Servisitis adalah suatu kondisi yang menyerang bagian serviks atau leher rahim. Gangguan kesehatan tersebut timbul karena perilaku seksual yang tidak aman, aktif menjadi pelaku seksual sejak dini dan lain sebagainya.

Beberapa faktor tersebutlah yang memperbesar risiko kerusakan serviks. Sayangnya, banyak wanita yang belum sadar akan penyakit ini. Oleh karena itu, pentingnya menjaga diri dari infeksi bakteri dan kontak seksual yang tidak sehat agar Anda tidak mengalami servisitis.

Simak penjelasan mengenai pemahaman dan penyebab servisitis agar Anda senantiasa waspada dengan peradangan leher rahim. Berikut pembahasannya.

Pengertian Servisitis

Servisitis adalah penyakit yang berdampak pada leher rahim sehingga mengalami peradangan, infeksi, iritasi, atau luka. 

Lapisan serviks yang mengalami luka dapat mengakibatkan pembesaran, kemerahan, dan mengeluarkan nanah di dalam leher rahim–organ yang menyambungkan antara vagina dengan rahim. Maka dari itu, organ tersebut merupakan bagian penting yang wajib dijaga kesehatannya.

Mengapa demikian? Karena serviks bertugas sebagai jalan keluar darah menstruasi ataupun bayi ketika melahirkan. Tidak berbeda dengan organ dalam lainnya, bagian leher rahim pun rentan terkena infeksi yang disebut servisitis.

Servisitis terbagi menjadi dua kondisi, yakni akut dan kronis. Servisitis jenis akut merupakan peradangan yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan kronis ialah radang pada serviks yang berjangka panjang.

Penyebab Servisitis

Bakteri atau virus adalah penyebab umum pada servisitis–penularan melalui hubungan seksual yang berakibat buruk pada kondisi seseorang. Adapun infeksi lain yang dapat menyebabkan servisitis, di antaranya gonore, klamidia, trikomoniasis, herpes genital, dan Mycoplasma genitalium.

Selain infeksi menular seksual, ada hal yang dapat memicu datangnya penyakit ini. Pembahasannya adalah sebagai berikut.

Faktor Lain yang Memicu Radang Serviks

Inilah faktor yang menjadi pemicu peradangan, infeksi, atau iritasi pada leher rahim:

  • Alergi terhadap spermisida;
  • Bereaksi terhadap produk-produk kewanitaan atau bahan lateks dari alat pengaman;
  • Bakteri mengalami ketidakseimbangan dalam masa pertumbuhan di vagina;
  • Mengalami iritasi akibat pemakaian tampon;
  • Mengalami kanker atau efek samping dari terapi obat kanker;
  • Aktif berhubungan intim sejak usia muda;
  • Pernah mengalami penyakit menular seksual;
  • Tidak memakai pengaman ketika bercinta dengan pasangan; dan
  • Mengalami gangguan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron.

Lakukan pemeriksaan ke dokter apabila Anda mengalami dampak servisitis, seperti keluarnya cairan dari vagina akibat faktor-faktor tersebut.

Konsultasi dengan Dokter Profesional di Klinik Apollo

klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis dengan standar internasional serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Infeksi serviks dapat ditinjau di Klinik Apollo. Kami akan menangani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat dengan gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment