Klinik Apollo, Jakarta – Warna urine yang sehat dapat menandakan bahwa hidrasi tubuh yang terjaga dengan baik.

Namun, bagaimana dengan warna urine yang abnormal? Pasalnya, adanya perubahan pada warna bisa menandakan masalah kesehatan tertentu.

Lantas bagaimana warna urine yang sehat maupun yang tidak normal? Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui secara mendalam.

Namun, sebelum masuk ke pembahasan utama, Anda bisa memahami pengertian dari urine terlebih dahulu.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Itu Urine?

Urine adalah cairan sisa yang dihasilkan oleh ginjal dalam proses pengeluaran produk sisa metabolisme dari tubuh.

Isi dari urine mencakup air dan zat-zat terlarut seperti urea, garam, dan materi organik. Perlu dicatat bahwa komposisi urine dapat bervariasi antara individu.

Urine sendiri memiliki warna dan aroma yang berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh pemiliknya. Warna dari air seni menunjukkan kondisi kesehatan seseorang.

Di samping itu, aroma yang dihasilkan dari cairan yang keluar saat berkemih ini juga khas. Sejatinya, makanan sangat berpengaruh terhadap aroma urine.

Mengonsumsi makanan dengan bau yang menyengat juga akan berpengaruh terhadap bau yang tercium.

Perubahan aroma dan warna urine bukanlah permasalahan besar, selama tidak diikuti gejala, seperti nyeri, panas atau frekuensi berkemih yang terus menerus.

Berbagai Jenis dari Warna Urine yang Sehat

Ingatlah bahwa warna urine menjadi salah satu parameter yang dapat memberikan informasi penting mengenai kondisi tubuh manusia.

Selayaknya aroma, makanan juga menentukan warna dari air seni yang manusia keluarkan saat buang air kecil (BAK).

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai warna urine yang sehat.

1. Bening

Warna yang bening merupakan jenis pertama dari urine yang normal. Warna ini menandakan bahwa tubuh mendapatkan asupan cairan lebih banyak dari rekomendasi kebutuhan cairan tubuh harian.

Air kemih yang bening dianggap kondisi yang ideal karena menunjukkan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik.

Akan tetapi, Anda perlu membatasi cairan tubuh. Dengan kata lain, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi air secara berlebihan hanya untuk mencapai warna urine yang transparan.

Mengapa begitu? Karena ini bisa mengurangi kadar garam dan elektrolit yang tubuh butuhkan. Maka dari itu, disarankan untuk minum sekitar dua liter air setiap hari.

2. Kuning Pucat

Jika urine Anda berwarna kuning pucat, jangan khawatir. Warna seperti ini masih dianggap kondisi yang normal. 

Warna kuning pucat dalam urine adalah hasil dari zat kimia ‘urobilin’, yang memiliki peran penting dalam memberikan warna pada kemih.

Selain itu, pigmen urochrome juga turut berperan dalam memberikan warna karakteristik pada urine ini.

Adanya warna kuning dalam urine termasuk fenomena yang normal terjadi karena pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang lama.

Selama proses ini, pigmen urobilin dan urochrome, larut dalam air kemudian diekskresikan melalui urine.

3. Kuning Tua

Tanda selanjutnya yang melambangkan bahwa warna air kencing termasuk sehat, yakni kuning tua. Perhatikan pola makan Anda.

Ketahuilah bahwa beberapa minuman, yakni kopi dan teh berperan dalam pengubahan warna urine.

Apabila mengonsumsi minuman-minuman tersebut dalam jumlah yang berlebihan Hal ini bisa memengaruhi warna urine.

Pasalnya, saat Anda mengonsumsi minuman berwarna seperti kopi atau teh, pigmen-pigmen dari minuman tersebut dapat masuk ke dalam sistem pencernaan dan berpotensi memberikan warna yang khas.

Oleh karena itu, jika Anda melihat perubahan warna urine yang tidak biasa, pertimbangkan untuk mengidentifikasi makanan atau minuman tertentu yang mungkin memengaruhi warna tersebut.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Macam-Macam Warna Urine yang Abnormal

Jika Anda mendapati warna air seni yang berubah, tidak seperti yang kami sebutkan di atas, berhati-hatilah.

Boleh jadi, perubahan warna urine yang menjadi tidak normal tersebut merupakan masalah kesehatan yang Anda rasakan.

Berikut adalah pemahaman mengenai beberapa warna urine yang abnormal.

1. Oranye

Oranye atau urine yang berwarna kecoklatan seperti madu menandakan bahwa tubuh tengah mengalami dehidrasi. Warna oranye ini tergolong sebagai urine yang abnormal.

Walaupun demikian, urine yang berwarna oranye juga terpengaruh oleh asupan makanan atau penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat pencahar atau obat anti-inflamasi.

Namun demikian, jika Anda mengalami urine berwarna oranye yang berlangsung dalam waktu yang lama serta bergejala lain, seperti feses berwarna terang, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan hati atau saluran empedu.

2. Hijau atau Biru

Meskipun kasus seperti urine berwarna hijau atau biru jarang terjadi, penting untuk memberikan perhatian yang serius.

Kehadiran urine berwarna hijau atau biru mungkin menandakan adanya infeksi bakteri atau kelainan genetik yang langka.

Tidak hanya itu, kondisi ini bisa terkait dengan kebocoran cairan empedu, sindrom diapers biru, atau infeksi saluran kemih akibat bakteri Pseudomonas.

3. Merah

Urine yang memiliki warna merah, terlebih yang disertai dengan timbulnya rasa perih dan darah sewaktu berkemih, perlu diwaspadai.

Anda perlu mewaspadai kencing berdarah, kondisi yang menunjukkan adanya darah dalam urine karena bisa menjadi salah satu gejala gangguan sistem urinaria.

Gangguan sistem urinaria itu, seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan tumor di kandung kemih atau ginjal.

Namun, orang yang mengalaminya tidak perlu khawatir apabila warna merah timbul akibat makanan. Misalnya, buah naga, buah bit, dan buah berry. Sebab, buah-buahan tersebut dapat membuat urine berwarna kemerahan.

Baca Juga: Kenapa Urine Berwarna Merah? Hati-Hati Kena Penyakit Ini!

4. Keruh

Warna urine yang tidak transparan atau keruh sering kali menjadi indikator dari masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Ini bisa mencakup infeksi saluran kemih, gangguan fungsi ginjal, atau bahkan gejala penyakit kronis yang mungkin memerlukan pengelolaan kesehatan yang lebih lanjut.

Selain itu, urine keruh juga dapat menjadi tanda dehidrasi yang berarti tubuh Anda kekurangan cairan.

Bagi wanita hamil yang mengalami urinnya berubah menjadi keruh, berkonsultasilah kepada dokter. Jika tidak, khawatir akan ada masalah kehamilan, salah satunya preeklamsia.

Mengetahui kondisi tubuh melalui warna urine amatlah penting. Apabila Anda merasakan perubahan pada air seni yang keluar sekaligus merasakan nyeri, segera lakukan pemeriksaan.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment