Klinik Apollo – Impotensi adalah masalah kesehatan yang dapat membuat kaum Adam menjadi stres karena tidak mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim.

Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan lemah syahwat, yang mana problem ini sering terjadi pada laki-laki yang berusia 40 tahun keatas.

Memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait dengan penegangan alat kelamin pria saat berhubungan. Namun, sebaiknya tetap periksa kepada dokter.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang impotensi yang mencakup jenis, ciri-ciri, pengobatan, dan cara mencegah. Berikut pembahasannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Sajakah Jenis Impotensi?

Ilustrasi Jenis Impotensi

Ilustrasi Jenis Impotensi (Sumber: Canva)

Impotensi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain organik, psikogenik, hormonal, vaskuler, dan neurogenik. Kelima jenis tersebut memiliki penyebab yang berbeda.

Berdasarkan penyebab, berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis lemah syahwat yang dapat diketahui.

1. Organik

Gangguan yang merusak syahwat ini disebabkan oleh masalah fisik pada organ atau sistem tubuh.

Penyebab yang paling sering, yaitu penyakit jantung, diabetes, penyumbatan arteri, hipertensi, gangguan hormonal, cedera pada daerah kelamin, serta pengaruh obat-obatan tertentu.

2. Psikogenik

Masalah emosional (sikologis), seperti stres, kecemasan, depresi, atau masalah yang meretakkan keharmonisan suatu hubungan dapat mengakibatkan psikogenik.

Ketegangan mental dapat mengganggu sinyal dari otak ke organ reproduksi dan menghambat kemampuan untuk mencapai ereksi.

3. Hormonal

Lemah syahwat tipe hormonal merupakan masalah pada penis. Penyebab dari gangguan ini, yaitu ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, terutama penurunan kadar hormon testosteron.

Ketidakseimbangan hormon ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penuaan alami, gangguan endokrin, penyakit tertentu, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

4. Vaskuler

Jika sistem vaskular atau peredaran darah Anda mengalami masalah, hal itu dapat memengaruhi aliran darah ke penis.

Aliran darah ke penis adalah faktor penting dalam mencapai dan mempertahankan ereksi yang kuat.

Pada saat aliran darah terhambat, hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai ereksi yang memadai.

5. Neurogenik

Jika sistem saraf yang mengontrol respons seksual terganggu, hal ini dapat menimbulkan lemah syahwat berjenis neurogenik.

Sistem saraf tersebut tentu memiliki peran yang begitu penting dalam mengirimkan sinyal-sinyal dari otak ke organ-organ yang terlibat dalam proses ereksi.

Beberapa organ yang terlibat, yaitu  pembuluh darah dan jaringan di dalam penis. Gangguan dalam jalur saraf ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk ereksi.

Apa Sajakah Ciri-cirinya?

Ilustrasi Ciri-ciri Impotensi

Ilustrasi Ciri-ciri Impotensi (Sumber: Canva)

Orang yang mengalami lemah syahwat, mungkin dorongan seksualnya akan menurun. Kondisi ini sebenarnya normal, terutama saat Anda merasa lelah setelah beraktivitas sepanjang hari.

Namun, tidak dapat mempertahankan atau memperoleh ereksi secara konsisten dapat membuat keadaan ini menjadi isu kesehatan yang memerlukan perawatan medis.

Berikut adalah ciri-ciri impotensi yang dapat dialami pria:

  • Ketidakmampuan untuk mencapai ereksi.
  • Kesulitan mempertahankan ereksi selama berhubungan seks.
  • Keinginan seksual berkurang.

Seseorang dianggap mengalami permasalahan ini apabila tanda-tanda tersebut berlangsung selama (minimal) tiga bulan secara terus-menerus.

Jika tidak mengatasinya, pengidap mungkin juga akan mengalami gejala tambahan yang terkait dengan disfungsi ereksi, seperti ejakulasi dini, ejakulasi tertunda, dan anorgasmia.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pengobatan Impotensi dengan Pendekatan Medis

Ilustrasi Pengobatan Impotensi dengan Pendekatan Medis

Ilustrasi Pengobatan Impotensi dengan Pendekatan Medis (Sumber: Canva)

Jika Anda tidak bisa melakukan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan, mengalami penurunan hasrat seksual, atau lain sebagainya, segera berobat kepada dokter.

Pasalnya, gangguan ereksi dapat menurunkan mutu seksual penderita sehingga berpotensi untuk menjadikan ia sebagai orang yang tidak percaya diri, depresi, hingga infertilitas.

Impotensi bisa disembuhkan dan berikut adalah pengobatan impotensi melalui pendekatan medis:

  • Mengonsumsi penggunaan obat-obatan disfungsi ereksi tertentu. Pemakaian penawar medis tersebut bertujuan untuk merelaksasi otot penis dan meningkatkan aliran darah saat rangsangan seksual terjadi.
  • Memberikan terapi hormon testosteron bagi penderita yang terkena akibat rendahnya tingkat hormon testosteron dalam tubuh.
  • Melakukan penyuntikan di area pangkal atau sisi penis.
  • Mengaplikasikan metode pompa penis, metode yang menggunakan , yaitu tabung yang memiliki mekanisme pompa. Pompa penis berlaku kalau penggunaan obat dan terapi hormon tidak berhasil menangani kondisi ini.
  • Memakai cara lain, salah satunya melalui psikolog yang dapat pengidap lakukan untuk mengobati pengidap yang mengalami tekanan dan masalah psikologis lainnya.

Baca Juga: Berapa Lama Pria Bisa Sembuh dari Impotensi? Mari Simak!

Terapkan Berbagai Cara Mencegah Impotensi

Ilustrasi Cara Mencegah Impotensi

Ilustrasi Cara Mencegah Impotensi (Sumber: Canva)

Melakukan pencegahan dapat membantu mengurangi risiko komplikasi. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah masalah ereksi:

  1. Jaga berat badan agar tetap ideal dengan penjagaan terhadap pola makan seimbang dan aktivitas fisik.
  2. Hindari produk bernikotin dan minuman beralkohol.
  3. Mengatur emosional dan suasana hati agar tidak stres dengan meditasi atau yoga.
  4. Menjaga kesehatan seksual dengan tidur yang cukup.
  5. Berlari, berenang, atau latihan aerobik secara teratur.
  6. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga sirkulasi darah yang sehat, yang penting untuk ereksi yang baik.
  7. Jaga tekanan darah dan kolesterol dalam kisaran normal.
  8. Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan jantung Anda.
  9. Konsumsi makanan yang kaya akan serat, buah-buahan, sayuran, ikan berlemak, dan biji-bijian.
  10. Nutrisi yang tepat dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan aliran darah yang baik.
  11. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan screening untuk memantau kesehatan secara keseluruhan.

Penting untuk diingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Mengadopsi gaya hidup sehat dan merawat kesehatan secara menyeluruh dapat membantu mengurangi risiko impotensi.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau masalah kesehatan yang terkait dengan masalah seksual, konsultasikan dengan dokter spesialis yang tepercaya, seperti Dokter Klinik Apollo.

Hubungi kami segera secara GRATIS melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment