Klinik Apollo, Jakarta – Pernah mendengar istilah balanitis? Memangnya apa pengertian penyakit balanitis? Sebelum mengetahuinya, ketahui bahwa penyakit ini tergolong sebagai penyakit kelamin pria.

Penyakit balanitis dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak di bawah 4 tahun dan laki-laki dewasa yang belum disunat.

Akan tetapi, kondisi ini juga bisa terjadi pada pria yang sudah bersunat. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian balanitis, ciri-ciri sekaligus pencegahannya. Yuk, ketahui bersama-sama.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pengertian Penyakit Balanitis

Pengertian penyakit balanitis adalah peradangan di bagian kepala penis yang bisa menimbulkan keluhan berupa pembengkakan, iritasi dan nyeri.

Infeksi jamur menjadi penyebab balanitis yang umum. Sekalipun demikian, bakteri maupun virus juga dapat menjadi pemicu penyakit yang menyerang kepala penis ini.

Selain laki-laki, ternyata wanita juga bisa mengalami balanitis. Balanitis pada wanita memiliki tanda, yakni peradangan di bagian klitoris. Akan tetapi, kondisi medis ini jarang sekali terjadi.

Penyakit balanitis terdiri dari tiga jenis, yaitu balanitis zoon, balanitis circinata, dan balanitis micaceous. Berikut penjelasannya:

  • Zoon: balanitis tipe ini terjadi pada paruh baya yang belum melakukan sunat. Glans penis umumnya terlihat merah karena peradangan.
  • Circinata: timbul karena kondisi peradangan sendi sebagai respons terhadap infeksi dalam tubuh (artritis reaktif). Selain peradangan dan kemerahan, terdapat luka atau lesi kulit di kepala penis.
  • Micaceous: bentuk ini jarang ditemukan. Jenis ini berciri seperti sisik pada kepala penis. Tipe ini terjadi pada laki-laki 60 tahun keatas.

Tempat yang hangat dan lembap menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme. Itu bisa menyebabkan peradangan kepala penis.

Selain itu, penyebab dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Tutupan kulup pada penis sangat ketat dan tidak tertarik (fimosis) pada anak-anak kecil, yang membuat membersihkan bagian dalam kulup menjadi sulit.
  • Kebersihan yang tidak terjaga.
  • Infeksi parasit seperti skabies dapat mengenai area penis.
  • Penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, atau sifilis dapat terjadi.
  • Luka pada penis bisa menjadi masalah.
  • Kondisi kulit yang menyebabkan rasa gatal, kulit kering, dan bersisik juga dapat terjadi.

Ciri-Ciri Penyakit Balanitis pada Pria

Balanitis mempunyai ciri-ciri, yakni ujung kepala penis yang memerah, yang bisa disertai dengan lepuhan.

Tidak hanya itu, pengidap umumnya mengeluhkan tanda-tanda balanitis berupa rasa sakit, gatal, kepala penis bengkak, keluarnya cairan yang beraroma tidak sedap, sakit sewaktu buang air kecil, hingga gejala sistemik.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apakah Balanitis Bisa Diobati?

Penyakit balanitis bisa dokter obati dan sembuh dengan pengobatan . Sebelum melangsungkan perawatan medis, dokter biasanya melakukan diagnosis terlebih dahulu.

Biasanya, anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mendalam adalah langkah pertama dalam menegakkan diagnosis balanitis.

Apabila ada sarana kultur mikroba yang tersedia, pemeriksaan jenis bakteri, virus, atau jamur, dan sensitivitas antibiotik dapat dokter lakukan, bersama dengan uji penunjang untuk mengidentifikasi faktor risiko.

Lantas bagaimana cara mengobati penyakit balanitis? Penanganannya tentu sesuai dengan penyebab balanitis.

Balanitis akibat bakteri, maka dokter bisa meresepkan antibiotik dan krim antibiotik. Jika jamur yang menyebabkan kondisi itu, pengidap dapat diberikan krim dan tablet anti jamur.

Krim steroid umumnya diberikan pada pasien dengan balanitis yang terjadi akibat reaksi alergi atau iritasi.

Apabila balanitis terjadi secara berulang, sunat menjadi penatalaksanaan terbaik yang dapat pengidap pilih.

Baca Juga: 4 Penyebab dan 5 Gejala Balanitis Candidiasis dan Pengobatannya

Pencegahan Penyakit Balanitis

Untuk pencegahan balanitis, menjaga kebersihan organ kelamin dengan rutin membersihkannya dan mengeringkannya adalah tindakan yang sangat penting.

Ketika mandi, tariklah kulup penis dan membersihkan dengan baik di bagian dalam dan di bawahnya. Selain itu, selalu menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan badan.

Tindakan ini memiliki tujuan untuk mengurangi risiko kontak dengan individu yang mungkin mengidap infeksi menular seksual, yang merupakan salah satu faktor risiko yang mengakibatkan peradangan.

Dengan tidak mengalami balanitis, Anda tidak akan merasakan gejala dan komplikasi. Komplikas-komplikasi dari penyakit ini, antara lain balanopostitis, fimosis, infeksi menyebar ke aliran darah.

Sekian artikel yang membahas pengertian penyakit balanitis dan informasi lainnya. Jika ada keluhan terkait dengan penyakit yang menyerang kelamin, Anda bisa bertanya kepada kami melalui tautan di bawah ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment