Klinik Apollo, Jakarta – Epididimitis termasuk penyakit yang bisa menular jika disebabkan infeksi bakteri. Cara penularan epididimitis adalah dengan berhubungan seksual dan berganti-ganti pasangan.

Lebih jelasnya, bakteri dapat menyebar ke epididimis melalui ejakulasi atau tindakan langsung dengan sistem reproduksi pria apabila pasangan mengalami infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi vagina.

Penularan epididimitis harus dicegah karena dapat menimbulkan gejala dan komplikasi. Namun, bagaimana cara mencegah penularan penyakit epididimitis?

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Apa Dampak dari Epididimitis?

Peradangan epididimis merupakan kondisi kesehatan negatif yang terjadi akibat infeksi atau penyakit menular seksual.

Penyakit ini sejatinya dipicu oleh bakteri atau virus (misalnya, virus gondongan). Ketika seorang pria mengalami epididimitis, saluran tersebut mengalami pembengkakan yang menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa nyeri.

Keluhan ini bisa dialami oleh pria dari berbagai kelompok usia. Namun, lebih umum pada pria yang berumur antara 19 hingga 35 tahun.

Selain rasa nyeri, epididimitis seringkali disertai dengan pembengkakan pada skrotum atau kantong yang melindungi testis. Tingkat keparahan pembengkakan ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah.

Dalam kasus yang lebih parah, peradangan ini dapat mengakibatkan kesulitan berjalan, dikarenakan intensitas rasa sakit yang parah dan sulit diatasi.

Lebih lanjut, infeksi ini juga dapat mengalami perkembangan dan menyebar ke area sekitar organ reproduksi pria.

Ketahui Cara Mencegah Penularan Penyakit Epididimitis

Cara pencegahan epididimitis yang menular bisa dilakukan secara mandiri ini perlu dipahami. Upaya-upaya ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi Anda.

Berikut adalah lima cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan epididimitis.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

  • Memasang Kondom saat Berhubungan

Penggunaan alat pengaman seperti kondom saat berhubungan intim adalah salah langkah ampuh yang dapat mencegah penyebaran epididimitis dan berbagai infeksi menular seksual lainnya.

Kondom merupakan penghalang fisik yang dapat mencegah kontak langsung antara penis dengan bakteri atau virus.

Banyak kasus epididimitis akibat infeksi bakteri yang dapat menular melalui hubungan seksual.

Dengan menggunakan kondom dengan benar, Anda dapat mengurangi risiko terkena bakteri penyebab infeksi ini.

Tidak hanya epididimitis, kondom juga membantu mencegah penyebaran IMS seperti gonore, klamidia, HIV, dan infeksi saluran kemih.

  • Setia dengan Satu Pasangan

Anda harus setia dengan satu pasangan. Buatlah sebuah komitmen dengannya agar sama-sama menjaga kesetiaan.

Dengan menjalin hubungan intim yang eksklusif terhadap satu pasangan yang juga setia kepada Anda, kemungkinan untuk terpapar dari bakteri atau mikroba lainnya bisa berkurang.

Namun, ingatlah bahwa berkomitmen dengan satu pasangan tidak menjamin sepenuhnya terhindar dari risiko epididimitis jika salah satu dari Anda berdua terinfeksi.

Oleh karena itu, selain setia dengan satu pasangan, penting juga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang kesehatan seksual.

  • Mandi yang Bersih

Cegah kuman agar tidak menginfeksi sistem reproduksi Anda dengan membersihkan alat kelamin saat mandi.

Pastikan Anda membersihkan diri (mandi) dengan baik setiap hari, terutama sebelum dan setelah melakukan hubungan seksual.

Bersihkan diri dengan menggunakan sabun ringan dan air bersih untuk area genital secara lembut. Selain itu, hindari penggunaan sabun atau pembersih yang dapat mengiritasi kulit penis.

Baca Juga: Masa Inkubasi Epididimitis pada Pria yang Aktif Berhubungan Seks

  • Mewaspadai ISK

Terkait dengan pencegahan epididimitis, penting untuk menyoroti bahwa infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak mendapatkan penanganan bisa berisiko yang signifikan dalam perkembangan kondisi ini.

Bakteri yang menyebabkan ISK dapat naik melalui uretra dan mencapai epididimis, yang kemudian dapat mengakibatkan epididimitis.

Jika Anda mengalami gejalanya, seperti rasa nyeri saat buang air kecil, sensasi terbakar, atau sering buang air kecil, perlu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, agar mendapatkan pengobatan segera.

Jika epididimitis terjadi pada Anda, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis di Klinik Apollo. Dokter Klinik Apollo akan memberikan pelayanan terbaik untuk Anda.

Jangan pernah mendiamkan epididimitis karena penyakit tersebut dapat menyebabkan abses, masalah kesuburan, kerusakan skrotum, dan jaringan testis yang mati.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment