Klinik Apollo, Jakarta – Penyakit yang menimbulkan peradangan di bagian kulup penis, balanitis, merupakan masalah yang lazim. Lantas, apakah penyakit balanitis berbahaya? Meskipun bukan perkara kesehatan yang serius, infeksi yang awalnya menyebabkan peradangan di kepala penis dan kulup ini bisa memunculkan komplikasi yang meresahkan.

Gejala yang bisa saja menyertai setiap pria, biasanya terjadi karena bakteri, jamur, dan virus yang menginfeksi. Oleh karena itu, penyakit ini harus dihentikan agar tidak terjadi gangguan fungsi seksual, kulup terjepit, dan infeksi saluran kencing.

Faktor Risiko Penyakit Balanitis yang Berbahaya

Untuk mempertahankan kesehatan organ genital, pria perlu menjaga kebersihan pada alat kelaminnya, termasuk melakukan sunat untuk mencegah segala penyakit kelamin. Pasalnya, orang-orang dapat mengalami iritasi atau radang dengan mudah apabila memiliki penyakit tertentu atau tidak menjaga kebersihan penis. Misalnya, balanitis.

Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit balanitis:

  • Lalai dalam membersihkan kulit kepala penis dengan baik sehingga menyebabkan penumpukan kotoran, bakteri, dan jamur yang memicu peradangan.
  • Tingginya kadar gula dalam darah sehingga mempercepat pertumbuhan jamur atau bakteri di area genital.
  • Alergi terhadap barang-barang atau produk tertentu.
  • Kulup tidak bisa ditarik kembali sepenuhnya dari glans penis. 
  • Menjadi praktisi seksual yang tidak menerapkan kiat-kiat yang aman.
  • Menderita penyakit kulit tertentu, misalnya adalah psoriasis.
  • Menjadi pengonsumsi antibiotik yang memakai obat tersebut dalam waktu yang lama.

Proses Masuknya Bakteri Penyakit Balanitis

Sebetulnya, mikroorganisme yang mengakibatkan penyakit balanitis itu bervariasi. Misalnya, infeksi bakteri Escheria coli (E. coli). Bakteri tersebut dapat menimbulkan iritasi ketika masuk ke kepala penis.

Kebanyakan, keberadaannya di area genital menunjukkan adanya kontaminasi dari saluran kemih atau area perianal walaupun E. coli secara alami ditemukan dalam saluran pencernaan manusia.

Selain melalui kepala penis, berikut beberapa cara bakteri E. coli masuk dan memicu penyakit balanitis:

  • Naik melalui uretra dan mencapai kulit kepala penis.
  • Penularan melalui area perianal pasangan ke kulit glans penis jika ada kontak langsung antara area tersebut.
  • Area genital kotor sehingga membuat bakteri lebih mudah untuk berkembang biak.

Penyakit balanitis yang disebabkan oleh E. coli dapat mempertinggi risiko dan menjadi berbahaya jika berhasil menyebar ke aliran darah atau aliran yang lebih dalam. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, seperti infeksi prostat atau infeksi sistemik.

Jika penyakit balanitis mendatangkan gejala seperti kulit penis mengelupas, bengkak, dan gatal, sebaiknya hentikan hubungan seksual terlebih dahulu agar tidak memperparah kondisi.

Realisasikan konsultasi dengan dokter apabila gejala semakin parah atau variabelnya terdeteksi. Hal tersebut guna menyegerakan pengobatan dan perawatan.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment