Klinik Apollo, Jakarta – Pernahkah Anda mendengar tentang fenomena penyakit kelamin yang menular? Tidak hanya melalui penetrasi, ternyata hubungan seksual oral pun memicu masalah ini.

Meskipun penyakit kelamin yang menular melalui seks oral dianggap kurang signifikan oleh sebagian orang, mengetahuinya merupakan sesuatu yang sangat penting.

Hal ini karena seks oral dapat memicu berbagai mikroorganisme sehingga timbul penyakit di kelamin pria maupun wanita. Jika tidak diobati, dapat mengundang berbagai komplikasi.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Berbagai Jenis Penyakit Kelamin Menular yang Disebabkan Seks Oral

Penularan penyakit kelamin dapat terjadi ketika ada yang terlibat dalam hubungan seksual oral. Infeksi dapat menyebar melalui ejakulasi pria, sekresi vagina, atau cairan tubuh lain yang mungkin terlibat.

Terdapat penyakit kelamin atau infeksi menular seksual yang bisa muncul di mulut akibat seks oral.

Inilah berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh hubungan seks oral (mulut).

  • Klamidia

Klamidia adalah penyakit seksual yang dapat menular melalui kontak dengan area vagina, mulut, penis, atau anus dari seseorang yang telah terinfeksi.

Selain di alat kelamin, klamidia bisa muncul di mulut. Klamidia di mulut bisa menyerang bagian dalam, termasuk tenggorokan.

Gejala penyakit klamidia tidak selalu timbul segera setelah terpapar. Akan tetapi, muncul dalam rentang waktu 1 hingga 3 hari setelah infeksi.

Adapun ciri-ciri penyakit klamidia yang dapat diketahui, yaitu perih saat berkemih, keputihan tidak normal, pembengkakan di testis. konjungtivitis, dan gatal di bagian rektum.

Seseorang yang terinfeksi Chlamydia trachomatis harus mendapatkan perawatan medis yang tepat agar tidak mengalami epididimitis, servisitis, penyakit radang panggul, dsb.

  • Kondiloma Akuminata

Selain melalui hubungan vaginal, kondiloma akuminata dapat menyebarluaskan infeksi melalui hubungan oral.

Saat terjadi paparan Human papillomavirus (HPV) melalui seks oral, virus dapat menginfeksi jaringan di sekitar mulut, tenggorokan, atau daerah genital.

Infeksi ini dapat menyebabkan pertumbuhan kutil kecil, berwarna daging atau abu-abu, yang dapat tumbuh secara tunggal maupun berkelompok.

Kondiloma akuminata yang muncul di daerah oral atau tenggorokan dapat disebut sebagai kondiloma akuminata oral.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

  • Gonore

Gonore merupakan penyakit kelamin yang kompleks karena dapat menyebarkan infeksi dari ibu hamil kepada bayi.

Seorang ibu yang mungkin sebelum hamil sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom melalui mulut, maka penyakit gonore (kencing nanah) dapat menginfeksi.

Adapun gejala dari gonore, yaitu cairan nanah dari alat kelamin (pria) dan volume keputihan yang mengalami peningkatan (wanita).

Penyakit gonore ini dapat didiagnosis dengan metode kultur bakteri. Pemeriksaan untuk identifikasi gonore, biasanya dokter mengambil sampel dari swab vagina (wanita).

Sementara pada pria, dokter mengambil cairan yang berasal dari urine untuk dijadikan bahan penelitian di laboratorium.

  • Sifilis

Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan Treponema pallidum. Setelah infeksi pertama, bakteri tersebut dapat menetap dalam tubuh manusia dan nonaktif.

Bakteri Treponema pallidum yang tertidur ini dapat menetap selama puluhan tahun sebelum aktif kembali.

Ketika terinfeksi, orang yang mengalami sifilis dapat merasakan berbagai gejala yang bertahap, mulai dari luka yang tidak sakit, ruam kulit, hingga merusak organ tubuh. Misalnya, otak dan jantung.

Jika ingin terhindar dari penyakit kelamin yang satu ini, lakukan hubungan seksual menggunakan alat pengaman, hindari aktivitas seksual sesama jenis, dan setia pada satu pasangan.

Baca Juga: Penyakit Kelamin yang Disebabkan Virus Itu Apa Saja?

  • HIV

Tahukah Anda bahwa berhubungan seksual dengan langkah yang tidak tepat, seperti tidak mengenakan kondom saat melakukan seks lewat mulut sangat berisiko mendatangkan HIV.

Selain berhubungan seksual, penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga dapat menularkan HIV. Ini terbukti dengan banyaknya kasus HIV, terutama di Indonesia.

Setelah terinfeksi, penderita akan mengalami gejala yang terdiri atas tahap pertama hingga ketiga.

Pada tahap pertama, pengidap mengalami tanda-tanda yang mirip dengan flu, antara lain demam, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Tahap kedua, sistem kekebalan tubuh menjadi rusak, sudah bisa menularkan infeksi kepada orang lain, dan berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.

Sementara pada tahap ketiga atau terakhir, penderita lebih rentan terhadap penyakit, demam yang berkelanjutan selama beberapa hari, sulit bernapas, kelelahan, muncul bintik ungu yang permanen, dan sebagainya.

HIV ini sangat berbahaya dan belum ada obat yang ampuh mematikan virus hingga saat ini. Namun, ada obat yang bisa pengidap dapatkan melalui dokter.

Obat ini dapat membuat perkembangan virus menjadi lambat. Jika seseorang sudah terkena HIV, infeksi bisa semakin lebar dengan memunculkan penyakit-penyakit yang lain. Contohnya, toksoplasmosis dan kandidiasis di mulut.

Nah, demikian pembahasan mengenai penyakit kelamin yang menular. Dengan berhubungan intim secara sehat, Anda bisa tercegah dari berbagai infeksi seksual.

Jika mencurigai gejala, seperti keluar nanah, ruam, atau lain sebagainya, Anda bisa berkonsultasi dengan kami melalui layanan di bawah ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment