Trikomoniasis adalah penyakit seksual yang menular dari orang ke orang. Orang yang mengalami penyakit ini akan memiliki tanda-tanda yang tampak, seperti keluar cairan tipis dari penis (pria) dan bengkak di area vagina (wanita).

Kendati demikian, gejalanya sering kali tidak timbul. Adapun orang yang tidak mengalami gejala, dirinya masih bisa menulari infeksi ke orang lain.

Apabila seseorang mengidap suatu gejala dari kondisi ini, perkembangannya memakan waktu 1 bulan setelah masa infeksi.

Suatu penyakit tentunya memiliki penyebab, tidak serta-merta datang begitu saja. Berikut adalah pembahasan mengenai penyebab datangnya trikomoniasis.

Penyebab Trikomoniasis Adalah Protozoa Bersel Satu

Protozoa bersel satu yang bernama Trichomonas vaginalis adalah penyebab dari infeksi trikomoniasis, salah satu dari infeksi menular seksual. Bakteri tersebut mempunyai bentuk yang kecil dan bisa berpindah antarmanusia selama hubungan intim berlangsung.

Masa tunas dari penyakit ini berkisar antara 4 hingga 28 hari. Penyakit ini mudah menular–biasanya melalui kontak kelamin tanpa menggunakan alat kontrasepsi atau media penghalang lainnya.

Wanita lebih rentan terkena trikomoniasis daripada pria. Adapun hal yang dapat memberikan penularan jika ditinjau dari aspek aktivitas seksual lain, yaitu seks oral dan anal. Penularannya terbilang sensitif, tetapi trikomoniasis tidak dapat menular melalui kontak fisik.

Kontak fisik yang tak dapat menularkan infeksi, antara lain:

  • Makan bersama dengan penderita
  • Memakai peralatan makan yang sama
  • Berbagi toilet
  • Berkecupan
  • Berpelukan
  • Berbagi alat mandi

Penanganan Medis Trikomoniasis

Segera tangani trikomoniasis dengan melakukan upaya penyembuhan dengan berobat ke dokter. Pasalnya, gejala yang dirasakan dapat hilang, kemudian timbul kembali. Bukan hanya itu, infeksi bisa berlangsung selama berbulan-bulan hingga satu tahun.

Jadi, melakukan pemeriksaan ke dokter merupakan usaha yang tepat untuk penanganannya. Setelahnya, konsultasi keluhan kepada dokter agar dokter bisa mendiagnosa penyakit trikomoniasis.

Metode pemeriksaan yang dokter lakukan biasanya adalah pemeriksaan fisik yang meliputi organ kelamin. Kemudian, dokter akan mengambil sampel.

Dokter akan mengambil sampel cairan vagina dari pasien wanita, sedangkan sampel cairan urine pada pria. Nantinya, sampel yang diambil akan diteliti di laboratorium.

Sementara itu, untuk pengobatannya, mengonsumsi antibiotik merupakan upaya yang tepat. Namun, obat harus sesuai resep dokter.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti munculnya trikomoniasis kembali, pasien yang tengah melakukan masa pengobatan dilarang berhubungan seksual dan tidak boleh mengonsumsi alkohol.

Trikomoniasis dapat menimbulkan penyakit lain yang dapat merepotkan penderita apabila tidak segera melakukan penanganan, terutama bagi ibu hamil.

Komplikasinya, yaitu wanita lebih mudah terjangkit HIV, buah hati lahir dengan berat badan yang rendah, dan prematur.

Bagi yang aktif beraktivitas seksual, sebaiknya berbicara baik-baik dengan pasangan yang terkena gejala dan minta kepadanya untuk melakukan pemeriksaan meskipun Anda terkena dan tidak menunjukkan gejala.

Konsultasi dan Lakukan Pengobatan Medis di Klinik Apollo

klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah klinik kelamin Jakarta yang berstandar internasional serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Lakukan pengobatan segera ke Klinik Apollo apabila Anda memiliki masalah terkait dengan trikomoniasis atau penyakit kelamin lainnya agar diatasi dengan cepat dan tepat.

Dokter dan staf medis yang profesional akan menangani Anda secara langsung. Anda tidak perlu khawatir karena biaya pengobatan begitu terjangkau. Lokasi klinik strategis, berada di Jakarta, Indonesia.

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun chat secara langsung dengan gratis jika memiliki pertanyaan lainnya terkait dengan penyakit kelamin.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment