Klinik Apollo, Jakarta – Disuria adalah kondisi medis yang mengacu pada rasa sakit, terbakar, atau tidak nyaman saat seseorang berkemih.

Masyarakat mengenal disuria dengan istilah anyang-anyangan. Anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan bisa mengalami kondisi tersebut.

Mungkin masih banyak yang menganggap bahwa anyang-anyangan merupakan nama suatu penyakit, padahal istilah tersebut ialah gejala dari suatu penyakit. Nah, apa sih penyebab, gejala, cara mengobati, dan pencegahannya?

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Penyebab Disuria Timbul

Ada banyak kondisi yang menyebabkan gangguan terhadap sistem kemih manusia, dari dampak pemakaian produk hingga penyakit.

Nah, orang sering kali menghubungkan disuria dengan infeksi saluran kemih, dan itu tidak salah. Namun, banyak hal yang bisa menjadi penyebab problem medis tersebut. Berikut rincian mengenai pemicu gangguan ini:

  • Respons tubuh terhadap penggunaan sabun, parfum, serta produk pembersih lainnya.
  • Kanker pada kandung kemih, kehadiran darah dalam urine merupakan salah satu tandanya.
  • Infeksi dalam saluran kemih yang terjadi ketika bakteri berlebihan berkembang biak di saluran tersebut. Jadi, infeksi saluran kemih melibatkan ginjal, kandung kemih, dan uretra, yang berfungsi untuk mengeluarkan urine dari tubuh.
  • Dampak dari terapi medis, seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau penggunaan obat-obatan lainnya.
  • Prostatitis, suatu kondisi prostat yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Infeksi menular seksual juga bisa menjadi pemicu prostatitis.
  • Penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, atau herpes.
  • Pembentukan batu ginjal yang terjadi akibat akumulasi zat kalsium dan asam urat yang mengeras di sekitar ginjal dan dapat menyebabkan nyeri saat BAK.

Seperti Apa Faktor Risiko Anyang-anyangan?

Beberapa faktor ini bisa meningkatkan risiko anyang-anyangan, dan itu adalah sebagai berikut:

  • Wanita, uretra wanita lebih pendek daripada pria.
  • Adanya infeksi di saluran kencing yang memicu peradangan.
  • Pernah memakai selang kencing. Benda tersebut dapat menjadi jalur masuk patogen ke saluran kemih.
  • Perpindahan bakteri dari anus ke saluran kencing akibat pembersihan alat intim yang salah.
  • Mengalami kelainan kandung kemih.
  • Berganti-ganti pasangan dalam berhubungan intim.
  • Mengonsumsi makanan pedas dan asam, minuman berkafein, dan alkohol.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Gejala yang Muncul pada Penderita Disuria

Apa saja gejala dari situasi medis ini? Berikut adalah beberapa gejala yang bisa muncul:

  • Rasa nyeri saat penderita membuang kemih.
  • Orang yang berkemih secara normal, ketika mengalami anyang-anyangan, sering sekali berkemih.
  • Panas saat berkemih akibat infeksi menular seksual.
  • Timbul gatal di alat kelamin orang yang mengalami kondisi ini. Penyebabnya adalah reaksi alergi. Oleh karena itu, hindari penggunaan alat atau produk iritatif.
  • Ada perubahan warna urine, seperti warna merah pekat, merah muda, dan keruh. Ini sudah masuk ke tahap yang serius dan penderita perlu meminta pertolongan medis.

Bagaimana Cara Mengobati Disuria?

Anyang-anyangan memiliki beragam penyebab. Maka dari itu, dokter akan menyesuaikan penyembuhan dengan penyebabnya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dokter lakukan untuk mengobati pasien dengan keluhan anyang-anyangan:

  • Pemberian antibiotik sesuai dengan resep dokter untuk menghilangkan anyang-anyangan akibat infeksi bakteri di berbagai bagian saluran kemih. Misalnya, ginjal, kandung kemih, uretra, dan vagina.
  • Menggunakan obat antijamur agar mengurangi pertumbuhan ragi di Miss V.
  • Dokter memberikan obat pereda nyeri agar rasa sakit di area saluran kemih hilang.

Jika Anda berada dalam penyembuhan, penting untuk menghindari penggunaan produk berbahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi di saluran kencing.

Baca Juga: Penyebab Disuria yang Harus Diwaspadai dan Cara Mengobatinya

Mencegah dengan Cara yang Efektif

Setiap orang tentu tidak ingin mengalami situasi seperti ini, bukan? Nah, lakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah anyang-anyangan:

  • Terus tingkatkan asupan cairan dengan minum lebih banyak air, bisa membersihkan kandung kemih dari bakteri.
  • Saat membersihkan organ intim, Anda harus memastikan untuk menggerakan dari arah depan ke belakang. Jadi, pastikan Anda tidak salah cara.
  • Selalu BAK secara teratur tanpa menundanya.
  • Memastikan untuk mengosongkan kandung kemih saat kencing agar anyang-anyangan tidak terjadi.
  • Setelah berhubungan seks, biasakan untuk buang air kecil agar mengecilkan  risiko infeksi.
  • Upayakan menjaga kebersihan dan kekeringan di genitalia.
  • Gantilah pembalut atau tampon secara rutin.
  • Hindari penggunaan sabun, douche, atau semprotan Miss V karena dapat mengakibatkan iritasi.
  • Membersihkan seluruh tubuh (mandi) dengan pancuran daripada berendam agar tercegah dari gangguan kesehatan ini.
  • Pertimbangkan untuk tidak melakukan pergantian pasangan seksual secara berlebihan.

Apabila Anda memiliki keluhan terkait gangguan di saluran kencing, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada kami. Informasi lebih lanjut, silakan klik link yang tertera.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment