Klinik Apollo, Jakarta – Kesehatan vagina perlu dirawat oleh wanita. Mengenai itu, ada banyak cara merawat vagina. Hal ini dilakukan agar organ kewanitaan semakin sehat.

Jika memperoleh kesehatan yang mumpuni, vagina akan tercegah dari infeksi dan rasa tidak nyaman. Salah satu contohnya adalah infeksi mikroba yang membuat vagina gatal dan bengkak.

Walaupun sebenarnya, vagina memiliki cara tersendiri dalam membersihkan dirinya, yakni dengan keputihan. Akan tetapi, perawatan vagina secara mandiri dari Anda tetap perlu dilakukan.

Lantas bagaimana cara merawat vagina dengan benar dan tepat? Tanpa berlama-lama, mari simak panduan yang ditunjukkan untuk para wanita melalui artikel ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Cara Merawat Vagina dengan Tepat

Tidak hanya masalah yang ringan, vagina yang tidak sehat berpotensi mengalami gangguan yang dapat membuat seseorang benar-benar gelisah.

Pasalnya, organ intim tersebut juga menjadi media dari aktivitas seksual. Seringnya berhubungan intim, tentu juga harus diperhatikan, terkait dengan kebersihannya baik oleh wanita muda maupun dewasa.

Berikut adalah tujuh cara yang bisa Anda lakukan dalam merawat vagina.

1. Rutin Membersihkan Vagina

Vagina perlu dirawat dengan membersihkannya setiap kali selesai buang air kecil atau buang air besar. Praktik ini sebaiknya dijadikan kebiasaan agar dapat dilakukan secara rutin.

Cara yang benar untuk menjaga kebersihan organ tersebut adalah membersihkannya menggunakan air, lalu keringkan dengan tisu dari depan ke belakang.

Dengan kata lain, bersihkan dari vagina ke anus. Hal ini sangat penting. Mengapa? Karena bisa mencegah penyebaran bakteri dari area anus ke dalam vagina.

Jika memungkinkan, Anda juga bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan daerah vagina. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan perawatan ini.

2. Berpakaian Tidak Ketat

Setelah Anda membaca ini bagian ini, mungkin Anda bisa mengusahakan untuk menghindari pakaian dalam yang ketat dan menggantinya dengan yang tidak ketat.

Pakaian tipe ini membuat area keintiman menjadi mudah lembap dan lebih berisiko terhadap iritasi. Selain itu, celana yang ketat juga bisa memudahkan pertumbuhan jamur dan bakteri.

Itulah alasan mengapa berpakaian tidak ketat begitu perlu. Dengan berpakaian tidak ketat, risiko infeksi jamur dan bakteri dapat diminimalisir.

3. Rutin Mencuci Celana Dalam

Lakukan pencucian dan pembilasan celana atau pakaian dalam hingga benar-benar bersih. Pastikan bahwa semua sisa bahan iritan dari deterjen atau pengharum pakaian telah sepenuhnya hilang.

Jika dibiarkan menempel pada pakaian dalam Anda, bahan-bahan iritan ini berpeluang mengganggu kesehatan organ intim.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencuci semua pakaian dalam hingga bersih sempurna.. Selain itu, memilih deterjen yang lembut dan bebas pewangi juga dapat membantu menjaga kestabilan pH vagina dan kenyamanan diri.

4. Mengganti Pembalut secara Rutin

Lakukan penggantian pembalut secara rutin, terutama saat menstruasi. Gantilah secara berkala, sesuai dengan jumlah darah yang keluar.

Semakin banyak darah yang mengalir, semakin sering Anda perlu mengganti pembalut. Gantilah setidaknya sebanyak 2‒3 kali dalam sehari.

Ingatlah bahwa frekuensi penggantian pembalut dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tergantung pada seberapa banyak aliran menstruasi.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

5. Memakai Alat Pengaman

Ketika hendak berhubungan intim, pakailah alat pengaman (kondom) dengan posisi yang benar. Alat pengaman seksual ini berguna untuk mencegah pelaku seksual dari penyakit kelamin.

Di samping itu, kondom juga berfungsi sebagai sarana kontrasepsi untuk menghindari kehamilan.

Kondom memiliki peranan yang sangat signifikan ketika Anda ingin berhubungan seksual dengan pasangan baru dan belum ada informasi tentang kesehatan serta sejarah aktivitas seksualnya.

6. Hindari Mencukur Habis Bulu Pubis

Anda bisa menghindari pencukuran bulu pubis hingga habis. Rambut di daerah kemaluan memiliki peran penting dalam melindungi vagina dari paparan bakteri berbahaya.

Selain itu, perlu berhati-hati saat menggunakan produk penghilang bulu di area kemaluan. Penggunaan yang tidak benar atau sembarangan dapat menyebabkan iritasi yang tidak nyaman.

Sebaiknya, ikuti petunjuk penggunaan dengan teliti dan pastikan produk tersebut aman untuk digunakan pada kulit sensitif di sekitar area organ intim.

Baca Juga: Memiliki Bentuk yang Normal, Begini Ciri-Ciri Vagina yang Sehat

7. Senam Kegel

Senam kegel berguna untuk memperkuat otot-otot dasar panggul wanita. Otot-otot ini memiliki peran penting dalam mendukung organ-organ reproduksi dan struktur-struktur terkait lainnya.

Selain memperkuat otot-otot panggul, senam kegel juga dapat membantu mengencangkan otot-otot di sekitar area vagina.

Ini memiliki manfaat tambahan khususnya bagi ibu hamil karena senam ini dapat membantu mempersiapkan otot panggul untuk persalinan, memungkinkan kontraksi yang lebih efisien, serta mempercepat pemulihan pasca melahirkan.

Jadi, senam Kegel adalah latihan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan panggul dan vagina, terutama selama masa kehamilan dan setelahnya.

Kesehatan vagina tidak hanya terpengaruh oleh faktor psikologis saja, tetapi juga hormon. Maka dari itu, pastikan untuk rajin berolahraga, makanan makanan bergizi, dan mengelola pikiran dengan baik.

Demikian ulasan mengenai cara merawat vagina. Jangan lupa untuk melakukan skrining secara rutin untuk mendeteksi penyakit atau keluhan yang mungkin ada di vagina. Dengan begitu, dokter bisa mengobatinya.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment