Klinik Apollo, Jakarta – Seorang pria yang mengalami orchitis, mungkin merasakan gejala. Namun, ia tidak sadar. Oleh karena itu, individu tersebut membutuhkan diagnosis orchitis yang akurat dari dokter yang tepercaya.

Penegakan diagnosis dari dokter tentu memiliki tujuan tersendiri. Dengan berbagai cara yang sesuai prosedur, gangguan yang terjadi di testis ini dapat diidentifikasi sehingga dokter bisa memberikan perawatan kepada pasien. Lalu bagaimana prosedur diagnosis orchitis yang benar? Simak penjelasan berikut ini.

Serangkaian Tes untuk Diagnosis Orchitis 

Awalnya, dokter menerapkan pemeriksaan fisik untuk meninjau kondisi testis, yang juga mencakup pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha, dan kemerahan di skrotum. Selain itu, dokter mungkin juga akan memastikan rasa nyeri di kantung kulit.

Tidak hanya pemeriksaan fisik pasien saja, dokter pun dapat melangsungkan berbagai tes untuk diagnosis orchitis dengan tujuan yang berbeda-beda seperti berikut ini:

  • Tes penyakit menular seksual: dokter memeriksa kotoran yang keluar dari penis di laboratorium. Analisis ini bertujuan untuk melihat keberadaan bakteri penyakit menular seksual.
  • Urinalisis: dokter mengambil urine dengan takaran tertentu, kemudian membawanya ke laboratorium untuk mendeteksi infeksi yang terkandung di dalam urine.
  • Tes darah: ahli medis memeriksa darah milik pasien, salah satu tes yang bisa mereka lakukan ialah pemeriksaan complete blood count (CBC).
  • Tes pencitraan: Ultrasonografi merupakan tes pencitraan yang dapat memberikan informasi visual tentang kondisi testis dan jaringan sekitarnya.

Setelah selesai melakukan diagnosa, mungkin dokter akan merekomendasikan pengobatan orkitis baik yang dikarenakan virus atau bakteri. Keduanya memiliki jenis obat yang berbeda.

Pada orchitis karena bakteri penyakit menular seksual, dokter bisa memberikan antibiotik. Karena penderita memiliki infeksi bakteri, pasangannya pun memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, orang yang mengalami orchitis karena paparan virus, dokter mungkin saja merekomendasikan obat penurun radang. Biasanya, pemulihan berlangsung selama 3 hingga 10 hari serta membutuhkan waktu sampai nyeri benar-benar menghilang.

Kiat-Kiat Menangani Orchitis secara Mandiri

Terdapat beberapa cara untuk menangani orchitis yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah, di antaranya:

  • Kompres bagian skrotum dengan batu es.
  • Memakai cawat untuk melindungi penis dan buah zakar.
  • Perbanyak minum air putih, minimal 3 liter per hari.
  • Memakai alat kontrasepsi ketika aktif berhubungan seksual.

Meskipun tindakan untuk membunuh bakteri atau virus orchitis bisa dilakukan secara mandiri, pemeriksaan berkala kepada dokter juga sangat penting. Hal tersebut untuk mengobati penderita dengan berbagai terapi medis.

Jika Anda merasakan sakit di bagian skrotum atau testis, segera hubungi dokter. Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya kepadanya.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment