Klinik Apollo, Jakarta – Vagina berjamur atau dikenal juga dengan istilah kandidiasis (infeksi jamur vagina) merupakan gangguan medis yang sering terjadi pada wanita. 

Adanya kenyamanan sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang. Ketika mengalami kondisi ini, beberapa dari wanita mungkin akan merasa tidak nyaman.

Ketidaknyamanan itu dapat menyebabkan rasa tidak percaya diri ‘insecure’. Adapun individu yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah rentan terhadap penyakit ini.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai vagina berjamur yang meliputi penyebab dan ciri-cirinya. Berikut informasinya.

Apa yang Menjadi Penyebab Vagina Berjamur?

Sesuai dengan namanya, kandidiasis (vagina berjamur) disebabkan oleh infeksi jamur yang bernama Candida.

Meskipun jamur tersebut hadir di kulit dan beberapa bagian tubuh secara alami, seperti mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, dan vagina, umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan. 

Candida bisa menyebabkan risiko serius bagi kesehatan tubuh ketika berkembang biak secara tidak terkendali atau menyebar ke aliran darah, ginjal, jantung, atau otak.

Secara garis besar, kualitas daya tahan tubuh yang lemah adalah penyebab pertumbuhan dan perkembangan jamur yang tidak wajar. Beberapa faktor dari kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan obat antibiotik dalam jangka panjang, dapat mengganggu kestabilan flora bakteri normal dalam vagina.
  • Menderita penyakit kronis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh wanita, seperti penyakit kencing manis, HIV/AIDS, dan lupus.
  • Perubahan hormonal ketika wanita memasuki masa kehamilan.
  • Menerapkan pola makan yang tidak sehat.

Hindari penggunaan pakaian yang ketat dan aktivitas yang menyebabkan keringat secara berlebihan karena dapat melembabkan area intim yang berisiko terkena infeksi jamur.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Jamur Pada Vagina Paling Manjur?

Apa Sajakah Ciri-Ciri Vagina Berjamur?

Infeksi yang terjadi akibat jamur di vagina, ditandai dengan berbagai gejala di organ intim, terutama di bagian vulva. 

Berikut adalah ciri-ciri vagina berjamur:

  • Gatal yang hebat di area vagina, terutama di bagian luar atau vulva.
  • Sensasi nyeri atau terbakar saat membuang urine atau berhubungan seks.
  • Pembengkakan dan kemerahan pada bibir vagina.
  • Keputihan yang menggumpal tanpa bau yang menyengat dan bertekstur seperti tahu.

Gejala-gejala tersebut dapat berbeda-beda pada setiap individu, ada yang mengalami satu tanda saja dengan tingkat keparahan yang ringan, sementara yang lain mungkin mengalami kondisi yang lebih serius. 

Pada kasus yang cukup parah, bahkan kandidiasis dapat menyebabkan luka pada kulit di sekitar vagina.

Bagaimana Cara Mengobatinya?

Berkonsultasilah dengan ahli medis agar orang yang mengalami keluh kesah di vagina dapat memastikan keluhannya akibat jamur atau bukan.

Dokter akan bertanya mengenai riwayat infeksi jamur vagina atau infeksi menular seksual lainnya ketika mendiagnosis kondisi ini.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada bagian luar dan dalam vagina untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi dan melakukan tes guna mengenali jenis jamur yang menginfeksi. 

Kemudian, dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan gejala yang dialami. 

Berikut adalah jenis obat yang dapat dokter berikan untuk mengobati vagina berjamur:

  • Obat antijamur oles
  • Obat antijamur minum
  • Obat antihistamin

Untuk mendapatkan kesembuhan yang optimal, obat antijamur baik yang diminum atau dioles, pengidap harus menghabiskannya, dan biasanya dipakai selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Terus gunakan obat meskipun gejala telah membaik. Dengan begitu, pertumbuhan jamur dapat terkontrol sepenuhnya.

Sementara itu, konsumsi obat antihistamin biasanya dihentikan bila keluhan gatal di vagina sudah mereda.

Begini Cara Mencegahnya

Anda harus melakukan pencegahan agar vagina tidak terinfeksi dan berjamur. Berikut adalah cara mencegah infeksi pada organ intim wanita:

  • Membersihkan vagina dengan panduan yang tepat dan lakukan secara rutin.
  • TIdak memakai celana luar atau celana dalam yang ketat.
  • Menghindari penggunaan tampon atau pembalut dalam waktu yang lama.
  • Mengurangi penggunaan produk pembersih alat intim wanita.
  • Cobalah untuk menghindari hubungan intim tanpa kondom.
  • Setia dengan satu pasangan atau monogami.

Jika Anda mengalami vagina berjamur, jangan menunda pengobatan. Segera lakukan pemeriksaan agar Anda mendapatkan obat atau perawatan medis yang tepat.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment