Apa yang Menyebabkan Nyeri Saat Buang Air Kecil?

Ketidaknyamanan dan nyeri saat buang air kecil disebut juga disuria. Disuria adalah masalah yang sangat umum yang mempengaruhi kedua jenis kelamin tetapi lebih sering terjadi pada wanita.

Namun, seiring bertambahnya usia pria, risikonya meningkat. Rasa sakit mungkin berasal dari kandung kemih, uretra (saluran area urine keluar dari tubuh) atau perineum (area di bagian bawah panggul di antara paha).

Untuk mengatasi kondisi seperti ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan di klinik kelamin Jakarta, untuk mencari solusi pengobatan yang tepat.

Faktor Umum Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil

Dari beberapa kasus, sakit saat kencing bisa disebabkan dari beberapa hal, untuk memastikannya Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter.

Kondisi ini tidak bisa terlalu lama dibiarkan, karena dapat menimbulkan komplikasi berbahaya dan bisa menimbulkan penyakit lainnya.

Berikut ini ada beberapa penyebab nyeri saat buang air kecil, yaitu:

1. Gangguan

Alat kontrasepsi yang tidak pas bahan kimia dalam produk seperti sabun wangi, perlengkapan mandi, pelumas, kondom dan produk kebersihan kewanitaan dan efek samping dari beberapa obat-obatan.

2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab paling umum dari rasa sakit saat buang air kecil dan biasanya disebabkan oleh bakteri yang berjalan dari uretra ke seluruh saluran kemih.

Inilah sebabnya mengapa infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering terjadi pada wanita karena uretra lebih pendek daripada pria. Bakteri memiliki jarak yang lebih pendek untuk mencapai kandung kemih.

Infeksi dapat terjadi di bagian mana pun dari saluran kemih, seperti kandung kemih, tetapi juga ginjal, ureter (tabung yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih) dan uretra.

Gejala infeksi saluran kemih (ISK) meliputi sakit perut di 1 sisi punggung, urine keruh atau urine berbau busuk dan merasa tidak enak badan.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) tertentu dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil, seperti gonore (kencing nanah), klamidia dan herpes genital.

Namun, infeksi menular seksual (IMS) tidak selalu menimbulkan gejala, itulah sebabnya mengapa tes kesehatan seksual sangat penting jika aktif secara seksual.

4. Infeksi Lainnya

Infeksi non seksual yang mempengaruhi alat kelamin, seperti sariawan (candida) pada kedua jenis kelamin atau vaginosis bakteri pada wanita. Penyakit radang panggul (PID), infeksi bakteri pada wanita yang juga menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah.

5. Peradangan

Cystitis interstisial juga dikenal sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan atau peradangan kandung kemih yang menyakitkan yang tidak disebabkan oleh infeksi prostatitis yaitu radang kelenjar prostat.

6. Masalah Lainnya

Kelenjar prostat yang membesar, ini dapat mencegah pengosongan kandung kemih dengan benar, menyebabkan rasa sakit atau rasa ketidaknyamanan saat buang air kecil.

Batu kandung kemih dapat terbentuk jika memiliki masalah mengosongkan kandung kemih dengan benar. Kanker kandung kemih atau kanker uretra.

Perubahan hormonal saat menopause, ini menyebabkan kekeringan dan penipisan jaringan vagina yang menyebabkan sensasi perih atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Bagaimana Cara Mengobati Infeksi Pada Saluran Kencing?

Dokter mungkin akan menanyakan tentang gejala yang mungkin dimiliki dan riwayat kesehatan. Lakukan pemeriksaan fisik pada perut dan pada area panggul, termasuk kelenjar prostat untuk pria.

Ambil sampel urine untuk mendeteksi infeksi dan peradangan yang akan memungkinkan dokter untuk merekomendasikan pengobatan khusus.

Tes lain yang mungkin termasuk:

• Sistoskopi atau tabung tipis dan tabung fleksibel dimasukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk melihat ke dalam dan memeriksa kemungkinan penyebab nyeri.
• Pemindaian ultrasound atau sinar X untuk mendeteksi penyumbatan seperti batu ginjal atau pertumbuhan abnormal (tidak normal).
• Tes untuk infeksi menular seksual (IMS).
• Tes usap vagina untuk tes infeksi.

Pengobatan yang akan dokter terapkan, tergantung pada penyebab rasa sakit saat buang air kecil.

1. Perubahan gaya hidup

Menghindari potensi iritasi pada produk seperti sabun wangi, perlengkapan mandi, pelumas, kondom dan produk kebersihan kewanitaan dapat membantu.

Dokter juga dapat merekomendasikan untuk mengganti pengobatan resep jika penyebabnya adalah efek samping dari pengobatan tertentu.

2. Obat-obatan

Pengobatan antibiotik untuk infeksi saluran kemih (ISK), infeksi bakteri tertentu atau infeksi menular seksual (IMS) tertentu. Pengobatan antijamur untuk sariawan, pengobatan antivirus untuk infeksi virus seperti herpes genital dan pengobatan untuk menenangkan kandung kemih yang teriritasi.

Sedangkan pengobatan pengganti hormon untuk gejala menopause, pengobatan jika penyebabnya interstisial cystitis, pengobatan apa pun yang dokter rekomendasikan, penting untuk menyelesaikannya.

Misalnya jika dokter memberikan pengobatan antibiotik untuk infeksi bakteri dan gejala membaik sebelum menyelesaikan pengobatan antibiotik, maka harus melanjutkan pengobatan tersebut.

Infeksi bakteri biasanya sembuh cukup cepat ketika pengobatan antibiotik telah selesai, sesuai resep dokter. Untuk penyebab yang lebih serius seperti pembesaran prostat, batu ginjal atau kandung kemih dan kanker, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai untuk kondisi Anda.

Segera Konsultasikan di Klinik Apollo

Img: klinikapollojakarta.com