Klinik Apollo, Jakarta – Mengetahui ada banyak penyebab keputihan berlebihan, Anda harus waspada terhadap fenomena tersebut. Memang, keputihan bisa dibilang menjadi probelm yang begitu lazim.

Keputihan sendiri dideskripsikan sebagai lendir atau cairan yang keluar dari vagina. Sebenarnya, kondisi ini merupakan mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan menjaga kelembapan Miss V.

Namun, berbeda dengan keputihan berlebih yang mana bisa termasuk sebagai keputihan abnormal. Lantas apa penyebab dari keputihan berlebihan? Benarkah termasuk gejala dari suatu penyakit?

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Ciri-Ciri Keputihan yang Normal dan Abnormal

Keputihan normal bisa muncul dengan cairan yang cukup banyak. Keputihan jenis ini biasanya terjadi pada beberapa hari di antara siklus menstruasi atau selama ovulasi.

Berikut adalah ciri-ciri lain dari keputihan normal:

  • Tidak memiliki bau yang tajam, busuk, amis, atau busuk.
  • Cairan yang keluar berwarna bening atau jernih seperti susu.
  • Bertekstur licin dan lengket, terkadang bisa encer atau kental.

Di samping itu, ciri-ciri keputihan abnormal atau patologis adalah sebagai berikut:

  • Keluarnya cairan kental.
  • Memiliki aroma yang anyir, busuk, atau amis.
  • Panas terasa di vagina.
  • Timbul vagina gatal.
  • Keluar cairan berlebihan seperti haid.
  • Warnanya kuning, hijau, cokelat, dan terdapat darah yang bercampur di cairannya.

Nah, apabila keputihan keluar secara berlebihan disertai dengan gejala-gejala di atas, bisa dibilang, Anda mengalami keputihan abnormal.

Segera berkonsultasi dengan dokter apabila keputihan itu terjadi karena keputihan berlebihan yang tidak normal bisa jadi pertanda dari suatu penyakit.

Apa Sajakah Penyebab Keputihan yang Berlebihan?

Keputihan berlebihan terjadi saat adanya gangguan atau infeksi. Ini dicirikan dengan keputihan yang mengalami perubahan warna, muncul bau tidak sedap, gatal, sakit panggul, sakit saat berhubungan, dan perih saat berkemih.

Berikut adalah beberapa penyebab keputihan berlebihan yang tergolong abnormal.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

  • Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi atau inflamasi di vagina. Penyakit ini termasuk keluhan yang umum terjadi pada wanita. Bakteri menjadi mikroorganisme yang lebih sering menginfeksi vagina.

Tidak hanya gatal dan iritasi, perempuan yang menderita penyakit vaginitis dapat mengalami keputihan yang berbeda dari segi warna, aroma, tekstur, dan jumlah cairan yang muncul.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko dari infeksi vagina ini, antara lain perempuan yang senang berganti-ganti pasangan, sering memakai celana lembab, pengguna KB spiral, dan perubahan hormon.

  • Gonore

Penyebab kedua dari keputihan ini adalah penyakit gonore. Gonore termasuk penyakit menular seksual (PMS).

Bisa berisiko pada orang yang sudah aktif secara seksual sejak dini, berhubungan sesama jenis, dan suka sekali berganti-ganti pasangan seksual.

Apabila terinfeksi Neisseria gonorrhoeae, penderita dapat merasakan gejala-gejala dari penyakit tersebut, seperti keputihan berlebihan yang memiliki warna lain dan berbau amis.

Selain itu, pengidap dapat mengalami pendarahan, nyeri sewaktu bercinta, sensasi gatal, dan rasa terbakar di vagina.

  • Vaginosis Bakterialis

Vaginosis bakterialis adalah ketidakseimbangan bakteri-bakteri yang ada di Miss V. Terdapat dua jenis bakteri di vagina, yaitu bakteri Lactobacillus dan anaerob.

Bakteri Lactobacillus berfungsi sebagai pembatas bakteri jahat, dengan menjaga pH atau tingkat keasaman normal di Miss V.

Sementara bakteri anaerob akan meningkat jumlahnya seiring pertumbuhan bakteri baik yang menurun sehingga vaginosis bakterialis terjadi.

Adapun gejala-gejala dari vaginosis bakterialis adalah keputihan yang berbau amis dengan warna yang bervariasi (bisa abu-abu atau putih), dan bertekstur encer.

Tidak hanya itu, vaginosis bakterialis memiliki ciri-ciri lain, yakni  vagina yang memerah, kehitaman, gatal, nyeri, dan sakit ketika buang air kecil.

  • Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit yang menular secara seksual, sama dengan gonore. Namun, kondisi yang satu ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Gejala trikomoniasis mencakup sensasi gatal dan ketidaknyamanan saat buang air kecil.

Selain itu, infeksi ini juga dapat menimbulkan keputihan berlebihan yang beraroma tidak sedap, dengan cairan berwarna hijau atau kuning.

Baca Juga: Akibat Keputihan Berlebihan, Apa Berbahaya?

  • Radang Panggul

Radang panggul merupakan penyakit yang menyerang serviks, rahim, dan ovarium. Penyebab dari radang panggul ini bisa dari bakteri yang sama dengan penyakit menular seksual. Misalnya, gonore.

Selain nyeri panggul, peradangan yang terjadi di panggul dapat mengakibatkan dispareunia, keputihan menjadi lebih banyak, demam, mual, muntah, dan sebagainya.

Radang panggul dapat menjadi infeksi yang berbahaya dan mengancam nyawa apabila infeksi sampai menyebar ke darah. Oleh karena itu, penting untuk mengobati gangguan medis ini.

Kenakan celana dalam, jangan lupa untuk menggantinya secara rutin, dan hindari ukuran yang sempit.

Selain itu, jangan biarkan vagina berada dalam kondisi yang lembab. Cara-cara tersebut dapat mencegah terjadinya keputihan jenis ini.

Nah, itulah pembahasan mengenai penyebab keputihan berlebihan. Apabila ada keluhan seperti di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan kami. Konsultasi daring secara gratis dengan klik tautan yang tertera.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment