Klinik Apollo, Jakarta – Ketahui faktor penyebab ejakulasi dini (ED) pada pria. Ejakulasi dini adalah kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan selama aktivitas seksual.

Contohnya ini adalah masalah yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kepercayaan diri serta keintiman dalam hubungan seksual.

Seperti yang sudah dijelaskan, artikel ini akan membahas faktor penyebab ejakulasi dini dan beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Inilah Faktor Penyebab Ejakulasi Dini

Contohnya berikut faktornya:

  1. Faktor psikologis

  • Kecemasan seksual

Kecemasan atau tekanan berlebihan tentang performa seksual dapat menyebabkan ejakulasi dini.

  • Stres

Contohnya tingkat stres yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari dapat berdampak pada kemampuan mengontrol ejakulasi.

  • Depresi

Kondisi depresi juga bisa berperan dalam munculnya ejakulasi dini.

  • Trauma seksual

Terutamanya pengalaman traumatis terkait seksualitas dalam masa lalu bisa memengaruhi fungsi seksual.

  1. Faktor biologis

  • Ketidakseimbangan hormon

Perubahan hormon dalam tubuh dapat berkontribusi pada masalah ejakulasi.

  • Sistem saraf

Gangguan pada sistem saraf dapat memengaruhi respons tubuh terhadap rangsangan seksual.

  • Kelainan genetik

Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara kelainan genetik dengan ejakulasi dini.

  1. Faktor hubungan

  • Ketegangan hubungan seksual

Dengan pemikiran ini masalah dalam hubungan seksual seperti komunikasi yang buruk atau konflik dapat mempengaruhi performa seksual.

  • Kekhawatiran pasangan seksual

Kecemasan akan kepuasan pasangan seksual juga dapat memicu ejakulasi dini.

  • Kekurangan keintiman

Contohnya ketidaknyamanan emosional atau kurangnya keintiman dalam hubungan seksual dapat memengaruhi kualitas seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Solusi untuk Mengatasi Ejakulasi Dini

Dengan pemikiran ini, berikut ini solusinya:

  1. Konsultasi dengan profesional medis

Jika Anda mengalami ejakulasi dini secara berulang (kekambuhan), berkonsultasilah dengan dokter ahli atau spesialis seksual.

Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan menyarankan pengobatan yang sesuai.

  1. Terapi psikologis

  • Terapi kognitif perilaku

Contohnya terapi ini membantu mengubah pola pikir negatif yang berkontribusi pada ejakulasi dini.

  • Terapi pasangan seksual

Terutamanya terapis dapat membantu meningkatkan komunikasi dan keintiman dalam hubungan seksual.

  1. Latihan otot panggul

Latihan otot panggul (latihan kegel) dapat membantu menguatkan otot-otot yang terlibat dalam ejakulasi dan membantu mengendalikan ejakulasi.

  1. Teknik relaksasi

Pada waktu menggunakan teknik pernapasan dalam dan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan seksualitas.

  1. Obat-obatan

Dokter ahli mungkin meresepkan obat-obatan tertentu, seperti antidepresan atau krim topikal untuk membantu mengatasi ejakulasi dini.

Pencegahan

Seperti yang sudah dijelaskan, inilah pencegahannya:

  • Komunikasi

Berbicaralah dengan pasangan seksual tentang perasaan, kekhawatiran dan harapan Anda terkait aktivitas seksual.

  • Latihan masturbasi

Contohnya praktik latihan sendiri dapat membantu Anda mengenali sensasi dan mengelola ejakulasi.

Baca juga : Klinik ejakulasi dini Jakarta terbaik dengan dokter ahli

  • Pentingnya kebersamaan

Terutamanya fokus pada keintiman dan koneksi emosional dalam hubungan seksual dapat membantu mengurangi tekanan pada performa seksual.

Seperti yang sudah dijelaskan, ejakulasi dini dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat dan komprehensif.

Jika Anda atau pasangan seksual mengalami masalah ini, penting untuk mencari bantuan profesional dan menjalani pengobatan yang sesuai.

Dengan pemikiran ini ingatlah bahwa berbicara terbuka tentang masalah ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan dukungan antara Anda dan pasangan seksual.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment