Klinik Apollo, Jakarta – Bagaimana cara pengobatan servisitis? Servisitis adalah iritasi atau infeksi pada leher rahim.
Servisitis dapat berupa akut yang berarti gejala muncul secara tiba-tiba dan bisa parah atau kronis yang berlangsung selama beberapa bulan atau lebih.
Hal ini sering disebabkan oleh salah satu dari sejumlah infeksi menular seksual.
Gejala kemungkinan termasuk keluarnya cairan bernanah, nyeri panggul, pendarahan di antara periode atau setelah hubungan seksual atau masalah kencing.
Jika tidak segera mendapat pengobatan, organisme yang menyebabkan servisitis dapat naik ke rahim dan naik ke saluran tuba serta menyebabkan penyakit radang panggul (PID).
Servisitis adalah peradangan pada leher rahim yang dapat disebabkan oleh gangguan, infeksi dan cedera sel yang melapisi serviks.
Jaringan yang teriritasi atau terinfeksi ini dapat memerah, bengkak dan mengeluarkan lendir dan nanah. Servisitis juga kemungkinan mudah berdarah saat disentuh.
Metode Pengobatan Servisitis
Servisitis apakah berbahaya? Penyebab servisitis biasanya karena organisme yang dapat naik ke rahim dan naik ke saluran tuba jika tidak segera diobati.
Ini dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID). PID dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan) dan peritonitis atau infeksi yang dapat mengancam jiwa.
Kasus peradangan yang parah biasanya disebabkan oleh infeksi yang ditularkan selama aktifitas seksual.
PMS penyebab servisitis meliputi:
- Gonorea.
- Klamidia.
- Trikomoniasis.
- Mycoplasma dan ureaplasma.
- Herpes.
Tetapi pada kebanyakan wanita dengan servisitis tidak di tes positif untuk semua jenis infeksi.
Penyebab lain dari peradangan kemungkinan dapat termasuk:
- Iritasi atau cedera akibat tampon, pessarium atau dari alat kontrasepsi seperti diafragma.
- Ketidakseimbangan bakteri, bakteri normal dan bakteri sehat di vagina tidak kuat oleh bakteri tidak sehat atau bakteri berbahaya. Ini juga disebut vaginosis bakteri.
- Ketidakseimbangan hormon, memiliki estrogen yang relatif rendah atau memiliki progesteron yang tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menjaga jaringan serviks yang sehat.
- Kanker atau pengobatan kanker, terapi radiasi atau terapi kanker dapat menyebabkan perubahan pada serviks sesuai dengan servisitis.
Tanda dan Gejala Servisitis Pada Wanita
Meskipun setiap wanita kemungkinan mengalami tanda dan gejala yang berbeda, berikut ini adalah tanda dan gejala servisitis yang paling umum:
- Keputihan bernanah (mengandung nanah).
- Sakit panggul.
- Pendarahan di antara periode atau pendarahan setelah hubungan seksual.
- Masalah kencing.
- Keputihan berwarna keabu-abuan atau keputihan berwarna kuning pucat.
- Pendarahan vagina yang tidak normal, seperti pendarahan setelah berhubungan seksual atau pendarahan di antara periode.
- Sakit saat berhubungan seksual.
- Sulit, nyeri atau sering buang air kecil.
- Nyeri panggul atau nyeri perut dan demam dalam kasus yang jarang terjadi.
Infeksi vagina mudah menular ke leher rahim. Kemudian jaringan serviks bisa meradang dan bisa membentuk luka terbuka.
Salah satu tanda awal dari hal ini adalah keputihan seperti nanah. Tanda dan gejala servisitis kemungkinan terlihat seperti kondisi lain atau masalah medis.
Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis. Pada kebanyakan wanita dengan servisitis tidak memiliki tanda dan gejala apapun.
Kondisi ini dapat ditemukan hanya setelah pemeriksaan atau tes secara rutin.
Cara Mendiagnosis dan Pengobatan Servisitis
Seiring dengan riwayat medis lengkap dan riwayat pemeriksaan fisik atau riwayat pemeriksaan panggul, dapat di tes untuk klamidia, gonore, herpes dan trikomoniasis.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan vagina untuk melihat adanya penyakit radang panggul (PID).
Jika dokter mencurigai seseorang menderita servisitis, maka harus melakukan pemeriksaan panggul. Ini memungkinkan dokter melihat lebih dekat pada leher rahim.
Dokter biasanya menyarankan untuk menyeka serviks untuk mengumpulkan cairan vagina atau untuk melihat seberapa mudahnya berdarah.
Dokter biasanya menanyakan mengenai riwayat seksual, seperti:
- Jumlah pasangan seksual yang dimiliki di masa lalu.
- Pernah berhubungan seksual tanpa kondom.
- Jenis kontrasepsi yang digunakan.
Bahkan jika tidak memiliki gejala, dokter akan melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengetahui adanya servisitis jika sedang hamil dan berisiko tinggi terkena PMS.
Dokter kemungkinan menyeka serviks untuk memeriksa keluarnya cairan, pembengkakan, nyeri tekan dan pendarahan.
Dokter biasanya menyarankan untuk melakukan tes cairan vagina untuk mengetahui adanya bakteri atau adanya virus berbahaya.
Segera Konsultasikan di Klinik Kelamin Jakarta
Klinik Apollo adalah klinik kelamin Jakarta, pasien akan langsung ditangani oleh dokter ahli dan staff medis yang handal dibidangnya.
Selain itu, biaya pengobatan yang sangat terjangkau. Lokasi klinik yang sangat strategis yang berada di Jakarta, Indonesia.
Klinik kami sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasiennya dalam setiap pengobatan dan pelayanannya.
Dan jika mempunyai pertanyaan lainnya seputar penyakit kelamin, Anda bisa menggunakan layanan konsultasi medis online secara gratis.