Klinik Apollo, Jakarta – Pernahkah Anda mengeluarkan air mani bercampur darah atau hematospermia saat ejakulasi? Ketahuilah bahwa air mani yang bercampur darah dapat dipicu oleh berbagai penyebab.

Untungnya, air mani yang bercampur darah pada pria berusia di bawah 40 tahun yang tidak menimbulkan gejala tambahan umumnya dianggap sebagai hal yang tidak berbahaya.

Bahkan, pada pria yang berusia 40 tahun ke atas, situasi ini juga jarang dikaitkan dengan gangguan kesehatan yang serius.

Jika menyimak artikel yang membahas enam penyebab air mani bercampur darah ini, Anda dapat mengetahui asal kondisi tersebut. Oleh karena itu, mari, simak pembahasan di bawah ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Bermacam-macam Penyebab Air Mani yang Bercampur dengan Darah

Air mani yang bercampur darah ada yang berjenis ringan dan parah. Jika nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil tapi tidak tuntas, ejakulasi yang menyakitkan, dsb, itu bisa menandakan bahwa hematospermia tergolong parah.

Gejala-gejala yang menyertai tersebut, tentu disebabkan oleh penyakit tertentu. Jika sperma Anda bercampur dengan darah, segera periksa kesehatan kepada dokter.

Berikut ini adalah penyebab air mani bercampur darah.

1. Pembuluh Darah yang Bermasalah

Pembuluh darah pada penis yang terkena masalah, dapat menyebabkan hematospermia. Misalnya, penyakit kista.

Selain itu, pembuluh darah yang menghubungkan prostat dengan saluran kecil yang membawa sperma juga bisa mengalami kerusakan.

Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat menjadi faktor yang memunculkan darah dalam cairan sperma.

2. Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan atau infeksi yang menyerang kelenjar prostat. Kelenjar prostat sendiri merupakan bagian dari sistem reproduksi pria.

Prostatitis dapat mempengaruhi pria dari berbagai usia. Namun, yang paling berisiko mengalami prostatitis ialah para penderita infeksi saluran kemih atau kandung kemih.

Beberapa gejala dari penyakit yang menyerang kelenjar prostat ini, yaitu terasa panas saat buang air kecil, sakit saat ejakulasi, demam, dan darah di air mani.

3. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan yang terjadi pada tabung panjang yang berada di belakang testis (epididimis). Pemicu dari masalah kesehatan ini beragam, salah satunya adalah infeksi bakteri.

Pada saat epididimitis terjadi, gejala yang lebih umum, yakni nyeri, pembengkakan, demam, sensasi terbakar saat membuang air kemih, dan perih saat berhubungan intim atau ejakulasi.

Kendati demikian, peradangan yang mengenai epididimis ini pun dapat mendatangkan sperma dan darah secara bersamaan (bercampur).

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

4. Klamidia

Klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Individu yang mengalami penyakit ini dapat merasakan peradangan, seperti epididimis (epididimitis).

Ketahuilah bahwa ada kemungkinan darah masuk ke dalam air mani jika peradangan yang terjadi cukup parah dan pembuluh darah di sekitar epididimis atau organ reproduksi lainnya mengalami kerusakan.

Jika ingin terhindar dari klamidia, Anda perlu membiasakan diri untuk memakai pengaman saat bercinta, tidak bergonta-ganti pasangan, dan menjalani hidup yang sehat.

5. Gonore

Sperma bercampur darah dapat menjadi gejala dari penyakit gonore. Gonore atau penyakit kencing nanah merupakan penyakit seksual yang muncul akibat Neisseria gonorrhoeae.

Sekalipun demikian, gejala yang umum dari penyakit ini meliputi nyeri atau sensasi terbakar saat berkemih, keluarnya cairan putih, kekuningan, atau hijau dari penis, dan nyeri atau bengkak di testis.

Penderita gonore harus mengatasinya dengan pengobatan dokter. Jika tidak menanganinya, bakteri berisiko menginfeksi sendi, kulit, atau bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Dokter Ahli Sperma Terbaik di Jakarta, Simak!

6. Sumbatan

Saluran kecil dalam sistem reproduksi memiliki potensi untuk mengalami penyumbatan yang berakibat pada pecahnya pembuluh darah. Hasilnya, sperma yang melalui saluran tersebut dapat bercampur dengan darah.

Suatu kondisi yang berpotensi menyebabkan penyumbatan tersebut adalah hiperplasia prostat jinak (BPH).

Dalam kondisi hiperplasia prostat jinak, prostat mengalami pembengkakan dan mendorong saluran kemih yang juga dilewati oleh sperma, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan hematospermia.

Nah, itulah penjelasan rinci mengenai penyebab air mani bercampur darah. Jika ada pertanyaan seputar gejala dari penyakit kelamin, Anda bisa berkonsultasi dengan kami. Caranya, klik tautan di bawah ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment