Klinik Apollo, Jakarta – Cairan bening dari vagina sejatinya disebut dengan istilah keputihan. Fenomena ini tidak jarang menjadi perhatian khusus bagi wanita.

Jika muncul dengan warna demikian dan tidak disertai gejala abnormal, Anda tidak perlu cemas. Namun, berbeda dengan cairan yang berbau amis, busuk, kekuningan, hijau, merah, atau cokelat.

Bila lendir dengan ciri-ciri tersebut menetes dari organ intim, segera hubungi dokter spesialis.

Agar Anda bisa mengantisipasi, ketahui berbagai penyebab keluar cairan bening dari vagina dan informasi penting lainnya. Jadi, tanpa berlama-lama, simak artikel ini!

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apakah Cairan Bening dari Vagina Termasuk Normal?

Anda mungkin merasa cemas ketika melihat perubahan dalam keadaan keputihan, seperti kekentalan yang berlebihan, kelarutan yang tinggi, atau jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

Keputihan yang memiliki sifat bening dan cair masih dianggap sebagai keadaan yang normal. Beberapa orang menggambarkan keputihan ini sebagai keluarnya cairan yang mirip dengan air pipis.

Oleh karena itu, tidak perlu khawatir, sebab kondisi tersebut umumnya dianggap sebagai bagian dari kesehatan reproduksi yang tidak berbahaya.

Kenapa Keluar Cairan Bening dari Vagina?

Wanita sering mengalami keluarnya cairan bening dari vagina pada saat mendekati siklus menstruasinya.

Secara umum, keluarnya lendir yang mirip putih telur ini terjadi selama periode ovulasi, yang merupakan fase paling subur.

Keadaan keputihan bening ini biasanya akan berkurang secara alami antara hari ke-15 hingga ke-28 dalam siklus menstruasi.

Selain itu, keputihan dengan cairan yang bening nyatanya bisa dialami perempuan saat masa kehamilan.

Jumlah cairan yang dikeluarkan mungkin lebih besar dari biasanya, dan hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Jika Anda sedang hamil dan mengalami keluarnya cairan keputihan yang bersifat bening dari vagina, Anda tidak perlu khawatir.

Keputihan selama kehamilan sering terjadi karena perubahan hormon yang terkait dengan kehamilan.

Jika keputihan menunjukkan warna kuning hingga cokelat, segera konsultasikan dengan profesional medis. Hal ini mungkin menandakan adanya kondisi medis tertentu.

Penyebab Cairan (Keputihan) yang Tidak Normal

Jika cairan keputihan tidak lagi bening, dalam arti mengalami perubahan bahan warna, tekstur, aroma, hingga dampak lain, itu menunjukkan adanya kondisi medis tertentu.

Kondisi yang menyebabkan keputihan tidak lagi bening, antara lain vaginitis, infeksi bakteri (vaginosis bakterialis, gonore, klamidia, trikomoniasis, penyakit radang panggul, dan peradangan serviks.

Cara-cara, seperti rutin membersihkan Miss V, berhubungan seksual dengan alat pengaman, tidak bergonta-ganti pasangan seks, tidak memakai sabun pembersih berzat kimia, dan mencukupi tubuh dengan air putih dapat mencegah gangguan medis di organ intim.

Baca Juga: Terasa Asing dengan Keputihan Hijau dan Gatal? Begini Penjelasannya!

Konsultasikan Masalah Keputihan Bening di Klinik Apollo

Apakah Anda mengalami kekhawatiran terkait keputihan bening? Jangan biarkan ketidaknyamanan mengganggu keseharian.

Kami memahami bahwa perubahan hormon dapat menyebabkan keluhan ini, dan itulah mengapa Klinik Apollo siap membantu Anda.

Anda bisa melakukan pemeriksaan di Klinik Apollo. Tidak perlu gusar mengenai kekompetenan kami.

Dengan peralatan modern dan cara mengobati yang terkini, cairan dari kemaluan yang bening, merah, kuning, hijau, atau lain sebagainya teratasi.

Tentukan waktu konsultasi sekarang juga. Klik tautan yang tertera untuk mendapatkan solusi terbaik dari Klinik Apollo, selain membantu dokter dalam memahami persoalan kesehatan Anda.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment