Klinik Apollo, Jakarta – Artikel ini akan membahas mengenai pencegahan klamidia yang tidak hanya alat kontrasepsi (kondom), tetapi menggunakan cara yang lainnya.

Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri dapat menginfeksi melalui hubungan intim tanpa pengaman.

Tidak hanya kegiatan seksual yang berisiko, seorang ibu pun bisa menularkan infeksi kepada bayi saat melahirkan. Bayi yang terinfeksi berisiko mengalami pneumonia.

Oleh karena itu, penderita harus mengobati penyakit klamidia ini sedini mungkin agar tidak terjangkit komplikasi yang sangat serius.

Diagnosis dan Cara Mengobati Penyakit Klamidia

Jika Anda mengalami penyakit klamidia dan tidak ingin mengalami infertilitas, penyakit radang panggul, atau berisiko terkena penyakit menular seksual lainnya, segera kunjungi dokter.

Dokter dapat mendiagnosis penyakit klamidia dengan beberapa langkah, yang dimulai dari memverifikasi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, hingga tes penunjang di laboratorium.

Apabila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi klamidia, dokter dapat melakukan beberapa tes berikut ini:

  • Tes pemeriksaan sampel uretra: pengujian sampel uretra pada pria melibatkan alat swab kecil. Dokter memasukkannya ke dalam saluran uretra untuk mengumpulkan cairan yang nantinya akan dianalisis di laboratorium.
  • Tes cairan serviks: pengujian pada wanita melibatkan pengambilan sampel sel-sel dari leher rahim menggunakan swab khusus. 
  • Tes sampel urine: berguna untuk mendeteksi infeksi klamidia pada pria dan wanita. Sampel urine dikumpulkan dan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi DNA atau RNA dari bakteri klamidia.

Setelah mendiagnosis dan penyuluhan kepada penderita, dokter memberikan obat yang tepat untuk mengatasi klamidia. Penawar medis yang dokter berikan biasanya adalah antibiotik.

Pasien wajib menghabiskan antibiotik agar rasa nyeri, cairan yang keluar dari kemaluan, atau sensasi terbakar saat kencing mereda.

Setelah penyembuhan, penyakit menular seksual ini biasanya tidak menunjukkan gejala dalam 1 hingga 3 minggu.

Baca Juga: Klamidia, Penyakit Tidak Terlihat tapi Menular Kejam!

Apa Sajakah Pencegahan Klamidia yang Tepat?

Setelah melakukan pengobatan, sangat penting untuk menghindari aktivitas seks yang berisiko agar tidak mengalami klamidia kembali.

Selain penggunaan alat kontrasepsi, berikut adalah pencegahan klamidia yang dapat Anda lakukan di rumah.

1. Setia pada Satu Pasangan

Pasangan merupakan objek yang nyata dan tentunya dapat memberikan kita dorongan yang baik secara mental.

Berusahalah untuk setia kepada pasangan, terutama yang berurusan dengan seksualitas. Jangan berganti-ganti pasangan seksual.

Dengan menerapkan sistem monogami, penyakit menular seksual, seperti klamidia, risiko penularannya pun terminimalisir

2. Berusaha Menghindari Douching

Apabila Anda masih sering melakukan douching, sebaiknya hindari atau kurangi kebiasaan tersebut.

Alasannya karena douching dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di dalam organ intim wanita dan menyebabkan perubahan pH.

Jika sering memakai teknik mencuci vagina (douching), risiko infeksi vagina akan meningkat, begitu pun risiko terhadap infeksi menular seksual seperti klamidia.

3. Pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan

Pemeriksaan ke fasilitas kesehatan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah klamidia. Kunjungi tempat pengobatan, misalnya klinik untuk menyembuhkan gejalanya.

Salah satu klinik di Jakarta Pusat, yakni Apollo, bisa membantu pria dan wanita yang ingin sembuh dari penyakit klamidia.

Dengan peralatan yang canggih, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel untuk tes.

Tes yang umum digunakan untuk mendeteksi klamidia meliputi pemeriksaan sampel uretra, serviks, atau urine.

Sampel tersebut kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa adanya DNA atau RNA dari bakteri klamidia.

Jangan tunda pengobatan dan carilah pencegahan penyakit klamidia yang efektif agar Anda tetap mendapatkan kenyamanan dan kualitas seksual yang baik.

Segera hubungi kami apabila Anda mengkhawatirkan rasa nyeri saat kencing, boleh jadi itu merupakan tanda dari klamidia.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment