Klinik Apollo, Jakarta – Banyak perempuan yang merasakan keluhan saat hamil, salah satunya ialah gatal pada vagina. Kondisi tersebut bukanlah hal yang tidak lazim.

Akan tetapi, vagina gatal saat hamil tentu tidak muncul begitu saja. Terdapat kebiasaan atau infeksi yang menyebabkan fenomena tersebut.

Jika vagina gatal saat hamil terjadi dalam waktu yang lama dan tidak diobati, apakah berbahaya? Berikut pembahasannya!

Penyebab Vagina yang Gatal saat Hamil

Wanita yang sedang hamil cenderung mengalami perubahan secara hormonal sehingga gatal di Miss V dapat terjadi, dan pada akhirnya bisa menimbulkan keputihan abnormal.

Bagi orang yang mungkin tidak biasa dengan gatal yang terasa di vagina terutama saat memasuki masa kehamilan, mereka akan bertanya-tanya.

Vagina gatal saat hamil menjadi fenomena yang normal, tetapi beberapa penyebab di bawah ini tidak boleh Anda remehkan.

Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Gatal setelah Berhubungan Intim

  • Miss V yang Kering

Miss V yang kering dapat menjadi penyebab yang memunculkan rasa gatal. Pada beberapa ibu yang hamil, hal tersebut bisa terjadi.

Keringnya vagina secara umum disebabkan oleh perubahan hormon yang mengganggu keseimbangan alami pH dan kelembaban alami di vagina sehingga organ tersebut kekurangan pelumas.

  • Organ Kewanitaan yang Sensitif

Vagina dan sekitarnya termasuk organ yang sangat sensitif. Saat sedang hamil, kepekaan vagina pada wanita akan bertambah.

Hal tersebut dapat menjadi rentan terhadap infeksi atau iritasi dan menyebabkan gatal. Biasanya, akibat dari penggunaan produk-produk kewanitaan, seperti sabun dan pembersih vagina yang mengandung parfum.

  • Pakaian yang Lembap

Pakaian dalam dapat meningkatkan kelembaban alat intim wanita saat tidur, apalagi suasana kamar yang tidak mendukung. Misalkan, hawa panas di kamar tempat wanita hamil yang tidur.

Jamur akan tumbuh dan iritasi terpicu sehingga menimbulkan gatal akibat kelembapan pakaian dalam yang seseorang pakai saat beristirahat pada malam hari.

  • Dehidrasi

Dehidrasi merupakan unsur yang fatal apabila terjadi pada wanita hamil. Kekurangan cairan dalam tubuh merupakan penyebab dari dehidrasi.

Jika seseorang dehidrasi, vagina dapat menjadi kering. Akhirnya, menimbulkan iritasi kemudian terjadilah gatal-gatal di kemaluan.

Tidak hanya itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan perempuan hamil jarang buang air kecil, padahal pipis termasuk proses yang penting karena saluran kemih menjadi bersih dari bakteri.

  • Infeksi Menular Seksual

Beberapa perempuan mungkin mengalami reaksi alergi terhadap komponen dalam sekresi atau bahan yang terkait dengan infeksi menular seksual.

Misalnya, sebagian orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap air mani, lateks kondom, atau bahan kimia yang terkandung dalam produk kebersihan pribadi atau pelumas. Reaksi alergi ini dapat mengakibatkan gatal, iritasi, dan ketidaknyamanan.

Gejala Infeksi pada Miss V

Bagaimana cara mengetahui gatal pada kelamin wanita terutama saat hamil itu disebabkan oleh infeksi?

Terdapat beberapa gejala yang menjadi indikasi akan adanya infeksi di Miss V sebagaimana berikut ini:

  • Sensasi gatal-gatal dan panas yang hebat pada vagina.
  • Iritasi dan kemerahan yang semakin meluas.
  • Cairan dengan warna dan aroma tertentu keluar dari vagina. Misalnya, cairan seperti susu kental dan tidak berbau.
  • Sakit saat berhubungan intim atau saat kencing.

Jangan membiarkan gejala-gejala tersebut mendominasi. Konsultasikan dengan dokter ketika terganggu oleh tanda-tanda di atas.

Vagina yang Terasa Gatal saat hamil Berbahaya jika Tidak Diobati

Rasa gatal pada vagina selama kehamilan bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan kesehatan tertentu, seperti infeksi herpes, klamidia, dan gonore.

Ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin jika tidak diobati. Meskipun demikian, tidak semua kasus gatal pada vagina saat hamil berbahaya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab gatal dan mendapatkan perawatan yang tepat apabila dibutuhkan.

Adapun perawatan Miss V gatal saat hamil yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:

  • Obat antijamur yang bisa penderita pakai untuk mengatasi gatal akibat jamur.
  • Antibiotik oral yang dapat pengidap gunakan sebagai penawar gatal di vagina akibat vaginosis bakterial.
  • Antibiotik atau antiviral yang diberikan kepada wanita hamil yang merasakan gatal akibat infeksi menular seksual.

Jagalah kebersihan area genital, hindari hubungan intim yang berisiko terhadap infeksi, tidur yang cukup, minum air putih yang banyak, dan lain sebagainya untuk mempercepat penyembuhan.

Berkonsultasilah dengan tenaga medis terkait masalah kesehatan selama kehamilan, termasuk gatal di area kemaluan.

Dokter akan memberikan perawatan yang aman dan efektif untuk Anda dan janin dalam kandungan.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment