Klinik Apollo, Jakarta – Banyak mikroba yang dapat menyebabkan penyakit kelamin, salah satunya adalah Treponema pallidum.

Treponema pallidum dapat menyebar dari satu orang kepada orang yang lainnya. Organisme ini menjadi penyebab dari penyakit menular seksual yang tergolong serius.

Lantas, penyakit kelamin yang disebabkan Treponema pallidum itu apa? Artikel ini akan menjelaskannya secara lebih lanjut. Mari simak bersama-sama.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Ciri-Ciri Bakteri Treponema Pallidum

Treponema pallidum adalah bakteri spirochaeta yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berbentuk spiral atau panjang dan tipis. 
  • Berukuran kecil sehingga sulit untuk dilihat secara kasatmata.
  • Mempunyai flagela untuk bergerak.
  • Tidak dapat bertahan lama di udara.
  • Bisa menyebar melalui hubungan seksual.

Inilah Penyakit Kelamin yang Disebabkan Treponema Pallidum

Penyakit kelamin yang disebabkan oleh Treponema pallidum adalah sifilis. Bakteri Treponema pallidum ini bisa masuk dan menginfeksi manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, atau mulut.

Apabila ada yang mengalami penyakit sifilis, infeksi awalnya dapat berupa luka yang tidak menyakitkan. Infeksi awal ini disebut sebagai infeksi sifilis primer.

Luka yang dapat timbul di bagian-bagian tubuh tersebut akan penderita alami selama 10 hingga 90 hari.

Durasi pemulihan tahap primer, kurang lebih 3 sampai dengan 6 minggu. Apabila lua tidak terobati sejak awal kemunculannya, hilangnya luka justru menandakan infeksi telah berkembang ke tahap selanjutnya.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Adapun tahap berikutnya setelah primer adalah sekunder. Tahap ini memiliki begitu banyak gejala. Pada awal kemunculannya, pengidap terserang ruam.

Di samping itu, pengidap tahap sekunder juga akan mengalami gejala lain. Beberapa gejalanya, yakni sakit kepala, nyeri sendi, demam, flu, pembengkakan kelenjar getah bening, kerontokan rambut, dan sebagainya.

Selain primer dan sekunder, ada tahap penyakit raja singa lain yang bernama laten dan tersier. Laten bukanlah tahap yang bergejala, sedangkan tersier merupakan tahapan sifilis yang paling berbahaya.

Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat sejak awal infeksi, penderita bisa mengalami kerusakan jantung, tumor, infeksi HIV, masalah kehamilan, meningitis, dan sebagainya.

Diagnosis dan Pengobatan Sifilis Akibat Treponema Pallidum

Yang sering terjadi, dokter akan mendiagnosis sifilis dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium.

Terdapat dua jenis tes darah yang digunakan untuk mengidentifikasi sifilis, yaitu Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) dan Treponema Pallidum Hemagglutination (TPHA).

Tujuan dari pemeriksaan darah adalah untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap bakteri penyebab raja singa. Setelah melakukan diagnosis, dokter mungkin akan melangsungkan pengobatan sifilis.

Dokter menggunakan antibiotik jenis suntik yang dimasukkan ke dalam otot untuk mengobati sifilis tahap primer dan sekunder akibat treponema pallidum.

Di sisi lain, pengidap sifilis tersier akan mendapatkan antibiotik melalui jalur intravena.

Untuk wanita hamil yang mengalami sifilis juga akan mendapatkan perawatan medis yang sama dengan penderita tersier, yakni antibiotik infus.

Baca Juga: Ketahui Pencegahan Treponema Pallidum

Setelah mendapatkan pengobatan, penderita akan melakukan tes darah kembali untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh total.

Selama Anda sedang dalam proses mengobati sifilis, sebaiknya Anda menghindari hubungan seksual vaginal, anal, dan oral.

Selain itu, tetaplah minum air putih untuk kebutuhan tubuh, jangan menyentuh luka, dan patuhi pengobatan hingga tuntas.

Nah, bagi Anda yang tidak terkontaminasi Treponema pallidum, inilah yang harus dihindari agar terbebas dari sifilis:

  • Hubungan intim sebelum menikah.
  • Berhubungan dengan penderita penyakit menular seksual.
  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan.
  • Tidak setia dengan satu pasangan seksual (monogami).
  • Obat-obatan terlarang, seperti narkotika, psikotropika, dan NAPZA.
  • Tidak peduli dengan diri sendiri, seperti tidak melakukan skrining sifilis.
  • Tidak melakukan terapi.

Demikian pembahasan mengenai penyakit kelamin yang disebabkan Treponema pallidum. Kalau Anda mempunyai keluhan seputar sifilis atau penyakit menular lainnya, silakan berkonsultasi dengan kami.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment