Klinik Apollo – Kutil kelamin dan daging tumbuh merupakan dua objek yang sering kali membingungkan dan dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Walaupun dapat muncul di area genital, ada bagian-bagian yang membedakan antara tonjolan yang muncul di kelamin dan daging tumbuh.

Lantas apa perbedaan kutil kelamin dan daging tumbuh yang dapat muncul di kulit manusia? Berikut pembahasannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Perbedaan antara Kutil Kelamin dan Daging Tumbuh?

Banyak kesamaan atau tampak mirip, terkait dengan kutil kelamin dan daging yang timbul di daerah genital pria maupun wanita, padahal keduanya sangat kontras.

Dalam dunia medis, kutil kelamin disebut dengan kondiloma akuminata, sedangkan daging tumbuh dikenal sebagai skin tag.

Baik kutil kelamin maupun daging tumbuh, perbedaan yang dapat Anda ketahui terletak pada penyebab, gejala, dan penularan. Berikut perbedaannya.

Penyebab

Ketidaksamaan pertama yang penting untuk Anda ketahui adalah penyebab dari kutil dan daging tumbuh.

Kutil yang muncul di alat intim manusia disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV), sebuah virus yang dapat menginfeksi kulit.

Benjolan yang ada karena virus HPV bisa hilang dengan sendirinya. Namun, berhati-hatilah. Jika tidak diobati, HPV bisa menyebabkan kanker.

Berbeda dengan kutil yang muncul akibat virus HPV, daging yang berada di kulit justru tumbuh karena gesekan atau iritasi. Ini bisa juga disebut dengan tumor jinak dan tidak bersifat kanker.

Gejala

Kutil kelamin (kondiloma akuminata) merupakan benjolan keras yang dapat tumbuh di alat kelamin, berbentuk seperti kembang kol, dan bertekstur kasar.

Pada beberapa kasus, kutil kelamin dapat menimbulkan rasa gatal, terbakar, dan perih di area yang terinfeksi. Yang pada intinya, penderita akan sangat tidak nyaman dengan penyakit ini.

Sementara itu, daging tumbuh tidaklah memiliki gejala khusus, hanya saja bentuknya seperti flap kulit yang menjorok. Biasanya, daging tumbuh berwarna sama dengan kulit.

Adapun pertumbuhan dari daging tumbuh ini sendiri, mereka dapat muncul di lipatan ketiak, alat kelamin, leher, selangkangan, dan paha.

Penularan

Hubungan intim yang sering kali dipraktikkan tanpa menggunakan kondom, maka virus HPV dapat menginfeksi. Pada akhirnya, bagian yang terinfeksi, seperti penis, vagina, terpenuhi oleh kutil.

Penularan kutil bukan hanya melalui hubungan seksual saja, melainkan penyebarannya bisa melalui kontak langsung.

Tidak semua individu yang terkontaminasi HPV terkena kutil. Namun, Anda harus tetap berhati-hati. Meskipun tidak ada gejala yang tampak, HPV tetap bisa ditularkan.

Di sisi lain, daging tumbuh tidak menyebar kepada siapa pun karena bukanlah penyakit yang menular. Jadi, tidak ada istilah bahwa ini merupakan sesuatu yang merebak.

Namun, orang yang lahir dari keluarga yang memiliki daging tumbuh, obesitas, terjangkit HPV, dapat meningkatkan risiko skin tag.

Baca Juga: Perbedaan antara Kutil Kelamin dan Herpes Genital

Cara Mengatasi

Jangan biarkan kutil dan daging tumbuh terus-menerus ada di tubuh Anda. Meski keduanya tidak berbahaya, kutil kelamin dapat mendatangkan dampak yang cukup berkepanjangan.

Selain mendatangkan ketidaknyamanan secara personal, kedua masalah kesehatan tersebut tentu dapat memengaruhi kepercayaan diri pengidap.

Berikut adalah cara yang dapat pengidap terapkan dalam mengatasi kutil dan daging tumbuh:

  • Krioterapi: dengan krioterapi, kutil dan daging yang tumbuh menyerupai benjolan kecil dapat membeku.
  • Pembedahan: dokter bisa melakukan teknik bedah terhadap kutil atau daging tumbuh yang pengidap miliki di tubuhnya. Misalkan, di area genital.
  • Elektrokauterisasi: dokter memanfaatkan arus listrik untuk membakar benjolan yang tumbuh.

Untuk mempercepat pengobatan, pengidap bisa melakukannya secara mandiri. Pengidap cukup mengonsumsi makanan/minuman yang bervitamin E atau mengoleskan minyak daun teh.

Nah, itulah serangkaian perbedaan kutil kelamin dan daging yang tumbuh. Apabila Anda memiliki kekhawatiran terhadap keduanya, silakan berkonsultasi dengan kami melalui link berikut ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment