Klinik Apollo, Jakarta – Vaginitis, suatu kondisi yang sering kali dianggap sensitif dan jarang dibicarakan, tetapi tidak dapat diabaikan. Vaginitis tetap membutuhkan perawatan yang tepat.
Bagi banyak wanita, mengalami vaginitis bisa menjadi pengalaman yang mengganggu, terutama saat berada di tempat umum.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami definisi dari vaginitis dan cara mengatasinya dengan pendekatan medis dan alami.
Apa sajakah perawatan vaginitis yang dapat dipilih? Semua terjawab dalam artikel ini. Berikut pembahasannya.
Apa Itu Vaginitis?
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina, yang menyebabkan rasa gatal di organ tersebut.
Jika keputihan bau busuk terjadi, Anda perlu waspada. Sebab, hal itu termasuk tanda dari vaginitis.
Sebenarnya, keputihan merupakan fenomena yang wajar dan normal dalam siklus reproduksi wanita.
Tekstur keputihan dapat berubah selama siklus bulanan. Namun, keputihan normal seharusnya tidak berbau.
Meskipun terlihat sepele, vaginitis harus segera diatasi terutama pada wanita hamil karena dapat berpengaruh pada janin.
Baca Juga: Pengobatan Vaginitis Akibat Infeksi Jamur pada Wanita
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab dari vaginitis sangatlah beragam. Berikut adalah beberapa penyebabnya:
- Infeksi jamur: jamur Candida adalah penyebab umum vaginitis. Kondisi ini bernama kandidiasis vulvovaginal atau infeksi jamur vagina.
- Bakteri vaginosis: bakteri vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri normal di vagina. Bakteri baik yang tidak seimbang dapat didominasi oleh pertumbuhan bakteri jahat.
- Trichomoniasis: infeksi ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi.
- Vaginitis atrofi: vaginitis atrofi terjadi karena penurunan kadar estrogen, biasanya terjadi pada wanita selama atau setelah menopause.
- Alergi atau iritasi: iritasi dapat menyebabkan vaginitis. Banyak faktor yang menimbulkan iritasi, di antaranya penggunaan produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi, pakaian dalam yang terbuat dari bahan sintetis, dsb.
Sedangkan faktor risiko dari radang vagina adalah sebagai berikut:
- Tidak memakai pengaman saat berhubungan intim.
- Berhubungan seksual dengan penderita penyakit kelamin.
- Mengonsumsi antibiotik dalam jangka yang lama sehingga mengganggu keseimbangan vagina dan meningkatkan risiko infeksi jamur.
- Perempuan hamil, menopause, atau menggunakan kontrasepsi hormonal.
- Memiliki alergi terhadap produk atau hal-hal tertentu.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Ciri-Ciri
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang terkait dengan vaginitis:
- Gatal yang ringan atau parah di sekitar vagina.
- Area luar vagina membengkak dan memerah.
- Keputihan dengan cairan yang tidak normal, terkadang berbusa dan berbau busuk.
- Vagina dan vulva seolah terbakar.
- Mengalami nyeri atau kram di sekitar panggul.
Perawatan untuk Mengatasi Vaginitis
Jika Anda mengalami indikasi seperti di atas, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kepada dokter yang tepat.
Dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya untuk menghilangkan radang vagina dengan pendekatan medis.
Sementara pendekatan alami, yakni serangkaian cara yang dapat pengidap praktikkan untuk mengobati vaginitis. Umumnya, perawatan mandiri digunakan untuk vaginitis jamur.
Berikut adalah berbagai perawatan untuk mengatasi vaginitis yang terdiri atas medis dan alami.
Perawatan Vaginitis secara Medis
- Antibiotik: dokter dapat memberikan obat antibiotik dengan nama tertentu. Antibiotik dapat berupa obat minum, oles, atau suntik. Umumnya, dokter akan memberi tahu masa penyembuhan saat pengobatan berlangsung.
- Antijamur: obat antiragi atau antijamur bisa pengidap pakai setelah dokter memberikannya. Penawar medis tersebut dioleskan langsung ke vagina.
- Terapi hormon: jika mengalami vaginitis ketika menopause, dokter akan melangsungkan terapi hormon. Ada dua cara untuk memakai prosedir ini, yaitu secara topikal atau dalam bentuk oral.
Perawatan Vaginitis secara Alami
Pengobatan vaginitis alami dapat dilangsungkan di rumah. Namun ingat, sebelum mengobati vaginitis dengan bahan-bahan alami, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Berikut pengobatannya:
- Minyak kelapa: minyak dari buah kelapa dapat menangani infeksi jamur di vagina karena mengandung antijamur.
- Bawang putih: bawang putih begitu dipercaya oleh masyarakat dalam mengatasi vaginitis. Jika Anda ingin mencobanya, sebaiknya lakukan dengan hati-hati.
- Cuka apel: jamur dapat menyebabkan infeksi dan gatal di kemaluan wanita. Dengan cuka apel yang dicampur air, pengidap bisa berendam dan merasakan manfaatnya.
- Kunyit: kunyit sangat kaya akan kurkumin. Banyak yang meyakini bahwa kandungan kurkumin dalam kunyit dapat menghambat pertumbuhan jamur.
Penyembuhan secara alami, mungkin tidak terlalu efektif atau hanya meminimalisir gejala dari vaginitis saja. Maka dari itu, utamakan pengobatan medis terlebih dahulu.
Sekian artikel tentang perawatan vaginitis dan informasi lainnya. Apabila Anda mengalami gatal, bengkak, atau kemerahan di vagina, silakan hubungi kami melalui tautan yang tersedia.
>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<