Klinik Apollo, Jakarta – Apa nama penyakit kelamin yang diderita wanita hamil? Kehamilan adalah salah satu fase paling istimewa dalam kehidupan kaum Hawa.
Meskipun berbicara tentang penyakit kelamin yang mungkin menjadi topik tabu bagi beberapa orang, penting untuk memahami bahwa penyakit kelamin dapat memengaruhi siapa saja.
Saat seorang wanita hamil, sistem kekebalan tubuhnya dapat mengalami perubahan, yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa penyakit kelamin yang bisa diderita oleh ibu hamil. Simak tulisan ini hingga akhir.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa Boleh Berhubungan saat Hamil?
Banyak ibu hamil yang merasa takut untuk melakukan hubungan seksual karena khawatir mengganggu kesehatan janin.
Sebenarnya, wanita yang sedang hamil boleh melakukan hubungan intim selama menerapkannya dengan tepat dan sesuai aturan.
Namun, wanita hamil yang sedang mengalami penyakit kelamin atau penyakit menular seksual, hindari berhubungan seks terlebih dahulu. Langkah yang tepat ialah melakukan pengobatan.
Sebagai contoh, ada seorang perempuan yang mengalami gonore, maka dirinya perlu menerapkan cara mengobati penyakit kelamin dengan dokter agar tidak terkena komplikasi dan tidak ada risiko penularan infeksi kepada orang lain.
Melakukan hubungan intim adalah aktivitas yang menyenangkan, yang terbukti dapat menjaga keharmonisan.
Maka dari itu, jangan biarkan penyakit menular seksual mengganggu agenda Anda dengan pasangan, terlebih pada ibu hamil, yang memang berisiko terhadap bayi yang ada dalam kandungan.
Baca Juga: 4 Penyakit Kelamin Wanita dan Bahayanya jika Terlambat Diobati
Macam-Macam Penyakit Kelamin yang Diderita Wanita
Penyakit kelamin yang banyak diderita oleh wanita hamil, antara lain gonore, sifilis, klamidia, kondiloma akuminata, vaginosis bakterialis, dan trikomoniasis.
Proses menularkan penyakit-penyakit di atas bisa terjadi akibat adanya hubungan seksual melalui mulut, anus, penis maupun vagina.
Ppenyakit kelamin merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi.
Sebagai pengingat kembali, jika terjadi pada wanita hamil, beberapa penyakit menular seksual bisa berdampak pada janin dalam kandungan. Berikut adalah penjelasan terkait perincian di atas.
1. Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang terjadi akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Apabila gonore terjadi pada wanita yang sedang dalam masa kehamilan, terjadinya keputihan bau, rasa terbakar saat kencing, atau nyeri di perut tidak terhindarkan.
Apabila gonore tidak mendapatkan penanganan sejak dini, pengidap berpotensi mengalami keguguran, kelahiran prematur, kehamilan di luar kandungan, dan kendala fertilitas.
Di sisi lain, bayi yang lahir dari ibu dengan gonore, memiliki risiko yang tinggi terkait dengan kebutaan, infeksi sendi, dan infeksi darah. Semua situasi tersebut berpotensi menjadi ancaman serius terhadap jiwa.
2. Sifilis
Treponema pallidum merupakan bakteri yang dapat memicu kedatangan sifilis atau penyakit raja singa. Infeksi ini dapat dengan mudah menular kepada calon buah hati apabila ibu hamil mengalaminya.
Infeksi sifilis pada janin bisa mulai sejak usia kehamilan 14 minggu, dan risikonya semakin meningkat seiring berjalannya usia kehamilan.
Dampak dari penyakit ini pada perempuan yang sedang hamil membuat bayi memiliki peluang tinggi untuk lahir prematur dan menghadapi komplikasi organ tubuh.
Bahkan, dalam beberapa kasus, wanita hamil yang terinfeksi sifilis dan tidak menjalani perawatan dapat menghadapi risiko kematian bayi.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
3. Klamidia
Jika Chlamydia trachomatis menginfeksi seorang ibu, penyakit klamidia dapat berada dalam tubuhnya.
Sementara itu, gejalanya yang dapat muncul, antara lain keputihan abnormal, sakit saat berhubungan badan, dan demam yang tidak jelas penyebabnya.
Ibu yang terinfeksi klamidia, terlebih ketika hamil, memiliki risiko lebih tinggi mengalami pecah ketuban sebelum waktunya dan mengakibatkan bayi lahir secara prematur.
4. Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata, istilah ini lebih banyak yang mengenal sebagai kutil kelamin. Penyebab dari kondisi medis tersebut adalah Human papillomavirus (HPV).
Bukan hanya laki-laki, wanita pun dapat mengalami penyakit ini, termasuk seorang ibu yang mengandung bayi.
yang bisa muncul di organ intim, vagina salah satunya, biasanya berukuran kecil sehingga tidak mudah tampak secara kasatmata.
Sekalipun banyak individu yang tidak mengalami gejala apapun, kutil kelamin juga bisa menyebabkan rasa gatal, sensasi terbakar, serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan.
Berita baiknya, kutil kelamin tidak menimbulkan masalah bagi kehamilan ibu, pada saat melahirkan tidak akan mengganggu jalannya persalinan secara normal. Bayi juga tidak mungkin tertular virus HPV melalui persalinan.
Baca juga : Tanda orchitis sembuh dengan pengobatan yang tepat
5. Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis adalah jenis infeksi vagina, paling sering menyerang wanita yang sudah aktif secara seksual.
Penyebab dari infeksi ini, yaitu bakteri Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Mycoplasma hominis, dan Bacteroides.
Beberapa kasus dari vaginosis bakterialis menyebabkan Miss V berbau amis, terutama saat berhubungan intim.
6. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit yang bernama Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat tidak bergejala.
Walau demikian, kondisi tersebut bisa juga menimbulkan gejala, seperti keputihan yang tidak wajar, gatal di kemaluan, iritasi pada kelamin, sakit saat berkemih, dan nyeri saat berhubungan.
Bahaya infeksi trikomoniasis bagi fetus adalah risiko ketuban pecah dini, persalinan prematur, juga lahir dengan berat badan yang rendah.