Klinik Apollo, Jakarta – Penyakit penis merupakan serangkaian kondisi yang berpotensi untuk merusak kesehatan pria serta berdampak serius pada kualitas hubungan intim dan kehidupan pasangan.

Serangkaian penyakit penis yang dapat memengaruhi pria dari segala usia dan latar belakang ini bisa dipicu oleh bakteri, virus, dan parasit.

Jika seseorang terkena penyakit yang menyerang penis, ada kemungkinan dirinya mengalami rasa malu, khawatir yang berlebihan, hingga stres.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Bermacam Jenis Penyakit Penis yang Mungkin Terjadi

Penis yang termasuk bagian vital dari sistem reproduksi pria dapat menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan seksual.

Selain kesehatan seksual, kondisi medis yang menyerang penis dapat menular kepada pasangan. Ini disebut dengan penyakit kelamin atau infeksi menular seksual.

Orang-orang yang mengalami gangguan di alat kelaminnya, dapat merasakan berbagai keluhan, seperti keluar cairan nanah, penis bengkak, kulit kelamin memerah, dan sebagainya.

Itu sudah jelas menandakan bahwa ada hal yang tidak beres terjadi di alat kelamin pria. Namun, untuk mendeteksi penyakitnya secara langsung memang tidak mudah.

Berikut adalah lima jenis penyakit penis yang dapat terjadi.

  • Gonore (Kencing Nanah)

Gonore memiliki nama lain “penyakit kencing nanah” yang menular dari satu orang kepada orang lain, termasuk pasangan seksual. Penyakit yang menyerang alat vital pria ini disebabkan Neisseria gonorrhoeae.

Tidak hanya aktif berhubungan seksual, lelaki yang bercinta dengan sesama lelaki pun sangat berisiko terhadap penyakit gonore.

Pasca Neisseria gonorrhoeae menginfeksi organ genital, masa inkubasi gonore hingga mengakibatkan gejala klinis berlangsung 2 sampai 5 hari.

Sesuai dengan namanya, individu yang terinfeksi akan mengeluarkan cairan berwarna kuning-kehijauan dari penis (nanah).

Pengidap laki-laki yang tidak mengobati penyakit ini, maka epididimitis berpotensi timbul. Ini akan menyebabkan peradangan di epididimis.

  • Balanitis

Balanitis adalah infeksi atau peradangan yang terjadi di ujung penis. Kondisi tersebut kerap kali menyerang pria yang tidak menjalani sunat atau yang mengabaikan kebersihan alat kemaluan.

Pada pria yang tidak menjalani sunat, timbunan kotoran di bawah kulup atau smegma, lebih mungkin terbentuk dan dapat mengakibatkan peradangan di kulit kepala penis atau kulup.

Hal ini dapat mengakibatkan risiko terjadinya infeksi, iritasi, serta peradangan pada bagian ujung penis.

Adapun gejala balanitis, yaitu rasa perih saat buang air kecil, ruam kulit, kemerahan di penis, penumpukan materi putih di kulup, pembengkakan di area ujung penis, dan ketidaknyamanan.

Meskipun balanitis bukanlah infeksi menular seksual, dalam beberapa kasus, pengidap dapat menularkan infeksi yang mendasari balanitis kepada pasangan melalui aktivitas seks.

Jika balanitis disebabkan oleh infeksi menular seperti jamur Candida atau bakteri, pasangan dapat berisiko terkena infeksi tersebut melalui rutinitas intim.

Fimosis, priapismus, dan kanker penis sangat berpotensi muncul pada penderita jika tidak mengobati balanitis secara sempurna.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

  • Herpes

Berhati-hatilah terhadap Herpes simplex virus (HSV) karena sekali terinfeksi, virus akan tetap berada dalam tubuh.

Ketika seseorang terinfeksi virus herpes pada area kemaluan, gejala yang mungkin muncul, antara lain lecet yang terasa perih atau gatal.

Gejala tersebut terasa di sekitar penis, bokong, dan paha. Virus ini juga dapat menular bahkan ketika tidak ada gejala yang tampak (membuat penyebarannya sulit terdeteksi).

Jika memiliki pasangan yang terinfeksi herpes, jangan berhubungan seksual, melakukan sentuhan, atau memakai barang pribadinya terlebih dahulu.

Menghindari hal-hal tersebut dapat meminimalisir penularan atau penyebaran virus.

  • Klamidia

Klamidia ialah infeksi menular seksual yang terpicu oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyebaran bakteri klamidia, mungkin berlangsung melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.

Biasanya, klamidia menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar atau perih saat buang air kecil.

Tidak hanya itu, kemungkinan, pengidap klamidia juga dapat memiliki ciri-ciri lain, di antaranya Iritasi pada anus, testis bengkak, dan keluar cairan kental dari penis.

Peradangan, infeksi kelenjar, prostat, masalah kesuburan, dan sebagainya bisa dialami oleh pria yang terinfeksi Chlamydia trachomatis apabila ia tidak berusaha meminta bantuan dokter untuk menyembuhkannya.

Baca Juga: Jenis Penyakit Kelamin Pria Berbahaya Tanpa Pengobatan

  • Trikomoniasis

Trikomoniasis, penyakit kelamin yang dapat menimbulkan gatal di penis, sakit saat ejakulasi, keluar cairan dari organ genital, dan nyeri saat buang air kecil.

Namun, Infeksi yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis ini lebih sering tidak menimbulkan gejala pada laki-laki.

Sekalipun dapat muncul tanpa gejala, penderita tetap harus waspada. Apabila perlu, lakukan pemeriksaan segera. Jika memang terdeteksi, dokter akan menghilangkan parasit tersebut dengan memberikan obat-obatan yang sesuai.

Menangani penyakit kelamin, terutama yang menular secara seksual harus dengan metode medis. Artinya, perawatan tidak bisa dilakukan seorang diri.

Jika Anda mencurigai penyakit penis yang mulai menggerogoti, segera konsultasikan hal ini dengan kami. Kami akan memberikan solusi terbaik untuk Anda. Tunggu apa lagi, klik tautan di bawah ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment