Klinik Apollo, Jakarta – Infeksi kandung kemih apakah berbahaya? Pertanyaan seperti itu merupakan ujaran yang normal. Terutama yang muncul dari pengidapnya.

Walaupun infeksi ini biasanya dianggap sebagai masalah yang relatif ringan, apakah benar-benar tidak berbahaya?

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lebih dalam mengenai infeksi kandung kemih berbahaya atau tidak serta potensi komplikasinya. Tanpa menunggu lama, simak penjelasan berikut ini.

Benarkah Infeksi Kandung Kemih Berbahaya?

Infeksi kandung kemih merupakan permasalahan klinis yang dianggap tidak berbahaya. Sebagian kasusnya sangatlah ringan dan itu akan sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi, infeksi kandung kemih yang disebut sebagai cystitis ini tidak bisa kita sepelekan. Hal ini lantaran bakteri yang berpindah dari anus ke uretra dapat naik ke ginjal.

Saat bakteri naik ke ginjal, organ tersebut dapat mengalami kerusakan secara permanen.

Apabila kamu mengalami gejala dari infeksi kandung kemih, yang mana sama dengan gejala infeksi saluran kemih, segera obati dengan penyembuhan langsung dari dokter profesional.

Adapun kondisi yang mengharuskan penderita infeksi kandung kemih melakukan pemeriksaan adalah sebagai berikut:

  • Frekuensi kencing meningkat, tetapi volume urine yang dikeluarkan sedikit.
  • Sensasi sakit atau terbakar saat penderita membuang air pipis.
  • Kontraksi pada bagian perut bawah.
  • Mengalami rasa perih pada saat melakukan hubungan intim.
  • Urine terlihat kotor dan memiliki bau yang kuat.
  • Air seni dan darah bercampur menjadi satu.
  • Mengalami kelelahan atau kelemahan secara fisik.
  • Mengalami peningkatan suhu tubuh (demam).

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami peradangan di bagian kandung kemih. Jika itu terjadi, gejala yang muncul adalah sebagai berikut:

  • Mengalami demam, kondisi yang membuat suhu panas tubuh meningkat.
  • Sering mengompol atau kerap membuang air kecil
  • Terasa nyeri pada perut.
  • Tubuh terasa lemah.
  • Lebih gelisah atau rewel dibandingkan keadaan normal.
  • Tidak bernafsu saat makan.
  • Memuntahkan sesuatu dari dalam perut.

Baca Juga: Alami Infeksi Kandung Kemih, Apa yang Harus Dilakukan? Simak!

Seberapa Umum Penyakit Ini?

Infeksi Kandung Kemih yang merupakan salah satu jenis dari infeksi saluran kemih ini sangat umum terjadi.

Meskipun infeksi kandung kemih umum terjadi, penting untuk diobati dengan tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Sekalipun penyakit ini sudah banyak dialami oleh pria maupun wanita, penting untuk melakukan pengobatan yang tepat guna mencegah timbulnya dampak yang lebih serius.

Faktor Risiko

Radang yang terjadi di kandung kemih lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki. Kegiatan seks yang berisiko, seperti bercinta dengan banyak pasangan sangat tidak baik untuk dilakukan.

Hal tersebut karena berpotensi menaikkan peluang cystitis kepada seseorang. Selain itu beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kondisi ini adalah sebagai berikut:

  • Praktik membersihkan area genital dari belakang ke depan melalui arah pergerakan dari anus ke kelamin.
  • Mengalami kondisi medis yang menghalangi aliran urine, seperti penyakit batu kandung kemih, infeksi saluran kemih, atau pembesaran prostat.
  • Terdiagnosis dengan diabetes.
  • Menggunakan jenis sabun yang dapat menyebabkan iritasi pada organ intim.
  • Memakai kateter urine secara terus-menerus.
  • Mempunyai kekebalan tubuh yang terganggu karena terinfeksi HIV.
  • Menjalani terapi radiasi atau kemoterapi pada wilayah panggul.

Cegah Komplikasi dengan Pemeriksaan Infeksi Kandung Kemih

Individu yang mengalami cystitis dalam hidupnya, jangan sekali pun mengabaikan masalah kesehatan tersebut. Sebab, ada sekumpulan komplikasi yang bisa memperburuk fisik penderita.

Terdapat beberapa pertimbangan mengapa pencegahan komplikasi itu sangatlah penting. Berikut adalah beberapa alasan yang penting untuk dipertahankan terkait dengan cystitis:

  • Menghindar dari infeksi bakteri yang bisa menyebar ke organ-organ lain dalam sistem kemih, seperti ginjal. Apabila ginjal rusak, pengidap akan mengalami pielonefritis.
  • Menjauhkan diri dari infeksi berulang karena kekambuhan dapat memberikan dampak yang berpotensi merusak bagian ginjal.
  • Agar tidak mengalami gejala yang dapat meningkatkan efeknya.
  • Supaya kualitas hidup tetap terjaga dan terhindar dari sensasi tidak mengenakan saat berhubungan intim.

Jadi, apabila tidak ingin mengalami penderitaan akibat infeksi kandung kemih, cegah dengan tidak berhubungan intim dengan sembarangan, rajin minum air putih, dan jangan menahan kencing.

Apabila kamu mengalami peradangan, lakukan pemeriksaan medis. Umumnya, dokter akan mendiagnosismu dengan tes urine atau kultur urine.

Setelah bakteri terbukti ada dalam tubuhmu, dokter akan memberikan obat antibiotik yang dapat dikonsumsi selama 3-10 hari.

Penderita yang sudah menghabiskan obatnya, tetapi tidak kunjung sembuh, maka harus melakukan pemeriksaan kembali.

Pemeriksaan CT-scan dapat diterapkan dalam kondisi ini atau mungkin, dokter akan memberikan pengobatan antibiotik alternatif yang lebih cocok terhadap penderita.

Demikian artikel yang menjawab pertanyaan “infeksi kandung kemih apakah berbahaya?” Bila ingin berkonsultasi, kamu bisa mempercayakan hal ini kepada kami. Klik tautan di bawah ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment