Klinik Apollo, Jakarta – Keputihan seperti putih telur yang berwarna bening adalah normal, dan dapat menandakan bahwa wanita yang mengalaminya sedang berada dalam masa subur.

Masa subur terjadi 14 hari sebelum wanita haid. Apabila keputihan seperti telur terjadi, Anda tidak perlu khawatir.

Jika keluhan tersebut muncul dengan tidak disertai sensasi yang membuat vagina gatal dan bau, rasa sakit, atau masalah yang mengganggu lainnya, itu berarti, bukanlah keputihan yang abnormal.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Perilaku yang Meningkatkan Risiko Keputihan

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan wanita mengalami berbagai macam keputihan. Hal ini bisa terjadi karena terganggunya keseimbangan kadar estrogen.

Berikut beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko keputihan:

  • Mengonsumsi antibiotik atau steroid.
  • Menggunakan kontrasepsi oral (pil KB).
  • Menderita penyakit kencing manis dan tidak menjalani pengobatan yang sesuai.
  • Mengalami infeksi panggul setelah operasi.
  • Melakukan hubungan intim tanpa menggunakan proteksi atau dengan beberapa pasangan seksual.
  • Memiliki infeksi HIV atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Menggunakan sabun, semprotan, atau detergen kewanitaan khusus.
  • Melakukan douching.

Keputihan seperti Putih Telur Bisa Disertai Gatal

Keputihan sehari-hari biasanya transparan atau putih susu, dan teksturnya dapat bervariasi dari cair hingga agak kental.

Akan tetapi, ada saat-saat ketika keputihan seperti putih telur dapat muncul. Keputihan ini cenderung lebih bening dan memiliki tekstur yang mirip dengan putih telur ayam.

Bila Anda mengalami keputihan yang disertai gatal, kemungkinan penyebab dari keluarnya cairan seperti putih telur itu adalah sebagai berikut.

  • Jamur

Infeksi jamur seperti Candida, sering menjadi penyebab keputihan dengan sensasi gatal, yang umum pada wanita.

Infeksi jamur ini mampu mengubah sifat keputihan. Konsistensinya terlihat seperti putih telur, dan menyebabkan gatal yang cukup mengganggu di daerah vagina.

Ketika terjadi infeksi jamur, pertumbuhan berlebihan jamur tersebut di area vagina bisa menyebabkan gejala ini. 

Kondisi ini bisa membuat wanita merasa tidak nyaman dan perlu ditangani dengan tepat untuk meredakan gejalanya.

  • Bakteri

Vaginosis bakteri merupakan salah satu infeksi bakteri yang bisa memengaruhi sifat keputihan. Keputihan yang terkait dengan infeksi bakteri juga mungkin memiliki tampilan yang berwarna putih.

Namun, biasanya, hal ini juga disertai dengan bau yang tidak sedap. Ketika terjadi infeksi bakteri, ketidakseimbangan dalam komposisi bakteri di vagina dapat mengakibatkan perubahan dalam keputihan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Kapan Sebaiknya Periksa ke Dokter?

Anda bisa memeriksa kondisi ke dokter spesialis jika mengalami keputihan yang tidak normal, seperti adanya rasa gatal, volume yang berlebihan, serta berbau tidak sedap dan amis.

Selain itu, tanda-tanda lainnya yang mengharuskan Anda melakukan pemeriksaan ke dokter ialah rasa nyeri pada saat berkemih serta sakit di perut bagian bawah.

Baca Juga: Penyebab Keputihan Gatal Menggumpal yang Patut Diwaspadai

Cara Sederhana dalam Merawat Organ Kewanitaan

Merawat organ kewanitaan merupakan hal yang penting agar kebersihan dan kesehatannya terjaga. Selain itu, upaya ini dapat mengatasi keputihan pada wanita.

Berikut adalah cara sederhana dalam merawat vagina:

  • Hindari menyemprotkan pembersih kewanitaan ke dalam organ intim karena dapat melenyapkan bakteri sehat dan mengganggu tingkat pH.
  • Membersihkan vagina dengan air bersih setelah berkemih.
  • Melakukan tes skrining, terutama wanita yang aktif berhubungan intim.
  • Jangan menahan air seni saat hasrat berkemih ada.
  • Tidak kekurangan cairan dalam tubuh. Rutin minum air putih, minimal 2 liter per hari.
  • Tidak memakai pakaian atau celana dalam yang basah.

Pada kesimpulannya, keputihan seperti putih telur termasuk normal dan tidak berbahaya asalkan tidak menimbulkan gatal, nyeri, dan sebagainya.

Jika Anda mengalami keputihan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Sebelum terlambat, lakukan pemeriksaan dan pengobatan ke tempat pengobatan yang tepercaya.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment