Klinik Apollo, Jakarta – Ketahui tanda dan gejala erosi serviks pada wanita.

Erosi serviks juga terkenal sebagai ektopi serviks atau metaplasia skuamosa adalah kondisi di mana jaringan lembut yang melapisi bagian dalam leher rahim (serviks) berpindah ke bagian luar serviks.

Meskipun umumnya tidak menimbulkan masalah serius, erosi serviks dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman bagi sebagian wanita.

Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab, gejala dan pengobatan yang mungkin terkait dengan erosi serviks.

Penyebab Erosi Serviks

Erosi serviks terjadi ketika jaringan kolumnar (jaringan yang melapisi kanal serviks) berpindah ke area luar serviks yang seharusnya terlapisi oleh jaringan skuamosa (jaringan yang lebih tahan terhadap gesekan).

Penyebab pasti dari perubahan ini masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dapat berkontribusi meliputi:

  • Perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas, kehamilan atau menopause.
  • Penggunaan pil KB atau terapi penggantian hormon.
  • Infeksi atau peradangan serviks.

Baca juga : Ciri ciri sembuh dari erosi serviks

Gejala Erosi Serviks

Gejala yang dialami oleh wanita dengan erosi serviks dapat bervariasi dan sebagian besar wanita mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Namun, beberapa gejala yang mungkin terjadi meliputi:

  • Keluarnya lendir atau cairan vagina yang tidak biasa. Cairan ini mungkin berwarna putih atau kekuningan.
  • Perdarahan yang tidak terkait dengan menstruasi, terutama setelah hubungan seksual atau pemeriksaan pap smear.
  • Nyeri ringan atau tidak nyaman selama atau setelah hubungan seksual.

Pengobatan Erosi Serviks

Perawatan untuk erosi serviks biasanya tidak perlu jika tidak ada gejala atau jika gejalanya ringan.

Namun, jika gejala menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu aktivitas sehari-hari, beberapa pilihan pengobatan yang mungkin Anda lakukan antara lain:

  • Penggunaan krim atau solusi topikal yang mengandung hormon estrogen untuk merangsang pemulihan jaringan.
  • Kauterisasi kimia atau krioterapi untuk membakar atau membekukan jaringan yang mengalami perubahan.
  • Prosedur pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terkena, seperti elektrokauterisasi atau eksisi konisasi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter ahli jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau tidak nyaman.

Dokter ahli akan melakukan pemeriksaan dan mungkin merujuk Anda ke spesialis untuk diagnosis yang lebih akurat dan perawatan yang tepat.

Erosi serviks adalah kondisi di mana jaringan lembut yang melapisi bagian dalam serviks berpindah ke bagian luar serviks.

Meskipun umumnya tidak menimbulkan masalah serius, erosi serviks dapat menyebabkan gejala seperti keluarnya lendir vagina yang tidak biasa, perdarahan yang tidak terkait dengan menstruasi dan nyeri ringan selama atau setelah hubungan seksual.

Pengobatan tergantung pada tingkat gejala dan bisa melibatkan penggunaan krim atau solusi topikal, kauterisasi kimia atau krioterapi atau prosedur pembedahan.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter ahli untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

>>>KONSULTASI ONLINE GRATIS DISINI<<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment