Klinik Apollo, Jakarta – Aktivitas yang padat, terkadang membuat kita harus menahan buang air kecil. Di sisi lain, tidak sedikit orang yang berbuat demikian sebagai bagian dari kebiasaannya.

Tahukah Anda bahwa sering menahan buang air kecil ternyata bisa berdampak pada kesehatan saluran kemih. Maka dari itu, ada baiknya untuk membuang air seni sesegera mungkin.

Lantas apa akibat dari kebiasaan menahan pipis? Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui efek sampingnya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Berapa Lama Manusia Dapat Menahan Buang Air Kecil?

Air atau cairan yang Anda minum sangat berpengaruh terhadap waktu buang air kecil. Selain itu, faktor lain yang membuat hasrat seseorang ingin pipis, antara lain ukuran kandung kemih dan kondisi kesehatan. 

Secara umum, sebagian besar orang merasa memerlukan momen untuk berkemih setiap 2–4 jam, 4–8 kali dalam sehari.

Namun, ini bisa lebih cepat ketika banyak cairan yang terkonsumsi atau memiliki problem medis tertentu.

Jika Anda merasa harus buang air kecil, sebaiknya pergi segera ke toilet untuk menghindari masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat melakukan tindakan tersebut terlalu lama.

Dampak Menahan Buang Air Kecil yang Terlalu Sering

Seseorang mungkin bisa tidak kencing terlebih dahulu. Apabila memilih untuk melakukan hal tersebut, tubuh memiliki risiko yang tinggi sehingga dapat mengalami ketidakseimbangan metabolisme dan elektrolit.

Keadaan tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang serius. Apa sajakah kondisi kesehatan itu?

Berikut adalah beberapa kondisi medis atau penyakit yang dapat timbul karena sering menahan buang air kecil.

  • Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK)  merupakan gangguan medis yang menyerang saluran kemih manusia, yang dapat meliputi ginjal, ureter, uretra, dan kandung kemih.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan infeksi ini, salah satunya adalah seseorang yang acapkali membendung hasrat berkemih.

Penyebab situasi ini adalah akibat dari akumulasi bakteri di sekitar pintu masuk uretra. Akibatnya, bakteri dapat masuk ke dalam uretra saat individu menahan keinginan untuk buang air kecil.

Proses buang air kecil merupakan salah satu mekanisme untuk mengeluarkan bakteri dari tubuh.

Jika Anda menunda proses ini, bakteri dapat berkembang dan menyebabkan perkembangan infeksi dalam saluran kencing.

Mungkin, Anda mengenal istilah anyang-anyangan atau sakit atau perih sewaktu berkemih. Ya, itu merupakan salah satu dari gejala ISK.

Selain itu, tanda-tanda lain dari masalah yang sering dikeluhkan tersebut, yaitu kerap berkemih, terasa nyeri di perut bawah, keluar air pipis secara sedikit-sedikit, hematuria, dan sebagainya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

  • Inkontinensia Urine

Seseorang yang menahan kencing, maka otot-otot kandung kemih dapat mengendur secara pasti. Ha itu terjadi apabila dilakukan terlalu sering.

Otot akan mengendur dan tidak elastis seperti sebelumnya. Akibatnya, kandung kemih juga menjadi kurang kuat dan berpotensi menyebabkan kondisi inkontinensia urine.

Keadaan tersebut dapat mengakibatkan sering terjadinya kebocoran kemih. Saran, berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami kesulitan dalam menahan urine belakangan ini.

  • Sakit Pinggang

Efek dari menahan kemih ini ternyata tidak hanya mempengaruhi sistem urologi, tetapi juga dapat mengakibatkan terjadinya sensasi nyeri di daerah pinggang.

Rasa nyeri dapat muncul karena kandung kemih yang hampir mencapai kapasitas penuh. Hal ini membuat saraf-saraf di wilayah tersebut menjadi aktif kemudian menghasilkan dorongan untuk buang air seni.

Apabila air pipis tidak segera dikeluarkan, tubuh akan menghadapi sinyal yang disampaikan oleh saraf-saraf kandung kemih dan otak.

Dampaknya, muncul gejala seperti sensasi bulu kuduk berdiri (kulit merinding) serta perasaan kembung dan nyeri di perut bagian bawah.

Kebiasaan ini dapat berkontribusi pada timbulnya ketidaknyamanan yang menjalar hingga ke wilayah pinggang.

  • Batu Kandung Kemih

Ketika Anda menahan buang air kecil, urine yang mengandung mineral dan garam-garam tertentu dapat lebih lama berada dalam kandung kemih.

Itu dapat mengkristalkan mineral dan garam-garam tersebut. Pada akhirnya, dapat membentuk batu kandung kemih.

Pria atau wanita yang menderita batu kandung kemih, dapat mengalami gejala, seperti merasa sulit dan nyeri ketika membuang urine, perut bagian bawah perih, dan darah bercampur urine.

Baca Juga: Penyebab Sering Buang Air Kecil, Bisa karena Penyakit Kelamin

Tips Mengatasi Sakit Akibat Menahan Kencing

Sudah jelas bahwa rasa sakit dapat muncul apabila saluran kemih bermasalah. Ini dapat terjadi sewaktu Anda berkemih. Rasanya memang tidak nyaman. Maka dari itu, perlu diatasi.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mengatasi sakit akibat menahan kencing:

  • Jika Anda merasakan dorongan untuk buang air kecil, jangan menunda waktu, segera pergi ke toilet untuk membuang cairan dalam tubuh.
  • Minum air mineral yang cukup pada setiap hari agar urin tetap encer dan membantu mencegah pembentukan batu kandung kemih atau infeksi saluran kemih.
  • Kurangi konsumsi kafein dan alkohol. Dengan menguranginya, hal ini dapat membantu meminimalisir tekanan di kandung kemih.
  • Melakukan peregangan ringan agar meredakan ketegangan kandung kemih dan otot-otot di sekitarnya.
  • Hindari makanan-makanan pedas agar rasa berkemih tidak terdorong.
  • Karena mengejan juga dapat menekan kandung kemih dan memicu rasa sakit, hindari upaya tersebut saat buang air besar (BAB).
  • Jika Anda merasa nyeri di daerah kandung kemih atau perut, mencoba mengompres dengan bantal pemanas atau botol air hangat.

Jika semakin parah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis. Misalnya, berkonsultasi dengan kami. Layanan dapat diakses hanya dengan satu kali klik.

Demikian informasi mengenai menahan buang air kecil. Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan saluran kemih, jangan ragu untuk bertanya kepada kami.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment