Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang perlu diberikan perhatian serius. Untuk melindungi diri dan pasangan, cara pencegahan sifilis menjadi kunci utama.

Jika sifilis tidak dicegah, orang yang terinfeksi dapat mengalami gejala yang bervariasi. Misalnya, bintil-bintil di kulit, demam dan nyeri otot.

Dalam artikel ini, kami akan membagikan tiga cara pencegahan sifilis yang dapat membantu Anda terhindar dari penyakit yang berbahaya ini. Jadi, simak penjelasan berikut ini!

Bagaimana Penularan Penyakit Sifilis?

Bakteri Treponema pallidum akan berpindah dengan mudah ketika ada interaksi langsung dengan orang yang menderita sifilis.

Patogen yang berbentuk spiral ini berpindah dari satu orang ke orang lain dengan berbagai cara berikut ini.

  • Berhubungan Intim

Sadar atau tidak sadar, berhubungan intim termasuk aktivitas yang paling sering mendatangkan bakteri sifilis. Penyebarannya dapat terjadi secara vaginal, oral, dan anal.

Mikroba akan menginfeksi dan memunculkan tanda-tandanya pada anus, vagina, skrotum, penis, bahkan mulut.

Akan tetapi, banyak orang-orang yang tidak mengetahui akan adanya luka yang timbul pada organ genitalnya.

Apabila orang yang terinfeksi tidak melakukan pemeriksaan, tetap melakukan kontak seksual, bahkan berganti-ganti pasangan, penyakit kelamin pria dan wanita ini akan semakin menyebar.

  • Jarum akupuntur

Penggunaan jarum, seperti jarum akupuntur yang tidak diperhatikan kebersihannya dapat menjadi media penularan sifilis.

Ketika ingin menggunakan benda tersebut, perhatikan kesterilannya. Sebab, jarum yang terkontaminasi bakteri dapat menjadi jalur penularan.

Untuk mengurangi risiko penyebaran dan infeksi lainnya, praktisi akupunktur harus mengikuti protokol sterilisasi yang ketat.

Hal ini meliputi penggunaan jarum sekali pakai yang steril untuk setiap pasien dan penggunaan alat bantu yang steril, penggunaan sarung tangan.

  • Wanita hamil

Risiko penularan pada janin akibat ibu hamil akan sangat tinggi. Bagi bayi, sifilis adalah problem kesehatan yang sangat berbahaya karena beresiko terhadap tumbuh kembang dan kelahirannya.

Sebelum bertambah parah, sang ibu perlu memeriksa kehamilan secara rutin agar terhindar dari komplikasi, seperti gumma dan gangguan saraf.

Baca Juga: 3 Cara Menyembuhkan Sifilis secara Alami, Aman dan manjur!

Apa Sajakah Cara Pencegahan Sifilis?

Penyakit sifilis bisa diobati. Sebaiknya penderita mengobati infeksi menular seksual ini sejak dini. Artinya, sejak sifilis baru memunculkan chancre (luka).

Pasalnya, sifilis dapat merusak sistem saraf, jantung, hati, otak, dan memunculkan masalah kesehatan lain. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan.

Anda perlu mengetahui tiga cara pencegahan sifilis berikut ini.

1. Jangan Berhubungan Seksual secara Sembarang

Berhubungan seksual dengan sembarang orang akan membuat seseorang rentan terhadap sifilis. Ini termasuk dalam pengaplikasian seks yang berisiko.

Selain tidak berganti-ganti pasangan, gunakan kondom berbahan aman yang banyak direkomendasikan. Pengaman berbahan lateks, biasanya menjadi produk yang diunggulkan.

Hindari pula persanggamaan antarpria karena hal itu juga termasuk dalam faktor yang meningkatkan risiko sifilis.

2. Membicarakan Status Kesehatan pada Pasangan

Berkomunikasi dengan pasangan terkait dengan penyakit menular seksual sangatlah penting. Terbukalah dengan pasangan ketika membicarakan hal ini.

Bicarakan status kesehatan Anda kepada orang tersayang dengan berbagai cara berikut ini:

  • Cari waktu yang nyaman dan santai.
  • Bersikap jujur pada saat membagikan informasi tentang pengalaman seksual sebelumnya.
  • Diskusikan pilihan antara penggunaan kondom, pengobatan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dan pasangan.

Membicarakan status kesehatan dengan pasangan memungkinkan keduanya untuk memahami risiko potensial dan menentukan pencegahan yang tepat.

3. Cermati Transfusi Darah

Pastikan darah yang diterima telah melewati prosedur pengujian dan pengolahan yang tepat untuk meminimalkan risiko penularan penyakit menular.

Sebab, pada masa lalu, transfusi darah memang menjadi media yang banyak mendatangkan sifilis.

Seiring berjalannya waktu, pengawasan semakin ditingkatkan sehingga penularan melalui cara ini sangat jarang terjadi.

Itulah tiga cara pencegahan sifilis dan penularannya. Jika memiliki kekhawatiran tentang penyakit ini, Anda bisa berdiskusi dengan kami melalui layanan konsultasi online gratis dengan mengakses tautan di bawah.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment