Klinik Apollo, Jakarta – Komplikasi herpes genital bisa muncul jika orang yang tertular virus herpes simpleks tidak mengatasi infeksi dengan pengobatan medis yang tepat.

Kebanyakan kasus dari herpes genital disebabkan oleh HSV-2, virus yang dapat menyerang genital dan dubur. Selain HSV-2, tidak menutup kemungkinan, virus HSV-1 menjadi penyebabnya.

Ketidaksadaran penderita akan pentingnya memahami herpes genital, bisa tampak dari gejala yang tidak diketahuinya, hal tersebut pun berisiko mendatangkan komplikasi yang mengancam jiwa.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Sejumlah Komplikasi dari Infeksi Herpes Genital

Virus herpes simpleks termasuk organisme yang dapat menular dengan cepat. Pada kasus yang bergejala, penderita biasanya mengalami bintil berkoloni di organ intim, lepuhan di alat kelamin, dan sebagainya.

Beberapa gejala herpes genital tersebut tidak boleh disepelekan karena masih ada yang lebih merepotkan dari penyakit menular seksual ini. Kondisi-kondisi medis yang berisiko muncul itu dinamakan komplikasi.

Perlu diwaspadai, berikut adalah komplikasi yang bisa dialami oleh penderita herpes genital.

1. Peradangan di Saluran Kemih

Herpes genital dapat mengakibatkan peradangan di saluran kemih. Bengkak yang menjadi tanda peradangan dapat menutup uretra selama beberapa hari.

Apabila ini terjadi, penderita memerlukan kateter untuk menghirup isi kandung kemih. Selain di uretra, peradangan juga dapat terjadi di rektal.

Kebanyakan, pria yang menyukai sesama jenis (gay) menjadi penderita dari Inflamasi pada dinding rektum ini.

Pada kasus yang jarang terjadi, virus HSV  juga dapat menimbulkan meningitis, peradangan yang terjadi di lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang (meningen).

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

2. Gangguan Selama Kehamilan

Jika Anda adalah seorang wanita hamil yang menderita herpes genital, penyakit tersebut dapat menyebabkan gangguan selama kehamilan.

Virus dari ibu dapat menular kepada si kecil (bayi) ketika melahirkan. Kalau infeksi virus terjadi sebelum kehamilan, kemungkinan penularan pada bayi sangatlah kecil.

Selama beberapa bulan terakhir kehamilan, ibu akan menghasilkan sejumlah besar antibodi pelindung yang akan diberikan kepada bayinya.

Antibodi ini berfungsi sebagai pertahanan untuk melindungi bayi dari berbagai mikroorganisme, termasuk virus herpes (HSV).

Glikoprotein tersebut dapat tetap ada dan efektif dalam melindungi bayi. Bahkan, setelah proses kelahiran selama beberapa bulan selanjutnya.

3. Penyakit Menular Seksual Lainnya

Pria ataupun wanita yang terinfeksi herpes genital dengan luka terbuka, berisiko lebih tinggi untuk menyebarkan atau tertular penyakit menular seksual lainnya.

Penularan berisiko terjadi apabila berhubungan intim tanpa pengaman. Penularan paling parah, terjadinya komplikasi berupa HIV/AIDS.

HIV/AIDS merupakan komplikasi herpes genital yang mematikan karena bisa membuat sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara optimal.

Hal ini akibat dari virus yang membasmi terlalu banyak merusak sel CD4 dalam tubuh. Oleh karenanya, penting untuk melakukan penanganan.

Baca Juga: Berbagai Penularan Herpes Genital yang Wajib Diwaspadai!

Cegah Komplikasi Herpes Genital di Klinik Apollo

Sudah bukan rahasia lagi bahwa herpes genital dapat menimbulkan ciri-ciri yang berpotensi merusak tubuh serta dampak yang berbahaya.

Makanya, pemeriksaan dan tes menjadi media yang penting untuk memantau perkembangan virus HSV sekaligus mencegah terjadinya herpes.

Selain itu, untuk menghindari komplikasi herpes genital yang mematikan, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan tes dengan dokter spesialis.

Anda dapat berkonsultasi dengan Dokter Klinik Apollo ketika penyakit herpes genital menimbulkan gejala. Pelayanan konsultasi gratis 24 jam secara online bisa dilakukan melalui tautan di bawah ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment