Sifilis pada wanita merupakan penyakit kelamin yang tidak boleh dibiarkan. Selain mendatangkan rasa malu, pengidap sifilis pun merasakan banyak gangguan kesehatan akibat penyakit tersebut.

Sifilis mempunyai empat tahap–masing-masingnya mempunyai gejala yang berbeda, dari yang biasa hingga indikasi yang menimbulkan kerusakan organ dalam manusia. Apa sajakah tahapan dan gejala sifilis pada wanita? Berikut pembahasannya.

Sifilis pada Wanita Hamil

Sifilis adalah salah satu dari penyakit menular seksual yang  dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius apabila tidak ditangani.

Penyakit tersebut acap kali terjadi pada perempuan yang aktif secara seksual, tetapi penerapannya tidak menggunakan cara yang aman.

Jika sudah seperti itu, T. pallidum (bakteri sifilis) mempunyai potensi besar untuk menularkan penyakit, dan akan menyebarkan infeksi melalui mulut, vagina, dan dubur. Selain genitalia, sifilis pun dapat menginfeksi kulit, mulut, dan juga sistem saraf pengidap.

Wanita yang sedang hamil pun dapat terinfeksi sifilis dan menularkan sifilis kepada bayinya. Kondisi tersebut bernama sifilis kongenital.

Wanita yang mengidap penyakit ini selama masa kehamilan berlangsung, maka risiko keguguran, kelahiran prematur, dan kematian akan meningkat pada buah hatinya.

Adapun bayi yang tertular sifilis bisa lahir tanpa gangguan apa pun. Namun, gejala akan muncul saat penyakit menular seksual tersebut tidak kunjung diobati.

Sebaiknya, segera lakukan pengobatan agar kendala serius tidak timbul pada bayi. Adapun indikasi serius yang bisa dialaminya, yaitu perkembangan bayi terhambat, mengalami kejang, hingga kematian.

Tahapan dan Gejala Sifilis pada Wanita

Wanita dapat mengalami setiap gejala sifilis yang juga menjadi tanda atas tahapan sifilis. Terdapat empat tahapan sifilis, tiga di antaranya mengandung indikasi dengan tingkatan yang berbeda.  

Berikut tahapan dan gejala sifilis pada wanita:

  • Primer: ini merupakan tahapan pertama. Luka atau lesi akan muncul pada penderita primer. Namun, lesi yang timbul tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri. 
  • Sekunder: gejala dari tahapan sekunder akan muncul setelah luka di beberapa bagian tubuh tertentu menghilang. Pasca luka menghilang, beberapa ruam akan timbul di telapak tangan dan telapak kaki, serta muncul penyakit lain. Misalnya, flu, sakit kepala, dan demam.
  • Tersier: tersier merupakan tahapan yang paling berbahaya bagi pengidapnya. Pasalnya, wanita yang berada di tahap ini akan memiliki tumor kecil yang muncul di bagian tubuh tertentu. Selain itu, dampak dari sifilis tersier bisa sampai merusak otak, hati, jantung, mata, serta pembuluh darah.

Sifilis tahap tersier tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, pengidap masih bisa menularkan infeksinya. 

Bakteri sifilis tidak dapat menular lagi setelah dua tahun walaupun masih berada dalam tubuh penderita. 

Atasi Sifilis di Klinik Apollo

klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis dengan standar internasional serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Anda bisa mengobati penyakit sifilis di Klinik Apollo. Kami akan menangani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat dengan gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment