Klinik Apollo Ciri-ciri klamidia pada pria menjadi suatu perhatian yang tak bisa diabaikan.

Kondisi tersebut merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan pria.

Ketidakpahaman terhadap ciri-ciri klamidia dapat membahayakan kesejahteraan dan kehidupan seksual seseorang walau acapkali tidak muncul dengan jelas.

Oleh sebab itu, penting untuk memahami tanda-tanda yang mungkin muncul pada pria sebagai peningkat kewaspadaan terhadap gangguan medis tersebut.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Seperti Apa Ciri-Ciri Penyakit Klamidia pada Pria?

Seperti Apa Ciri-Ciri Penyakit Klamidia pada Pria?

Menjawab Pertanyaan “Seperti Apa Ciri-Ciri Penyakit Klamidia pada Pria?” (Sumber: klinikapollojakarta.com)

Walaupun hubungan intim merupakan media Chlamydia trachomatis dalam menularkan infeksinya, tidak semua orang terkena penyakit tersebut.

Ada faktor-faktor lain yang membuat individu, termasuk pria, berisiko terkena klamidia, antara lain pernah mengalami infeksi menular seksual dan tidak setia pada pasangan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Setelah terinfeksi, klamidia mungkin akan memunculkan tanda atau gejala pada 1–3 minggu.

Apabila terjadi pada pria, ciri-ciri penyakit klamidia yang muncul adalah sebagai berikut.

  • Sakit saat buang air seni: Ketika membuang air seni, laki-laki yang terinfeksi dapat menderita rasa sakit yang seperti terbakar atau teriris.
  • Demam dan meriang: Dua gejala tersebut umumnya menyertai rasa sakit yang muncul pada saat buang air kecil.
  • Glans penis memerah: Glans atau bagian kepala dari penis bisa menimbulkan warna yang tidak biasa (merah) serta sensasi yang membakar.
  • Keluar cairan dari uretra: Cairan yang sering muncul pada pagi hari ini dapat menyebabkan bercak pada pakaian dalam dan kadang-kadang menimbulkan bau yang tidak menyenangkan, sehingga mengganggu kenyamanan.
  • Buah zakar bengkak: Klamidia harus segera diobati agar infeksi tidak menjalar ke buah zakar. Masalahnya, buah zakar akan mengalami bengkak dan nyeri di salah satu atau kedua bagian itu.
  • Artritis: Radang sendi atau artritis adalah dampak lanjutan yang terjadi bersamaan dengan radang saluran kemih dan selaput mata. Kondisi ini disebut sebagai sindrom Reiter.

Klamidia memang bukan penyakit yang mengancam jiwa orang-orang yang mengalaminya, tetapi komplikasinya tidak dapat disepelekan.

Maka dari itu, penyakit ini harus segera mendapatkan penanganan, dan penanganannya adalah dengan obat antibiotik yang dapat membunuh bakteri.

Jika pengobatan berproses dengan baik, masalah kesehatan yang menular ini bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu saja.

Tentunya, akan ada sejumlah tanda-tanda sembuh dari klamidia ketika bakteri terusir dari tubuh pengidapnya.

Apabila Anda mengalami Klamidia dan sudah mengatasinya, tidak ada salahnya pemeriksaan ulang.

Pemeriksaan ulang dapat memastikan kesembuhan atau efektivitas obat yang dokter resepkan sehingga individu yang bersangkutan mengetahui secara pasti mengenai kondisi kesehatannya.

Baca Juga: Metode Pengobatan Klamidia pada Pria di Klinik Kelamin

Jalani Pemeriksaan Gejala Klamidia di Klinik Apollo

Apakah Anda merasa ada masalah dengan gejala klamidia? Tenang, Klinik Apollo hadir untuk memberikan solusi yang nyaman dan perhatian penuh terhadap kesehatan Anda.

Dengan peralatan yang modern dan terbaru, Anda bisa memperoleh pemeriksaan gejala yang akurat sehingga sembuh dari klamidia.

Jadi, kami berkomitmen untuk membantu Anda menjaga kesehatan dengan perhatian medis terbaik. 

Temukan ketenangan dan solusi kesehatan di Klinik Apollo karena setiap pasien berhak mendapatkan perawatan yang terbaik.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment