Klinik Apollo, Jakarta – keputihan bisa menjadi masalah yang cukup mengganggu bagi kawula muda, apalagi yang terjadi setiap hari. Tentunya, terdapat penyebab keputihan setiap hari pada remaja.

Keputihan sebenarnya merupakan hal yang normal dan aman-aman saja. Namun, keputihan yang menunjukkan tanda-tanda yang tidak lazim, berarti Anda harus mewaspadainya.

Dalam artikel ini, kami membahas seputar penyebab keputihan yang terjadi setiap hari pada remaja. Mengapa bisa terjadi? Berikut informasinya.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Inilah Penyebab Keputihan Setiap Hari pada Remaja

Sebagai seorang wanita, pastikan untuk lebih berhati-hati terhadap masalah keputihan. Jangan menganggap bahwa keputihan itu sepele, terlebih keputihan patologis.

Apabila Anda mengalami keputihan setiap hari yang disertai ciri-ciri abnormal, seperti jumlah cairan yang lebih banyak, cairan berwarna hijau, berwarna kuning, sensasi gatal di Miss V, dan beraroma tidak sedap, segera periksa kepada dokter.

Pasalnya, gejala-gejala di atas tentu tidak nyaman, bukan? Oleh karenanya, penting untuk meminta pertolongan medis agar penyakit yang melatarbelakangi keputihan ini terobati.

Di bawah ini merupakan penyebab keputihan setiap hari pada remaja yang wajib diketahui.

  • Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakterial adalah penyakit yang amat sering menyebabkan keputihan. Infeksi bakteri ini biasa terjadi karena kerap melakukan hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan.

Keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakterial menimbulkan volume cairan yang keluar dari vagina menjadi lebih banyak.

Selain itu, cairan yang keluar juga memiliki karakteristik yang tidak kalah abnormal, seperti berbau busuk. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan pribadi maupun pasangan.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

  • Infeksi Jamur

Apabila vagina mengandung jamur ragi, itu termasuk hal yang wajar. Namun, pertumbuhan jamur yang terlalu banyak bisa menyebabkan keputihan yang tidak normal.

Infeksi jamur pada area Miss V sendiri terpicu oleh beberapa faktor, seperti penggunaan antibiotik tertentu, imunitas tubuh yang lemah, kehamilan, penggunaan celana ketat, bahkan praktik seks yang berisiko.

Keputihan akibat infeksi jamur ini bisa Anda ketahui dengan perubahan warna cairannya yang menjadi putih dan memiliki konsistensi yang mirip dengan keju.

Selain itu, keputihan akibat infeksi jamur juga sering kali menyebabkan sensasi panas dan rasa gatal di organ kewanitaan.

  • Trikomoniasis

Trikomoniasis, mungkin masih banyak yang asing dengan penyakit menular seksual (PMS) yang satu ini. Trikomoniasis adalah penyakit seksual yang menular dari satu orang kepada orang lainnya.

Sementara itu, Trichomonas vaginalis adalah parasit yang dapat menginfeksi vagina melalui kontak seksual dan menyebabkan trikomoniasis.

Pada umumnya, trikomoniasis tidak menimbulkan gejala. Jika gejala ada pada penderita, itu dapat mencakup keputihan kental, berwarna kuning, berwarna kehijauan, timbul sensasi gatal, dan aroma tidak sedap.

  • Virus HPV

Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang mengakibatkan kanker serviks pada perempuan.

Orang yang terinfeksi virus HPV dapat mengalami keputihan dengan ciri-ciri yang abnormal. Adapun wanita yang terinfeksi HPV akan mengalami keputihan berdarah.

Cairan keputihan yang disertai darah akan berwarna kemerahan atau kecokelatan dan beraroma menyengat.

Diketahui, virus ini memang tidak selalu berujung pada kanker serviks. Bisa saja wanita yang terinfeksi virus HPV hanya akan mengalami penyakit kondiloma akuminata.

Akan tetapi tetap saja, kondisi ini harus mendapatkan perawatan secara medis dari dokter ahli agar tidak terjadi kondisi lain yang lebih mengkhawatirkan.

  • Servisitis

Servisitis merupakan inflamasi yang terjadi di leher rahim. Lapisan leher rahim yang terluka bisa mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan mengeluarkan lendir atau nanah di dalam leher rahim.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang ditularkan melalui hubungan intim. Bakteri atau virus yang dapat menyebabkan servisitis, antara lain Neisseria gonorrhoeae dan Herpes simplex virus.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Inilah 5 Cara Mengatasi Keputihan Setiap Hari

Sekalipun sering kali tidak bergejala, penderita tetap ada yang bisa dihinggapi gangguan akibat servisitis ini. Contohnya, cairan keputihan dengan debit yang berlebihan, dispareunia, dan sakit saat kencing.

Anda bisa menghindari penyebab keputihan yang tentunya disertai gejala abnormal dengan menggunakan pengaman saat berhubungan intim, jangan menyemprot alat intim, dsb.

Demikian informasi mengenai penyebab keputihan setiap hari pada remaja. Apabila Anda mencurigai gejala yang terasa, jangan ragu untuk berkonsultasi.

Anda bisa berkonsultasi secara gratis melalui layanan online dengan mengklik tautan yang terlampir. Segala solusi untuk mengatasi masalah ini bisa Anda ketahui secara lebih detail.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment