Klinik Apollo, Jakarta – Pernahkah Anda mengalami bintik merah di penis? Memang, gejala tersebut tidak selalu menunjukkan kondisi yang serius.

Akan tetapi, keberadaan bintik-bintik tersebut dapat mengganggu kepercayaan diri para pria yang mengalaminya.

Untuk itu, tidak ada salahnya memeriksa bintik merah di penis kepada dokter. Hal ini untuk memastikan apakah ruam kulit tersebut merupakan tanda dari suatu masalah serius atau bukan.

Lantas apa penyebab dan bagaimana pencegahan untuk permasalahan tersebut? Berikut pembahasannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Serangkaian Penyebab Bintik Merah yang Muncul di Penis

Tidak hanya bintik-bintik merah saja yang bisa muncul, pria yang mengalami kondisi tertentu, mungkin akan merasakan berbagai gejala lain. Misalnya, penis terasa panas.

Kondisi-kondisi tersebut barangkali menjadi sebuah pertanda akan adanya penyakit tertentu. Sebab, yang bisa menjadi penyebab gangguan terhadap penis bukan hanya iritasi atau alergi saja.

Untuk mengetahuinya dengan jelas, berikut adalah beberapa penyebab bintik merah pada penis.

1. Sifilis

Penyakit raja singa atau sifilis merupakan salah satu penyakit kelamin yang banyak dialami oleh pria dan wanita di dunia. Treponema pallidum adalah penyebab dari penyakit tersebut.

Pada tahap awal infeksi Treponema pallidum, luka akan muncul di batang atau kepala penis. Setelah beberapa minggu terinfeksi, penderita akan mengalami gejala lain.

Gejala-gejalanya, yaitu ruam, demam, sakit kepala, sakit otot, dan pembesaran kelenjar getah bening. Obati sifilis sejak dini karena pengobatan dapat berlangsung dengan sangat mudah.

Jangan tunggu sampai parah karena penyakit ini dapat merusak organ tubuh lainnya, seperti mata, otak, jantung, dan sebagainya.

2. Herpes Gential

Herpes genital termasuk infeksi seksual yang sering menghasilkan bintik-bintik merah di area genital pria. Herpes genital disebabkan oleh Herpes simplex virus (HSV).

Lesi kulit ini juga mungkin muncul di area skrotum, paha, dan bahkan pada bagian bokong. Selain itu, dalam beberapa kasus, bintik merah yang dipicu oleh herpes genital bisa berubah menjadi lepuh yang berisi cairan atau darah.

Lepuhan tersebut bisa pecah. Daerah kulit yang terinfeksi biasanya mengalami gatal, sensasi perih, dan rasa sakit.

Penularannya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan seseorang yang sudah terinfeksi virus ini.

Untuk mengatasi infeksi ini, dokter dapat meresepkan obat antivirus untuk meredakan gejala serta mencegah penyebaran virus kepada individu lain.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

3. Infeksi Ragi

Jagalah kebersihan area genital agar terhindar dari infeksi ragi atau jamur (kandidiasis). Pasalnya, infeksi ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada penis.

Dampak yang paling umum akibat infeksi ragi adalah bercak merah yang timbul di penis. Selain itu, seseorang yang mengalami kandidiasis akan merasakan gatal dan bau di penis.

Jika setelah mengaplikasikan perawatan rumahan, seperti membersihkan area genital secara rutin, terutama setelah buang air kecil dan mengenakan pakaian yang tidak ketat, temui dokter segera.

Penderita yang terus-menerus mendiamkan infeksi ragi, maka berpotensi terhadap gangguan saat ereksi, lemah syahwat karena pasokan penis tercegah, hingga kanker penis.

4. Scabies

Scabies atau nama lainnya ialah kudis. Penyakit scabies adalah penyakit yang menyerang kulit dan menular kepada orang lain.

Selain bercak-bercak merah yang gatal, penderita scabies pun dapat mengalami gejala lain, seperti kulit kelamin kering dan berisik, adanya lepuhan di kulit, dan garis putih yang dihinggapi tungau.

Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Contohnya, sepsis, infeksi kulit dan jaringan lunak, glomerulonephritis, atau demam rematik.

5. Balanitis

Balanitis atau peradangan di kulup penis adalah penyakit yang sering menyerang pria, terutama pria yang belum berkhitan dan tidak menjaga kebersihan kelaminnya.

Selain bintik merah, balanitis juga dapat menyebabkan rasa gatal, perih saat buang air keicl, hingga membuat kulup tidak dapat ditarik ke belakang kepala penis saat ereksi.

Dengan menjaga kebersihan tubuh, termasuk penis, Anda bisa mengatasi balanitis. Bersihkan organ intim dengan sabun. Kemudian, keringkan dengan menepuk-nepuk penis secara lembut dan area di bawah kulup.

Baca Juga: Faktor yang Menyebabkan Gatal Bentol di Kemaluan Pria, Bagaimana Mengatasinya?

Pencegahan Bintik Merah pada Penis

Lakukan praktik-praktik kesehatan untuk mencegah bintik merah di penis. Berikut cara-caranya:

  • Membatasi jumlah pasangan seksual.
  • Tidak berhubungan intim dengan orang yang menderita penyakit menular seksual.
  • Berusaha memilih mitra seksual yang tepat.
  • Tidak melakukan hubungan seksual dengan gay, biseksual, atau PSK karena belum jelas akan riwayat seksualnya.
  • Memakai pakaian atau celana dalam yang longgar serta berbahan katun.
  • Menghindari penggunaan sabun yang keras atau berbahan kimia yang dapat mengiritasi kulit.
  • Hindari berbagi pakaian, handuk, atau barang-barang pribadi lainnya yang dapat berisiko menyebarkan infeksi, seperti skabies atau infeksi ragi.
  • Untuk pencegahan infeksi ragi dan balanitis, pastikan area sekitar penis tetap kering setelah mandi.
  • Melakukan vaksinasi penyakit menular seksual.
  • Lakukan pemeriksaan ke balai pengobatan penyakit kelamin secara rutin, terutama untuk orang yang aktif secara seksual.

Jika merasakan gejala-gejala yang ada di atas, sebaiknya lakukan diskusi secara terbuka dengan dokter.

Kami dapat membantu menjawab serta mengobati persoalan medis yang terkait dengan penyakit kelamin. Jadi, tunggu apa lagi? Silakan klik tautannya di sini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment