Klinik Apollo, Jakarta – Penyakit yang menular masih menjadi perhatian serius di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Penularannya bukan hanya secara umum, melainkan lewat hubungan intim.

Biasanya, penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun parasit. Dalam kehidupan masyarakat sendiri, infeksi ini masih tergolong tabu. Namun, tetap harus diperhatikan.

Lantas apa sajakah jenis-jenis penyakit yang menular secara seksual itu? Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi? Bila ingin mengetahui, silakan simak artikel berikut ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Menular?

Penyakit menular adalah kondisi medis yang dapat menyebar dari satu orang kepada orang lain melalui berbagai metode baik kontak langsung atau tidak langsung.

Berbeda dari penyakit yang tidak menyebar kepada insan lain, penyakit ini dipicu oleh mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Penyakit yang dapat menyebar ini memiliki keanekaragaman dengan berbagai gejala yang dapat menyusahkan penderita.

Tidak hanya itu, bahkan, komplikasi yang timbul akibat infeksi yang tidak diobati dapat muncul dan bisa berbahaya bagi penderita.

Apa Sajakah Jenis Penyakit yang Menular Akibat Hubungan Seksual?

Fenomena ini disebut juga dengan penyakit kelamin, merujuk pada infeksi yang meluas melalui hubungan seks baik mulut, vagina, atau lubang anus.

Ada beberapa kategori yang berisiko tertular penyakit kelamin, antara lain orang yang mempunyai pasangan seks lebih dari satu, bercinta tanpa kondom, dan pekerja seks komersial.

Berikut ini beberapa jenis penyakit menular akibat hubungan seksual yang harus diwaspadai oleh siapa pun.

1. Sifilis

Sifilis merupakan penyakit yang timbul dari bakteri Treponema pallidum. Infeksi yang juga dikenal sebagai “raja singa” ini sangat berbahaya.

Sifilis termasuk penyakit yang berbahaya karena dapat merusak bagian dalam tubuh hingga menyebabkan kematian.

Pada infeksi sifilis primer (tahap awal), chancre (luka) yang tidak sakit tampak di tubuh pengidap, biasanya berkembang sekitar tiga pekan setelah terpapar bakteri.

Jangan mengabaikan penyakit ini. Segera obat sejak infeksi dini agar Anda tercegah dari dampak-dampak negatif yang lebih serius.

2. Trikomoniasis

Apakah Anda pernah mendengar tentang trikomoniasis sebelumnya? Trikomoniasis menjadi penyakit yang lebih sering dialami wanita.

Trikomoniasis bisa menimbulkan gejala pada orang-orang yang terpapar Trichomonas vaginalis di bagian organ intim. Misalnya, keluar cairan berbau, gatal, dan perih.

Pada kontaminasi awal, pengidap jarang sekali menyadari gejalanya. Tanda-tandanya sendiri baru muncul satu pekan setelah infeksi.

Pada masa inkubasi sekitar 5 hingga 28 hari, penderita trikomoniasis dapat menularkan Trichomonas vaginalis kepada pasangan atau individu lain.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

3. Gonore

Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus, mikroorganisme berjenis bakteri. Patogen ini umumnya menginfeksi selaput lendir (alat kemaluan,  mata, dubur, dan tenggorokan).

Kalau wanita yang terinfeksi gonore, gejalanya acapkali tidak spesifik. Gejala-gejala yang bisa dialami, antara lain keputihan yang berlebihan, perdarahan pasca berhubungan intim, dan haid yang lebih lama.

Sementara itu, laki-laki yang terkontaminasi bakteri, maka dapat merasakan nanah keluar dari penis (terkadang berdarah), pembengkakan di buah zakar, perih saat ereksi, dan sebagainya.

Penyakit ini dapat mendatangkan kondisi medis lain apabila penderita tidak mengatasinya dengan cara yang benar. Contohnya, infertilitas dan nyeri di kelenjar prostat.

4. Herpes

Herpes merupakan penyakit yang memiliki banyak jenis, salah satunya adalah herpes kelamin. Virusnya, Herpes simplex virus tipe 2 (HSV) dapat menginfeksi area genital pria dan wanita.

Karena sering tidak muncul, penderita kerap tidak menyadari penyakit ini. Jika muncul, gejalanya tergolong ringan. Kemunculannya antara 2–12 hari setelah seseorang terinfeksi.

Adapun gejalanya, yaitu gatal ringan, kesemutan, benjolan yang berukuran kecil, dan tonjolannya berwarna putih atau merah (tumbuh di alat kelamin).

5. Klamidia

Penyakit seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan dari problem medis yang satu ini terjadi dari kontak dengan luka di genitalia.

Pada wanita, klamidia menyerbu leher rahim, sedangkan pada pria, bakterinya dapat memaparkan infeksi saluran urine di zakar.

Infeksi klamidia termasuk salah satu penyakit yang memiliki kasus yang cukup banyak. Selain gonore, radang panggul dan kemandulan (wanita) terpicu oleh penyakit klamidia.

Baca Juga: Sering Tak Bergejala, Begini Cara Mengetahui Penyakit Menular Seksual

Cara Mencegah Penyakit yang Dapat Menular kepada Orang Lain

Mencegah penyakit kelamin sangat penting untuk menjaga kesehatan Anda sendiri. Selain itu, berguna juga untuk melindungi pasangan atau orang lain dari risiko infeksi.

Di bawah ini adalah berbagai cara untuk mencegah penyebaran infeksi yang menular kepada orang lain. Berikut cara-caranya:

  • Menjauhkan diri dari aktivitas seksual.
  • Apabila ingin berhubungan intim, usahakan untuk menggunakan alat pengaman.
  • Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
  • Melakukan vaksinasi.
  • Melakukan pemeriksaan secara rutin kepada dokter ahli.
  • Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol.
  • Perbanyak edukasi dengan membaca informasi tentang penyakit kelamin.

Pahamilah bahwa mencegah diri dari segala penyakit adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan komitmen dari setiap individu.

Apabila mengalami infeksi dan ingin berdiskusi mengenai topik ini, Anda bisa bertanya kepada kami melalui layanan “konsultasi” di bawah ini.

Sekian artikel tentang penyakit yang menular. Hubungan intim merupakan kebutuhan biologis. Namun, tetap berhubungan secara sehat agar tidak mengalami berbagai masalah kesehatan.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment