Klinik ApolloKista bartholin dapat menimbulkan berbagai bahaya jika tidak tertangani dengan tepat, termasuk infeksi, nyeri, dan ketidaknyamanan.

Meskipun tidak semua kista memerlukan operasi, penting untuk memantau gejalanya dan berkonsultasi dengan dokter ahli ginekologi untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Kista ini terbentuk ketika saluran kelenjar tersumbat, menyebabkan cairan terakumulasi dan membentuk kista.

Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala, kista ini dapat menyebabkan berbagai masalah jika tidak ditangani dengan baik. Inilah bahaya kista dan apakah kondisi ini memerlukan operasi.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Infeksi dan Abses

Kista dapat terinfeksi dan berkembang menjadi abses.

Abses bartholin adalah penumpukan nanah yang menyakitkan dan dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri hebat, dan pembengkakan pada area vulva.

Abses yang tidak tertangani dapat menyebar ke jaringan sekitarnya, menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

2. Nyeri dan Ketidaknyamanan

Kista yang besar atau terinfeksi dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan, terutama saat duduk, berjalan, atau berhubungan seksual.

3. Pembengkakan Kronis

Jika kista bartholin berulang kali terinfeksi dan sembuh, jaringan parut dapat terbentuk, menyebabkan pembengkakan kronis dan ketidaknyamanan terus-menerus.

4. Gangguan pada Aktivitas Seksual

Kista bartholin yang besar atau menyakitkan dapat menyebabkan kesulitan atau ketidaknyamanan selama aktivitas seksual, yang dapat mempengaruhi hubungan intim dan kesejahteraan emosional.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apakah Kista Bartholin Harus Dioperasi?

Tidak semua kista bartholin memerlukan operasi. Pengobatan tergantung pada ukuran kista, gejala yang muncul, dan apakah kista tersebut terinfeksi atau tidak.

Berikut adalah beberapa opsi pengobatan untuk kista bartholin:

1. Drainase Kista

Jika kista menimbulkan ketidaknyamanan atau terinfeksi, dokter ahli ginekologi dapat melakukan prosedur drainase.

Prosedur ini melibatkan membuat sayatan kecil pada kista untuk mengeluarkan cairan.

Untuk mencegah kista kembali terbentuk, dokter ahli ginekologi mungkin memasang kateter kecil untuk menjaga saluran tetap terbuka selama beberapa minggu.

2. Marsupilasi

Marsupialisasi adalah prosedur bedah di mana dokter ahli ginekologi membuat sayatan pada kista dan menjahit tepi sayatan ke kulit sekitarnya untuk membentuk saluran baru yang tetap terbuka.

Ini membantu mencegah kista berulang (kambuh).

3. Pengangkatan Kelenjar Bartholin

Dalam kasus kista yang berulang (kambuh) atau jika metode lain tidak berhasil, dokter ahli ginekologi mungkin merekomendasikan pengangkatan kelenjar bartholin secara bedah.

Ini adalah prosedur yang lebih invasif dan biasanya dilakukan hanya jika metode lain tidak berhasil.

4. Pengobatan Antibiotik

Jika kista terinfeksi dan berkembang menjadi abses, pengobatan antibiotik mungkin dokter ahli resepkan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Drainase abses juga mungkin perlu.

Baca juga: Ketahui dan Kenali Penyebab Ada Benjolan di Area Kewanitaan

Solusi Terbaik untuk Atasi Kista Bartholin di Klinik Apollo

Apakah Anda tahu bahaya kista bartholin dan bertanya-tanya apakah kondisi ini harus dioperasi? Jangan biarkan ketidaknyamanan dan risiko infeksi mengganggu hidup Anda.

Klinik Apollo Jakarta menawarkan solusi komprehensif untuk pengobatan kista bartholin, mulai dari perawatan konservatif hingga prosedur bedah yang aman dan efektif.

Segera konsultasikan masalah Anda dengan dokter ahli ginekologi kami untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mengembalikan kualitas hidup Anda.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.