Klinik Apollo – Peradangan pada uretra disebut uretritis. Kondisi medis ini dapat menimbulkan penyempitan uretra jika tidak diobati dengan perawatan yang tepat.
Saat uretra mengalami peradangan, orang yang terkena kondisi tersebut, biasanya akan mengalami sakit saat buang air kecil dan sering buang air kecil, bahkan pipis berdarah.
Peradangan yang terjadi di bagian uretra lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Mengapa begitu? Karena uretra kaum Hawa lebih pendek daripada kaum Adam.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa yang Menyebabkan Peradangan pada Uretra?
Pertama, ketahuilah bahwa uretritis tidak sama dengan infeksi saluran kencing sekalipun memiliki tanda-tanda yang serupa.
Kemudian, penyebab dari peradangan adalah adanya infeksi pada uretra, baik dari bakteri maupun virus. Tidak hanya lewat infeksi dari mikroorganisme, tetapi keluhan ini bisa muncul akibat non-infeksi.
Bakteri-bakteri yang dapat mengakibatkan peradangan pada saluran tipis yang menghubungkan kandung kemih dengan meatus uretra, yaitu Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, dan Mycoplasma genitalium.
Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan kondisi ini disebut dengan uretritis gonore. Selain bakteri, kendala ini juga bisa disebabkan oleh beberapa virus, seperti Herpes simplex virus (HSV) dan Human papillomavirus (HPV).
Di samping itu, terdapat penyebab yang berjenis non-infeksi. Pemicu yang bukan karena adalah sebagai berikut:
- Individu yang memasang kateter urine.
- Pemakaian pelumas atau alat pengaman yang mengandung spermisida.
- Gesekan dari celana yang ketat atau selama bersepeda.
- Memakai sabun atau produk pembersih vagina dengan bahan kimia yang kuat.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa Sajakah Faktor Risiko dan Gejala Uretritis?
Seseorang yang mempunyai usia berapa pun dapat mengalami peningkatan risiko peradangan di uretra. Berikut adalah faktor risiko dari uretritis:
- Memiliki jenis kelamin perempuan.
- Tidak menjalani pembersihan organ intim setelah berhubungan seksual.
- Terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman, seperti mengganti pasangan atau tidak menggunakan perlindungan kondom.
- Telah mengalami penyakit menular seksual sebelumnya.
Uretritis memiliki gejala yang berbeda pada pria dan wanita. Pada pria, gejalanya dapat berupa, sensasi panas saat berkemih, lubang penis terbakar atau gatal, darah bercampur air mani, serta keluar zat cair putih dari penis.
Jika wanita yang mengalami uretritis, tanda-tanda dari kondisi tersebut ialah frekuensi buang air seni meningkat, tidak tenang saat buang air kecil, ujung saluran kemih terasa seperti terbakar atau iritasi, dan keputihan di vagina yang dibersamai dengan ISK.
Penderita bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada perempuan. Pada pria, ciri-cirinya mungkin tidak tampak kalau uretritis disebabkan oleh klamidia atau trikomoniasis.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan pengecekan medis untuk menentukan penyakit menular seksual (PMS) menginfeksi atau tidak.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Uretritis yang Menyiksa Saluran Kencing
Berapa Lama Peradangan pada Uretra Bisa Sembuh?
Umumnya, uretritis bisa sembuh hanya dalam waktu beberapa hari saja. Namun, kesembuhan pengidap bergantung pada obat yang dikonsumsinya.
Jika mengalami gejala-gejala di atas, pastikan untuk melakukan pemeriksaan sebelum bertambah parah.
Setelah melakukan serangkaian tanya-jawab, dokter mungkin akan mendiagnosis pasien dengan metode diagnosis yang berbeda:
- Pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop terhadap sampel cairan pasien.
- Mendeteksi bakteri gonore dan klamidia dengan kultur urine.
- Melihat ciri-ciri infeksi lain dengan urinalisis.
- Menjalankan tes yang bernama hitung darah lengkap dan tes protein C-reaktif.
- Pemeriksaan kehamilan.
- Menggunakan USG untuk pasien wanita.
- Memastikan keberadaan infeksi lain dengan tes HIV dan sifilis.
Untuk menghilangkan mikroorganisme yang menyebabkan uretritis, dokter dapat memberikan obat antibiotik golongan tertentu.
Pada kasus yang berasal dari penyakit menular seksual, penting bagi pasangan pasien untuk menjalani evaluasi medis dan pengobatan yang sesuai.
Segera obati diri Anda apabila mengalami peradangan pada uretra. Jadilah pribadi yang baik dengan mengelola pola makan, membersihkan area intim, dan beraktivitas seksual dengan kiat yang aman.