Klinik Apollo, Jakarta – Trikomoniasis merupakan penyakit kelamin yang harus disembuhkan dengan obat medis, salah satunya antibiotik. Namun, apakah antibiotik tergolong sebagai pengobatan yang tepat?

Selain memperburuk kualitas seksual, trikomoniasis berpotensi memberikan komplikasi berbahaya apabila tidak mengobatinya, terutama kepada wanita.

Oleh karena itu, baik pria maupun wanita sangat membutuhkan trikomoniasis antibiotik agar gejala mereda dan komplikasi tercegah.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Trikomoniasis Bisa Diobati dengan Antibiotik

Ya, trikomoniasis dapat diobati dengan antibiotik atas resep yang dokter berikan kepada penderita.

Penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis ini dapat menimbulkan gejala yang bisa saja datang dan pergi sehingga orang yang terinfeksi tidak menyadarinya.

Apabila Anda mengalami berbagai gejala di bawah ini, segera berobat ke klinik spesialis, contohnya Apollo. Berikut gejala-gejala dari trikomoniasis:

  • Merasakan sensasi terbakar saat buang kemih;
  • Merasakan panas setelah ejakulasi;
  • Keluar cairan bertekstur encer dari penis;
  • Sering buang air kecil;
  • Nyeri di kulup atau kepala penis;
  • Pembengkakan di kepala penis atau kulup;
  • Glans penis atau kulup memerah;
  • Keputihan banyak yang berbau amis;
  • Keluar cairan berwarna putih, kuning, atau hijau dari vagina;
  • Vagina gatal dan terbakar;
  • Terasa sakit di perut bagian bawah; dan
  • Sakit saat buang air kecil atau berhubungan intim.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apabila penderita bergejala, gejala muncul dalam 5–28 hari pasca infeksi. Sebelum hal tersebut terjadi pada Anda, lakukan pemeriksaan kepada dokter spesialis kelamin secara rutin.

Dokter dapat mendiagnosis dengan berbagai metode, seperti mengambil bahan penelitian berupa cairan wanita atau swab penis (uretra) pada pria.

Apabila trikomoniasis terdeteksi, dokter dapat memberikan obat antibiotik berjenis tertentu. Setiap obat memiliki dosis yang berbeda. Jadi, dokter memberikan dosis yang sesuai berdasarkan pemeriksaan.

Dalam tujuh hari, penderita harus menghabiskan obat tersebut agar Trichomonas vaginalis dan gejala yang mengganggu pun lenyap.

Setelah menyelesaikan pengobatan dalam waktu tertentu, Anda maupun pasangan perlu melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa penyakit tersebut sudah sembuh total.

Saat sedang penyembuhan, jangan mengonsumsi minuman beralkohol terlebih dahulu. konsumsi alkohol 24 karena bisa membuat pengidap mual dan muntah.

Konsultasikan kembali kepada dokter spesialis yang menangani kondisi Anda sebelumnya apabila tanda-tandanya belum menghilang.

Baca Juga: Waswas dengan Trikomoniasis? Begini Cara Mencegah Infeksinya

Pilihan Pengobatan Trikomoniasis selain dengan Antibiotik

Tidak hanya antibiotik, berbagai cara alternatif dapat membantu menyembuhkan trikomoniasis, misalnya menggunakan perawatan mandiri atau alami.

Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat dipertimbangkan oleh penderita penyakit trikomoniasis:

  • Menggunakan bahan-bahan alami, antara lain bawang putih, tea tree oil, cuka sari apel, dan minyak kelapa. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
  • Memakan makanan yang kaya akan antioksidan, nutrisi, vitamin C, vitamin E, dan zinc  Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh berpotensi menjadi semakin kuat.
  • Membersihkan dan menjaga alat kelamin supaya tetap kering. Bersihkan secara rutin tanpa sabun berzat keras dan keringkan sampai tuntas.

Para ahli medis menyarankan untuk tidak berhubungan badan dengan pasangan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan perawatan atau pulih total.

Jika seseorang berhubungan seksual sebelum infeksi sembuh sepenuhnya, hal ini dapat mengakibatkan penularan kepada pasangan tersebut atau bahkan kepada pasangan baru.

Orang yang menderita penyakit trikomoniasis, sementara ia tidak mengobati kondisi tersebut dengan tepat, maka dirinya rentan terkena HIV/AIDS, komplikasi kehamilan dan persalinan, serta penyakit radang panggul.

Usai sudah pembahasan mengenai trikomoniasis antibiotik. Jaga kesehatan Anda dengan pola seks dan hidup yang menyehatkan agar tercegah dari penyakit menular seksua. Sekian dan semoga bermanfaat.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment