Klinik Apollo, Jakarta – Infeksi saluran kemih adalah peradangan yang dialami oleh organ-organ yang terdiri atas ginjal, uretra, kandung kemih, dan ureter.

Akan tetapi, secara umum, pemicu infeksi sering menyerang uretra dan juga kandung kemih, yang mana uretra terpendek dimiliki perempuan.

Jadi, itulah mengapa wanita lebih rentan mengalami ISK. Selain itu, infeksi dapat menyerang bagian yang lebih dalam dan menimbulkan penyakit tertentu.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Saluran kencing berfungsi sebagai penyalur urine, yang menjadi produk sisa metabolisme untuk membuang arsenik (racun) yang tidak lagi digunakan dalam tubuh.

Adapun urine yang ada dalam tubuh manusia berasal dari hasil filtrasi darah dalam pembuluh darah di ginjal yang kemudian turun ke saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih.

Air seni atau urine tersimpan di kandung kemih sampai dibuang melalui uretra dalam proses berkemih.

Bakteri (umumnya Escheria coli)  bisa menyebar ke atas hingga mencapai kandung kemih dan ginjal.

Selain beberapa jenis mikroba, berikut berbagai faktor lain yang menjadi penyebab infeksi saluran kemih:

  • Wanita yang aktif secara seksual, melakukan hubungan seks yang meningkatkan risiko infeksi.
  • Kaum hawa yang menggunakan alat kontrol kehamilan.
  • Berkurangnya hormon, salah satunya estrogen dapat membuat saluran kencing lebih peka terhadap infeksi setelah menopause.
  • Anatomi saluran kemih yang abnormal.
  • Sering menggunakan kateter urine ketika tidak dapat membuang air kecil. Pemakaian alat tersebut dapat memancing bakteri.
  • Daya tahan tubuh yang melemah, misalnya saat kehamilan.

Jika Anda termasuk ke dalam kategori di atas, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengantisipasi peradangan ini.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih Sering Kambuh? Inilah Penyebabnya!

Apa Saja Gejala dari Infeksi Saluran Kemih?

Infeksi saluran kemih terkadang tidak menampakkan gejala atau kurang terasa. Dalam beberapa kasus, ISK dapat terjadi dengan berbagai gejala berikut ini:

  • Merasakan kencing yang terlalu sering atau anyang-anyangan.
  • Ada sensasi panas saat membuang urine.
  • Mengalami sakit kencing dan sedikit.
  • Warna urine tampak kotor.
  • Urine memiliki warna kemerahan atau cokelat.
  • Tercium aroma yang tidak sedap dan menyengat dari urine yang keluar.
  • Nyeri perut bagian bawah atau pinggang.

Agar saluran kemih kembali sehat, individu yang mengalami berbagai gejala di atas harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.

Cara Mengobati ISK 

Anak-anak hingga orang dewasa yang mengalami infeksi saluran kemih, dokter akan memberikan antibiotik sebagai obat penyembuh.

Sebab antibiotik dapat menghancurkan bakteri dan menghilangkan tanda infeksi. Dokter memberikan antibiotik sesuai pemicu yang menjadi faktor dasar dari penyakit tersebut.

Walaupun sudah berhasil menyelesaikan pengobatan, pengidap tetap harus menghabiskan obatnya.

Kalau penderita sudah sembuh, usahakan untuk tidak melakukan hubungan seksual yang berbahaya. Dalam arti, hubungan intim yang mengundang infeksi kembali.

Selain itu, penting untuk membersihkan area genital dengan metode yang benar, tidak menggunakan celana yang mengundang mikroba, dan makan-makanan bernutrisi.

Komplikasi yang Terasa jika Infeksi Saluran Kemih Diabaikan

Kondisi kesehatan akan semakin buruk jika orang yang menderita penyakit tidak menanganinya dengan pengobatan yang baik dan benar.

Salah satu kondisi yang dapat dialami wanita dan pria, ISK, dapat menimbulkan komplikasi berikut apabila tidak mengobati:

  • Mengalami infeksi ginjal (pielonefritis) yang bisa mendatangkan demam, nyeri pinggang kronis, mual, muntah, kelelahan, dan menggigil.
  • Mengalami penurunan tekanan darah, kegagalan organ, hingga kematian.
  • Ibu hamil yang menderita infeksi di saluran kencingnya dapat mengalami gangguan kehamilan, antara lain bayi lahir secara prematur dan lahir dengan berat badan rendah.

Ingatlah juga bahwa ISK yang tidak diobati dengan penanganan yang benar, maka penyakit akan menjadi parah.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kestabilan saluran kemih. Apabila terjadi permasalahan di bagian tersebut, Anda bisa berkonsultasi dengan kami dengan mengakses tautan ini.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment