Klinik Apollo  – Tidak dapat dipungkiri, penyebab gatal pada kemaluan pria sangatlah bervariasi. Artinya, faktor yang dapat memicu kondisi tersebut berjumlah lebih dari satu.

Rasa gatal yang terjadi di penis membuat setiap laki-laki yang mengalaminya tidak rela akan ketidaknyamanan yang didapatkan meskipun bisa hilang dengan sendirinya.

Namun, ada beberapa penyebab gatal pada kemaluan pria yang harus diobati dengan cara medis. Jadi, mendiamkan saja tidaklah cukup. Apa saja pemicu dari keadaan yang umum, tetapi krusial itu?

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Gatal pada Kemaluan Pria yang Mengganggu

Ilustrasi Penyebab Gatal pada Kemaluan Pria yang Mengganggu

Ilustrasi Penyebab Gatal pada Kemaluan Pria yang Mengganggu (Sumber: Canva)

Mungkin akan sulit rasanya, tahan terhadap rasa gatal yang mengganggu di penis. Namun, hal itu memang harus dilakukan agar sensasi tersebut tidak menimbulkan kemerahan atau semakin parah.

Pada umumnya, penyebab gatal adalah alergi. Alergi bisa terjadi dari produk-produk kimia yang digunakan sebagai perawatan pribadi. Selain itu, iritasi dan infeksi juga bisa menimbulkan gatal.

Karena pengobatan tergantung dari penyebabnya, pengidap membutuhkan diagnosis untuk mengatasi kondisi tersebut.

Berikut adalah berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan gatal di alat kemaluan pria.

1. Klamidia

Klamidia adalah penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan luka gatal di organ kemaluan.

Selain itu, penyakit yang timbul akibat Chlamydia trachomatis ini juga bisa menyebabkan rasa sakit dan bengkak di skrotum, cairan putih yang kental, dan tidak nyaman saat berkemih.

Klamidia harus diobati dengan pengobatan medis agar infertilitas tidak dialami oleh laki-laki yang menderita penyakit tersebut.

2. Herpes Genital

Herpes genital, begitulah sebutan untuk penyakit herpes yang menginfeksi alat kelamin. Pada penderita laki-laki, infeksi Herpes simplex virus bisa menimbulkan berbagai gejala.

Adapun gejala herpes genital pada pria, antara lain lepuhan yang gatal, kesemutan di area tertentu, pembengkakan, nyeri otot, sakit kepala, suhu tubuh meningkat, dan susah buang air kecil.

Setiap Anda ingin berhubungan intim, berusahalah untuk selalu memakai alat kontrasepsi (kondom) agar tidak menderita herpes. Pasalnya, sekali kena, penyakit ini tidak bisa sembuh secara keseluruhan.

3. Gonore

Neisseria gonorrhoeae adalah pemicu utama dari penyakit gonore. Penyakit menular ini begitu sensitif terhadap orang-orang tertentu.

Sering berganti-ganti pasangan seksual, aktif berkegiatan seksual di usia muda, menderita infeksi menular seksual yang lain, atau memiliki riwayat penyakit kelamin dapat menjadi faktor yang sangat berisiko.

Penyakit ini memiliki gejala umum yang mencakup cairan nanah yang keluar dari penis, peradangan di muara saluran kencing, rasa sakit di organ reproduksi, dan lain-lain.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

4. Kutil Kelamin

Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV) juga dapat diidentifikasi dengan sebutan kondiloma akuminata.

Kondisi kutil kelamin diwujudkan dalam bentuk pertumbuhan daging yang berupa tonjolan merah yang terkumpul dan mirip dengan tampilan kembang kol.

Gejala ini merupakan hasil dari infeksi HPV pada daerah genital, dan dapat muncul di area kelamin, anus, atau mulut. Infeksi HPV merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan bisa menimbulkan komplikasi serius.

Selain menyebabkan kutil kelamin yang mengganggu, pada pria, beberapa jenis HPV juga terkait dengan peningkatan risiko kanker penis.

5. Lichen Planus

Lichen planus merupakan kondisi peradangan jangka panjang yang mempengaruhi kulit, kuku, selaput mulut, dan bahkan organ genital pria.

Gejalanya sering kali muncul dengan bercak-bercak berwarna merah ungu pada daerah yang terkena. Selain bercak merah ungu, bisa juga muncul bercak putih atau keperakan yang terlihat seperti jaringan bersisik.

Pada pria, penyakit ini dapat berpengaruh di penis, menyebabkan rasa gatal, nyeri, atau ketidaknyamanan. Penting untuk diingat bahwa lichen planus memerlukan diagnosis dan penanganan yang tepat dari profesional medis.

Pengobatan mungkin termasuk obat-obatan topikal atau oral untuk mengurangi gejala dan peradangan.

Baca Juga: Gatal di Kemaluan Pria Bikin Malu? Obat Ini Solusinya!

6. Kandidiasis

Jangan salah, selain perempuan, pria juga bisa terkena infeksi jamur atau kandidiasis. Kemaluan yang terinfeksi ragi, Candida Albicans, dapat menimbulkan berbagai tanda.

Tanda tersebut bisa ditemukan di penis. Adapun gejalanya, yaitu bintil-bintil merah, gatal-gatal, rasa terbakar, nyeri saat berhubungan intim, dan muncul cairan yang tidak wajar.

Komplikasi dari infeksi jamur pada pria lebih berbahaya daripada gejalanya. Apabila mengalami kondisi tersebut, segera lakukan pengobatan. Jika penderita tidak melakukan pengobatan, penyakit prostatitis kronis berisiko untuk muncul.

Setelah mengetahui penyebab gatal pada kemaluan pria, apakah Anda ingin berkonsultasi? Jika memang demikian, Anda bisa bertanya atau meminta solusi kepada kami. Silakan akses tautan di bawah ini, ya!

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment