahli dan staff medis yang handal dibidangnya.
Selain itu, biaya pengobatan yang sangat terjangkau. Lokasi klinik yang sangat strategis yang berada di Jakarta, Indonesia.
Klinik kami sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasiennya dalam setiap pengobatan dan pelayanannya.
Dan jika mempunyai pertanyaan lainnya seputar penyakit kelamin, Anda bisa menggunakan layanan konsultasi medis online secara gratis.
Suka dengan artikel ini?
About the Author: Klinik Apollo
