Klinik Apollo, Jakarta – Tahukah Anda bahwa penyebab infeksi raja singa adalah bakteri dengan bentuk ramping. 

Bakteri tersebut aktif menyerang orang-orang dengan kebiasaan tertentu. Orang yang terjangkit bakteri tersebut dapat mengalami gejala awal berupa muncul lesi tanpa rasa perih. Namun, keberadaan pemicu raja singa tidak dapat dibiarkan karena bisa menimbulkan komplikasi.

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai penyebab infeksi raja singa dan faktor risikonya. Simak pembahasan berikut!

Apa Penyebab dari Infeksi Raja Singa?

Bakteri Treponema pallidum adalah penyebab infeksi raja singa. Bentuk bakteri sifilis ini menyerupai spiral dan ramping. Bakteri ini menyebar melalui kontak langsung dengan berbagai perantara, seperti luka atau lecet pada kulit, selaput lendir, atau membran mukosa yang terinfeksi. 

Penyakit ini juga dapat menular melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang terkena infeksi raja singa, tertular melalui plasenta atau saat proses melahirkan. 

Bakteri yang menjadi penyebab infeksi raja singa ini dapat hidup di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan dampak atau gejala yang nyata sehingga seseorang yang terinfeksi akan tanpa sadar menularkan infeksi kepada orang lain.

Orang yang tertular penyakit raja singa dari orang lain, bakteri Treponema pallidum yang menjadi penyebab infeksi akan masuk ke dalam tubuhnya melalui luka kecil pada kulit atau selaput lendir, kemudian mikroba tersebut menyebar ke seluruh tubuh melalui darah dan sistem limfatik.

Setelah itu, mungkin orang yang terinfeksi tersebut akan merasakan gejala infeksi raja singa yang bervariasi, tergantung tahap infeksi. 

Pada tahap pertama, biasanya terjadi luka terbuka di area genital, anus, atau mulut. Namun, tidak semua orang mengalami luka terbuka pada tahap awal. Bila tidak diobati, penderita bisa saja mengalami gejala lain karena tahap sifilis yang meningkat ke sekunder, laten, atau tersier.

Faktor Risiko Penyakit Sifilis

Bakteri Treponema pallidum memang bisa menginfeksi siapa pun. Namun, orang dengan perilaku atau kebiasaan tertentu dapat meningkatkan risiko terkena sifilis.

Berikut bermacam faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan pria atau wanita terkena penyakit sifilis atau infeksi raja singa:

  • Bercinta tanpa menggunakan alat kontrasepsi;
  • Pernah terinfeksi penyakit menular seksual ini sebelumnya;
  • Mempunyai banyak pasangan untuk bercinta;
  • Berhubungan intim dengan penderita penyakit sifilis;
  • Melakukan praktik hubungan seksual secara bebas; 
  • Terinfeksi ketika hamil; dan
  • Menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi pengidap raja singa.

Jika tidak mendeteksi sejak awal, penyakit sifilis dapat mendatangkan ciri-ciri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Apa ciri-ciri orang yang menderita penyakit sifilis? Berikut ciri-cirinya:

  • Mengalami tahap pertama yang bertanda luka tanpa rasa nyeri.
  • Muncul bintik-bintik merah yang berada di kulit, lokasinya dapat berbeda.
  • Menderita kejang
  • Kehilangan ingatan karena tahap tersier.
  • Mata mengalami gangguan penglihatan.
  • Kelainan jantung.

Jika Anda berisiko tinggi terkena Treponema pallidum, penyebab infeksi raja singa, sangat penting untuk menghindari perilaku berisiko dan melakukan tes secara berkala untuk memastikan ketiadaan bakteri. Konsultasikan dengan dokter agar mereka membantu proses tes pemeriksaan yang diterapkan.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment