Klinik Apollo, Jakarta – Cairan vagina yang keluar atau disebut dengan keputihan adalah fenomena yang lazim terjadi. Akan tetapi, banyak kaum Hawa yang khawatir mengenai hal ini.

Tidak sedikit perempuan yang masih enggan memahami warna dari cairan vagina meskipun banyak yang mengkhawatirkan gejala tersebut.

Ketahuilah, dengan tanda-tanda tertentu, keputihan yang keluar dari alat kelamin bisa menandakan masalah yang serius.

Lantas apa makna dari berbagai warna cairan vagina yang muncul? Mari, pahami topik ini melalui pembahasan berikut.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Serangkaian Arti dari Warna Cairan Vagina pada Wanita

Umumnya, sifat cairan dalam organ kewanitaan dapat mengalami variasi seiring siklus menstruasi, termasuk warna yang berubah.

Keadaan ini masih dianggap normal selama tidak ada perubahan yang signifikan dalam warna, tekstur, dan jumlah cairan.

Jika terjadi perubahan, hal tersebut mungkin mengindikasikan adanya penyakit tertentu yang harus ditelusuri dan diobati dengan intens.

Secara spesifik mengenai perbedaan cairan pada wanita, ternyata variasi karakteristik ini memiliki makna yang beragam juga.

Berikut adalah arti dari warna cairan vagina yang dapat muncul pada wanita.

1. Berwarna Bening

Keputihan normal sering kali berwarna jernih dan tidak memiliki bau secara khusus. Walaupun begitu, jumlah cairan yang keluar dapat meningkat setelah melakukan berbagai aktivitas.

Perubahan jumlah ini dapat berlangsung setelah berolahraga atau melakukan persanggamaan dengan dengan pasangan.

Produksi cairan keputihan juga akan berfluktuasi sesuai dengan fase siklus menstruasi. Biasanya, jumlah keputihan akan sedikit pasca haid dan meningkat sebelum masa ovulasi.

Tingkat hormon estrogen dalam tubuh akan meningkat pada saat masa subur. Hal ini akan meningkatkan jumlah keputihan yang keluar, lebih dari biasanya.

Bahkan, apabila pengidap memegangnya, cairan keputihan pada umumnya akan terasa lebih kenyal.

Ini merupakan bagian dari proses alami dalam tubuh perempuan dan merupakan respons normal terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

2. Putih seperti Susu

Keputihan juga terjadi dalam bentuk cairan yang putih seperti susu. Cairan ini dapat keluar pada awal dan akhir masa haid.

Tidak ada yang berbeda mengenai fungsinya, yang mana keputihan seperti ini dapat memurnikan dan melembapkan vagina secara alami.

Wanita yang mengalami kondisi ini tidak akan merasakan gatal di bagian vagina. Namun, berhati-hatilah terhadap perubahan yang bisa saja terjadi.

Jika cairan putih kental serupa seperti keju disertai gatal, ini bisa menandakan infeksi jamur vagina. Infeksi jamur ini juga bisa membuat Miss V nyeri dan berbau tidak sedap.

3. Berkarakteristik Abu-Abu

Cairan yang berwarna abu-abu atau keruh dapat menandakan adanya infeksi patogen di alat kelamin wanita.

Individu yang terkena infeksi akan mengeluarkan zat cair yang berbau menyengat. Cairan ini bisa bertambah banyak setelah berhubungan intim atau sebelum/sesudah menstruasi.

Selain infeksi bakteri, cairan dengan warna keruh yang teksturnya sangat kental hingga terlihat seperti gumpalan, barangkali menandakan infeksi jamur vagina.

Baca Juga: Macam-Macam Warna Keputihan saat Hamil, Mana yang Bahaya?

4. Kuning Kehijauan

Selain tiga warna di atas, wanita juga bisa mengalami keputihan akibat trikomoniasis, loh. Ciri-cirinya, yaitu berbusa, berwarna kuning kehijauan, dan berbau tidak menyenangkan.

Jika seorang wanita terinfeksi penyakit tersebut, tanda-tanda lain yang mungkin timbul meliputi gatal dan sensasi terbakar di vagina.

Untuk mengobati keputihan akibat infeksi trikomoniasis, pengidap membutuhkan pengobatan antibiotik. Selain trikomoniasis, keberadaan cairan kuning dan memiliki bau yang tidak enak bisa menunjukkan kemungkinan adanya herpes genital.

Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus ini juga memiliki tanda lain, yakni munculnya luka atau lepuh di sekitar genitalia. Dalam usaha meredakan gejalanya, dokter akan memberikan resep obat antivirus.

Jika cairan vagina mengalami perubahan warna, aroma, dan keluar dengan jumlah yang tidak normal, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan kami. Kami akan membantu mengatasi keluhan Anda dengan sebaik-baiknya.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment