Klinik Apollo, Jakarta – Vagina yang sehat sebenarnya memiliki bau alami yang lembut dan tidak mengganggu, berbeda jika timbul aroma yang amis dari organ tersebut.

Vagina bau amis, kondisi ini dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi banyak perempuan.

Bersumber dari banyak aspek, kehadirannya harus ditangani dengan cara yang tepat agar bau yang tercium pun mereda.

Penyebab Vagina Bau Amis yang Umum Terjadi

Vagina yang memiliki bau amis yang tidak biasa bisa menjadi pertanda infeksi. Oleh karenanya, aroma yang tercium seperti ikan pada Miss V sering menunjukkan ketidakseimbangan bakteri.

Kondisi tersebut acap kali terjadi pada wanita yang kurang memerhatikan kebersihan pribadi dan kondisi yang mereka derita.

Tidak hanya itu, penyakit yang menyerang vagina juga dapat memunculkan aroma yang tidak sedap. Penyakit menular seksual, misalnya.

Berikut merupakan kebiasaan, kondisi, atau penyakit yang menjadi penyebab vagina berbau anyir.

  • Infeksi Ragi

Infeksi ragi disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans di vagina. Candida albicans dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri pada daerah kewanitaan.

Ketika pertumbuhan menjadi pesat dan berlebihan, jamur yang mengalami perkembangan tersebut bisa menimbulkan aroma yang asing.

  • Makanan yang mengandung bawang

Bawang memiliki aroma kuat yang khas dan berpengaruh terhadap bau tubuh, termasuk aroma yang tercium dari vagina.

Hindari kebiasaan seperti memakan makanan yang mengandung bawang secara berlebihan agar vagina tidak mengalami perubahan bau yang tidak wajar.

  • Klamidia

Klamidia adalah infeksi yang menular secara seksual. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Jika pengidap tidak mengobati klamidia secara optimal, penyakit radang panggul berpotensi teridap padanya.

Selain itu, gonore, trikomoniasis, vaginosis bakerialis, dan penyakit radang panggul pun tergolong sebagai kondisi medis yang menjadi pemicu dari vagina beraroma amis.

Baca Juga: Vagina Gatal saat Hamil, Apakah Berbahaya Jika Tidak Diobati?

Seberapa Umum Masalah Kesehatan Ini?

Bau amis yang tercium dari miss V tidak termasuk dalam kondisi yang wajar. Rasa tidak nyaman akan timbul dari wanita yang mengalami kondisi tersebut.

Adapun proporsi vagina yang berbau amis dapat berbeda, tergantung dari faktor-faktor yang ada, seperti umur, kebiasaan hidup, praktik kebersihan pribadi, dsb.

Lakukan pemeriksaan jika infeksi memicu vagina sehingga tercium aroma yang demikian dan disertai dengan gejala lain, yakni gatal, nyeri, atau perubahan dalam keputihan.

Cara Menghilangkan Bau Amis pada Vagina

Bau anyir, busuk, atau aroma tidak sedap lain pada alat kemaluan wanita harus diatasi dengan langkah-langkah yang benar.

Inilah cara menghilangkan bau amis pada vagina yang perlu Anda pahami:

  • Mandi

Mandi secara rutin dengan air hangat dan gunakan pembersih khusus vagina yang lembut. Penggunaan produk tersebut dapat membantu membersihkan kotoran di miss V.

  • Gunakan pakaian yang tidak ketat

Hindari penggunaan pakaian ketat yang dapat menyebabkan penumpukan kelembapan di daerah keintiman perempuan.

Pakaian berbahan katun merupakan solusi yang dapat Anda pilih untuk membantu menjaga ventilasi dan kebersihan.

  • Mengganti pembalut secara rutin

Mengganti pembalut secara rutin pada saat menstruasi termasuk penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

Gantilah pembalut yang sudah Anda pakai, setidaknya setiap 4 hingga 6  jam atau lebih.

Menghindari parfum dan produk beraroma kuat

  • Hindari sabun yang mengandung parfum

Iritasi dan infeksi terjadi saat seseorang sering kali memakai produk, seperti sabun atau pembersih yang mengandung pewangi.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan produk yang mengandung parfum agar vagina tidak mengalami infeksi.

Setiap perubahan bau pada vagina yang abnormal terselesaikan apabila berkonsultasi dengan dokter agar Anda mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang akurat.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment