Klinik Apollo, Jakarta – Tahukah Anda penyakit HPV jengger ayam? Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus yang menyerang kulit dan selaput lendir manusia.

Salah satu varian dari Human Papilloma Virus (HPV) yang cukup terkenal adalah Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11, yang dapat menyebabkan penyakit Jengger Ayam.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai penyakit HPV Jengger Ayam, termasuk gejala, penyebab, dan cara pencegahannya.

HPV Jengger Ayam, atau yang juga terkenal sebagai kondiloma akuminata, adalah infeksi menular seksual (IMS) yang penyebabnya oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11.

Penyakit ini umumnya ditandai dengan pertumbuhan daging berlebih pada area genital dan sekitarnya.

Jengger Ayam bukanlah kanker, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Namun Anda tidak perlu khawatir, untuk menanganinya Anda dapat mengkonsultasikannya pada kami melalui nomor 081212306882, dengan begitu dokter ahli akan membantu setiap proses perawatannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Gejala HPV Jengger Ayam

Berikut ini gejalanya:

  1. Benjolan atau jengger di area genital

Gejala utama HPV Jengger Ayam adalah munculnya benjolan kecil atau jengger yang biasanya tidak terasa atau menyakitkan. Mereka dapat muncul pada penis, vagina, anus, atau area sekitarnya.

  1. Gatal atau sensasi terbakar

Beberapa penderita HPV Jengger Ayam dapat mengalami gatal atau sensasi terbakar di area yang terinfeksi.

  1. Pendarahan saat berhubungan seksual

Pada beberapa kasus, hubungan seksual dapat menyebabkan pendarahan ringan pada jengger atau benjolan.

Baca juga: Pengelolaan dan Pengobatan Efektif untuk PMS Jengger Ayam

Penyebab Penyebaran

Penularan HPV Jengger Ayam terutama melalui kontak langsung kulit dengan kulit selama aktivitas seksual. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan:

  1. Hubungan seksual tanpa pengaman (kondom atau pelindung)

Risiko penularan HPV Jengger Ayam meningkat saat berhubungan seksual tanpa kondom (pengaman atau pelindung) dengan seseorang yang terinfeksi.

  1. Aktivitas seksual mulai usia muda (remaja)

Terutamanya aktivitas seksual yang dimulai pada usia muda (remaja) dapat meningkatkan risiko terpapar Human Papilloma Virus (HPV).

  1. Sistem kekebalan tubuh lemah

Penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau yang menjalani terapi imunosupresan, berisiko lebih tinggi terkena Human Papilloma Virus (HPV).

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pencegahan HPV Jengger Ayam di Klinik Apollo

Berikut ini beberapa pencegahannya:

  1. Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV)

Dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) efektif melawan infeksi tipe 6 dan 11 serta tipe lain yang dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin untuk pria dan wanita sejak usia remaja.

  1. Penggunaan kondom (pengaman atau pelindung)

Menggunakan kondom (pengaman atau pelindung) dapat membantu melindungi dari penularan HPV Jengger Ayam, meskipun tidak sepenuhnya melindungi karena virus dapat menyebar ke area yang tidak tertutup kondom (pengaman atau pelindung).

  1. Pemeriksaan rutin

Pemeriksaan rutin dan tes Pap smear dapat membantu mendeteksi infeksi Human Papilloma Virus (HPV) atau perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker.

HPV Jengger Ayam adalah penyakit menular seksual (PMS) yang umum, tetapi dapat Anda cegah melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Vaksinasi, penggunaan kondom (pengaman atau pelindung), dan pemeriksaan rutin adalah cara-cara yang efektif untuk mengurangi risiko terkena HPV Jengger Ayam.

Seperti yang sudah dijelaskan, penting bagi seseorang untuk memiliki kesadaran akan risiko ini dan melakukan langkah-langkah yang Anda perlukan untuk melindungi diri dan pasangan seksual mereka.

Dengan adanya layanan konsultasi online 24 jam di Klinik Apollo Jakarta, sangat memudahkan Anda untuk merencakanan pengobatan yang tepat. Silahkan hubungi kami di 081212306882.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment